300 Setukpa Polri Positif Rapid Test, Infeksi Corona Indonesia Sentuh Angka Hampir 2 Ribu, Kabar Baiknya Kasus Sembuh Bertambah menjadi 103 Orang

Rabu, 01 April 2020 | 18:00
Kompas.com/Ihsanuddin

(ILUSTRASI) 300 Calon Perwira Positif Rapid Test, Infeksi Corona Indonesia Sentuh Angka Hampir 2 Ribu, Kabar Baiknya Angka Kesembuhan Bertambah menjadi 103 Kasus

Sosok.ID - Indonesia melaporkan penambahan 149 kasus positif infeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achamd Yurianto pada Rabu (1/4/2020).

Data tersebut tercatat per 1 April pukul 12.00 WIB.

Total terdapat 1.677 kasus Covid-19 di Indonesia hingga Rabu Sore.

Baca Juga: Ringankan Beban Rakyat, Cuma Beberapa Jam setelah Jokowi Umumkan Listrik Gratis Bagi 24 Juta Rumah Tangga, PLN Balas dengan Hal Ini di Situsnya

Dari jumlah tersebut, sebanyak 7 kasus muncul dari Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) Sukabumi.

Melansir Kompas.com, tujuh siswa tersebut tengah diisolasi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Mereka dalam kondisi stabil, menurut kata Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol) Musyafak, Rabu (1/4).

“Sekarang ini (ketujuh siswa dalam) kondisi stabil, baik, di Rumah Sakit Polri,” jelasnya.

Baca Juga: Lockdown Bukan Halangan, Nenek 66 Tahun Nekat Jalan Kaki dari Malaysia ke Singapura untuk Temui sang Suami yang Sedang Sakit

Setelah mengetahui ke tujuh siswanya positif corona, Musyafak melakukan rapid test pada 1.550 calon perwira di Setukpa Lemdikpol Sukabumi.

Dari jumlah tersebut, 300 siswa dinyatakan positif rapid test.

Namun Musyafak menegaskan, positif rapid test tak menjamin seseorang terinfeksi corona.

“Dari rapid test ini, 300 siswa positif, tapi rapid test, bukan Covid-19. Ini yang harus diluruskan, karena rapid test hanya memeriksa antibody, antibody saja tidak spesifik Covid-19,” ucapnya.

Baca Juga: Sebut Alat Medis Buatan China Bisa Bahayakan Petugas Medis, Beberapa Negara Ini Tarik Peredaran Masker Gegara Tak Layak Uji

Kendati demikian, 300 siswa tersebut belum melakukan rangkaian tes virus corona yang lain seperti swab.

Pihak Polri pun memasukkan 300 siswanya sebagai orang dalam pengawasan (ODP).

Sebagai seorang ODP, para siswa harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di dalam dormitori Setukpa.

Siswa-siswa itu dimasukkan dalam ruangan terpisah dan disuntik vitamin C demi meningkatkan imunitas.

Baca Juga: Jaga Kedaulatan Pangan Nusantara, Petani dan Nelayan adalah Pahlawan yang Selamatkan Kebutuhan Dasar di Tengah Pandemi Corona

Musyafak menuturkan, berdasarkan pemeriksaan sementara, 300 siswanya dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala Covid-19.

Hasil rontgen juga menunjukkan kondisi organ pernapasan siswanya dalam keadaan baik.

“Kemarin foto rontgen, saya mau melihat apakah ada gangguan pada paru-parunya, ternyata normal semua,” katanya.

Setelah karantina 14 hari, siswanya akan mengikuti swab test Covid-19.

Baca Juga: Gerogoti Uang Rakyat Bertahun-tahun, Koruptor Ini Geletakkan Bergepok-gepok Uang di Lantai Rumah Hingga Ada Tumpukan Emas Menggunung

Sementara itu, siswa lain yang dinyatakan negatif rapid test dikembalikan ke Sekolah Polisi Negara (SPN) di polda masing-masing untuk ikut menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Adapun penambahan kasus virus corona di Indonesia telah menyentuh angka hampir 2.000.

Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana Rabu sore menyebutkan, terdapat 1.677 kasus positif corona.

Kendati demikian, angka pasien sembuh bertambah sebanyak 22 orang menjadi 103 kasus.

Baca Juga: Niat Hati Pulang Kampung untuk Hindari Virus Corona, Pria Ini Malah Pergoki sang Istri Tengah Asyik Bercumbu dengan Pak Kades

Sementara jumlah kematian akibat pandemi ini menjadi 157 orang.

Kasus terbanyak terdapat di Provinsi DKI Jakarta 808, Jawa Barat 220, Banten 152, dan Jawa Timur 104.

Demi memutus rantai sebaran Covid-19, pemerintah berharap masyarakat memiliki kesadaran penuh dengan tidak berkeliaran di luar rumah, tidak berkerumun, rajin cuci tangan, menerapkan social dan physical distancing, juga menjaga imunitas tubuh masing-masing.

(*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya