Sosok.ID - Betapa kagetnya warga desa kecil di puncak gunung negari Pizza, Italia ini beberapa waktu lalu.
Sebab entah dari mana sumbernya, tiba-tiba virus corona menyebar di desa terpencil tersebut.
Bahkan dengan cepat telah memakan dua korban jiwa yang meninggal.
Tak sampai disitu saja, warga pun dikejutkan saat pasukan militer menutup semua akses dari dan ke desa mereka.
Kini desa yang dihuni sekitar 1.900 orang itupun seperti kota mati.
Warga desa hanya berada di rumah masing-masing tanpa ada yang keluar masuk dan berkeliaran di jalan desa tersebut.
Hal itu lantaran sepekan yang lalu, pemerintah Italia menyatakan bahwa desa tersebut merupakan zona merah.
Tak hanya tentara yang menjaga akses desa tersebut, kini banyak peneliti dan ilmuwan dari seluruh negera tersebut datang ke desa terpencil itu.
Mereka datang lantaran mengemban tugas untuk mempelajari virus yang telah menjangkit hampir seluruh dunia itu.
Dan sesegera mungkin mendapatkan obat penawar dari virus yang disebut hampir sama dengan wabah SARS ini.
Melansir dari BBC, (6/4/2020) yang langsung mendatangi pintu gerbang masuk ke desa Nerola, terlihat begitu mencekamnya suasana kampung yang beberapa bulan lalu masih terlihat nyaman sebagai tempat tinggal.
Para tentara bersenjata lengkap berjaga di pintu perbatasan, setiap orang tak boleh keluar masuk dengan sembarangan.
Kini desa kecil ini pun seperti dipenjara dan warganya tak bisa kemana-mana.
Padahal desa tersebut tak jauh dari Roma, Ibu Kota Italia.
Entah bagaimana ceritanya, pekan lalu desa Nerola dinyatakan sebagai zona merah covid-19 setelah 77 penduduk dinyatakan positif corona.
Hanya satu orang yang diperbolehkan berada di luar rumah tepatnya di gerbang masuk desa tersebut tetapi tak diperbolehkan masuk desa.
Dia adalah kepala wilayah atau desa tersebut yang merasa sangat sedih dengan keadaan wilayahnya yang bulan lalu masih menjalankan kehidupan seperti biasanya.
"Saya sangat sedih, semua orang kebingungan, banyak warga menelponku dan bertanya 'apakah kami sakit? Apa yang terjadi?'" sebut kepala desa, dikutip dari wawancara BCC.com.
"Saya hanya bisa bilang, tak papa, tak ada masalah," sambungnya.
"Hanya untuk keselamatan kita, kita harus melakukan ini, ini adalah pengorbanan kita untuk negara," pungkasnya.
Semua warga tak bisa sembarangan keluar rumahm bahkan untuk membeli makanan ataupun obat.
Semua telah disediakan oleh pihak berwenang dan didistribusikan bersama tentara.
Salah seorang warga yang diwawancarai oleh BBC lewat sambungan daring video membeberkan situasi di desa tersebut.
"Halo Marco, bagaimana keadaanmu?" tanya wartawan.
"saya dan keluarga baik-baik saja, tapi semua warga desa saat ini sangat ketakutan." sebut seorang warga desa via video call.
Virus corona bermula dari rumah peduli di desa tersebut, dan menyebar begitu cepat tanpa disadari oleh tim medis di sana.
Kemudian dua orang meninggal dan disemayamkan di rumah sakit.
Salah seorang dokter di rumah peduli membeberkan awal mula menyebarnya virus di desa itu.
"Awalnya tak terlihat seperti gejala covid-19 di tempat lain, sebab mereka (warga desa Nerola) hanya merasa demam biasa, tapi seminggu kemudian situasi berubah sangat mencekam," sebut salah satu dokter yang praktek di desa Nerola.
Menurut kepala jawatan kesehatan di sana, alasan desa tersebut dikarantina total dan tak ada yang boleh berkegiatan di luar rumah lantaran tingginya tingkat penyebaran virus.
"Kami tak mau ambil resiko," kata kepala dinas kesehatan setempat.
Dan kini banyak ilmuwan dan peneliti datang ke desa tersebut untuk mempelajari mengenai virus yang bermula dari Wuhan, China ini.
Sekarang desa terpencil di puncak gunung kini jadi laboratorium virus corona terbesar di dunia.
Semua orang akan dilakukan tes kesehatan berkala setiap hari di desa tersebut.
Seorang peneliti berharap apa yang ia dan rekannya lakukan di desa tersebut bisa berkontribusi bagi orang banyak.
Kini Pemerintah Italia menggantungkan asa untuk bisa terbebas dari virus corona melalui apa yang dilakukan peneliti di desa Nerola.
Penelitian itu mencoba untuk mengungkap bagaimana virus tersebut bisa menyebar di sebuah komunitas manusia.
Bagaimana tampilan gejalannya serta cara penyembuhannya. (*)