Sosok.ID - Oknum TNI-Polri terlibat bentrok di Kabupaten Membramo Raya, Papua, Minggu pagi pukul 07.40 WIT.
Pertikaian yang menewaskan tiga anggota Polri Memberamo Raya itu disebut terjadi karena adanya kesalahpahaman.
Oknum yang terlibat dalam bentrok tersebut adalah anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.
Melansir Kompas.com, ketiga korban tewas tersebut adalah Briptu Alexander Ndun, Briptu Marcelino Rumaikewi dan Bripda Yosias.
Selain itu, dua polisi lain juga terluka.
Kejadian ini juga telah dikonfirmasi Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Waterpauw, Minggu (12/4), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Waterpauw, insiden tersebut sebenarnya telah diselesaikan pada Sabtu (11/4) sekitar pukul 23/00 WIT.
Namun kesalahpahaman mengakibatkan dua belah pihak kembali bentrok pada Minggu.
"Dari laporan yang diterima, terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," ungkap Waterpauw dikutip dari Antaranews.com via Kompas.com.
Lebih lanjut Waterpauw mengatakan bahwa, Kapolres Mamberamo Raya bersama dengan Dandim 1702/Sarmi sedang berupaya menyelesaikan masalah tersebut.
Sebelumnya media memberitakan dua polisi dinyatakan tewas usai bentrok.
Namun beberapa jam kemudian, korban tewas akibat pertikaian itu bertambah menjadi 3 orang.
“Akibat kesalahpahaman tersebut 3 orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias mengalami luka tembak di leher dan dada sebelah kiri dan paha bagian kiri,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal dikutip dari TribunPapua.com.
Kamal menjelaskan, Briptu Alexander Ndun yang mengalami luka tembak di paha kiri sempat dirawat di RSUD Kawera Mamberamo Raya sebelum dinyatakan meninggal dunia.
"Iya yang satu itu sempat dirawat," ujarnya.
Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui keterangan tertulisnya, Minggu (12/4/2020) mengatakan, guna mendalami latar belakang terjadinya bentrokan, aparat membentuk tim gabungan.
Tim itu terdiri dari aparat Polres Mamberamo Raya dengan Satgas Yonif 755 di Kabupaten Mamberamo Raya, Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih.
Sementara tiga jenazah anggota Polres Membramo Raya, Papua, yang meninggal akibat luka tembak saat bentrok dengan oknum TNI akan dievakuasi ke Jayapura.
Begitupun dengan dua polisi yang mengalami luka tembak diterbangkan ke Jayapura untuk menjalani perawatan. (*)