Sosok.ID - Kisah kepahlawanan ini datang dari seorang anggota polisi wanita yang berubah profesi secara dadakan.
Polisi wanita (Polwan) tersebut harus jadi bidan dadakan di pinggir jalan lantaran keadaan darurat.
Sebab seorang wanita yang sedang hamil tua yang tak jauh dari tempat polwan itu berada tiba-tiba akan melahirkan.
Apalagi keadaan wanita tersebut harus segera ditolong lantaran telah pecah ketuban.
Oleh keadaan darurat tersebut membuat Polwan yang bernama Aiptu Endang Rahman itu mau tidak mau harus bisa menjadi bidan dadakan.
Mobil patroli kepolisian yang ia kendarai pun juga dijadikan tempat bersalin dadakan bagi wanita hamil tersebut.
Peristiwa mendebarkan itupun jadi catatan dalam perjalanan karier dari Aiptu Endang.
Anggota Polsek Ciawi, Jawa Barat itu membatu seorang wanita bernama Ika yang sedang hamil tua lantaran tak sempat membawanya ke puskesmas terdekat.
Ika (31), warga Kampung Regol, Desa Pakemitan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya tak menyangka akan mengalami kelahiran yang beda dengan wanita hamil lainnya.
Dirinya yang kala itu belum merasakan akan melahirkan pun berkegiatan seperti hari-hari biasanya.
Namun tiba-tiba saat berada di tepi jalan, dirinya merasa kontraksi dan harus segera ke rumah sakit bersalin.
Tapi apa daya, tempat dimana dirinya berdiri itu jauh dari fasilitas kesehatan dan dirinya tak bisa berbuat apa-apa.
Baca Juga: Masih Boleh, Jokowi Izinkan Kepala Daerah Lakukan Pembatasan Sosial Skala Besar di Wilayahnya
Untung sebuah mobil patroli polisi sempat melintas di jalan tersebut.
Di dalam mobil itu terdapat seorang anggota kepolisian yang berpangkat Aiptu.
Melihat ada seorang wanita hamil besar yang tak berdaya di pinggir jalan, Aiptu Endang pun memberhentikan mobil untuk segera menolong wanita tersebut.
Awalnya, Ika akan di larikan ke puskesmas terdekat dari tempat itu, tapi nyatanya Ika sudah tak tahan lagi karena merasa bayi dalam perutnya sudah akan keluar.
Aiptu Endang yang belum pernah mengenyam pendidikan kebidanan itupun mau tidak mau harus segara menolong ibu dan anak yang masih dalam kandungan tersebut.
Tidak ada pilihan lain selain segera melakukan persalinan darurat di dalam mobil patroli sebab akan mengancam keselamatan Ika dan bayinya apabila terlambat ditolong.
Saat itu tubuh Ika sebenarnya sudah sebagian masuk mobil partoli.
Ika terus merasakan kesakitan akan melahirkan.
Baca Juga: Seakan Belum Puas, Syekh Puji Poligami Lagi, Kali Ini Ia Menikahi Bocah Usia 7 Tahun
Akhirnya Endang memutuskan membantu proses persalinan, dibantu warga.
"Kondisinya memang sangat darurat. Saya lihat ibu itu tampaknya sudah kaborosotan (tidak bisa menahan lagi, Red), dan saya berupaya bantu sebisanya," kata Aiptu Endang.
Proses kelahiran pun berjalan lancar.
Bayi laki-laki akhirnya lahir dengan selamat.
Warga pun lega dan berucap syukur. Terlebih Endang, berkat keberaniannya proses kelahiran berjalan lancar.
Dibantu warga, Ika bersama bayinya langsung dilarikan ke Puskesmas menggunakan mobil patroli.
Setiba di Puskesmas, Ika dan bayinya langsung ditangani.
Endang mengungkapkan, siang itu dirinya melihat ada kerumunan warga di tepi jalan serta ada suara perempuan yang menangis menahan sakit.
"Setelah saya dekati ternyata ada ibu muda yang tampaknya tak kuat lagi ingin melahirkan.
Saya kontak anggota agar segera membawa mobil patroli untuk membawa ibu itu ke Puskesmas," ujar Aiptu Endang. (*)