Lahir Saat Wabah Pandemi Flu Spanyol yang Bunuh 50 Juta Orang, Kakek Berusia Seabad di Itali Justru Selamat Dari Virus Corona, Wali Kota: Sungguh Luar Biasa

Senin, 30 Maret 2020 | 19:35
Kompas.com/Slamet Widodo

(ilustrasi) Lahir Saat Wabah Pandemi Flu Spanyol yang Bunuh 50 Juta Orang, Kakek Berusia Seabad di Itali Justru Selamat Dari Virus Corona, Wali Kota: Sungguh Luar Biasa

Sosok.ID - Virus corona yang kini melanda dunia internasional memang telah menyita perhatian banyak negara.

Sebab statusnya yang kini jadi pandemi sekaligus perkembangan dan penyebarannya yang begitu cepat menjadi momok bagi hampir semua negara di dunia.

Namun ternyata wabah penyakit yang disebabkan oleh Covid-19 ini bukan yang pertama kali terjadi di dunia.

Pada tahun 1920-an, pernah terjadi wabah yang hampir serupa dengan yang disebabkan oleh virus corona saat ini.

Baca Juga: Bukan Mengusir, Ini Detik-detik Warga Kampung Berjejer di Pinggir Jalan Untuk Beri Semangat Tetangganya yang Positif Corona Saat Dijemput Petugas

Nama wabah tersebut adalah Flu Spanyol.

Bahkan wabah flu yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia ini bisa dikatakan mematikan.

Sebab korban dari wabah ini lebih banyak dari korban perang dunia pertama yang saat itu sedang meletus di berbagai negara.

Namun ditengah pandemi global kala itu, ada sebuah keajaiban yang terjadi pada satu keluarga di Italia.

Baca Juga: Saat Remaja Mati-matian Cari Duit untuk Anak Hasil Kumpul Kebo dengan Janda Cantik, Ketika Dewasa Hidup Artis Tampan Ini Justru Hancur Lebur Gegara Terjerumus Narkoba

Sepasang suami istri di Italia justru mendapat berkah ditengah wabah global tersebut.

Mereka dikarunai seorang anak, sebut saja Mr. P, kini usianya telah mecapai 101 tahun.

Lebih tepatnya Mr. P lahir pada tahun 1919 dimana wabah penyakit Flu Spanyol sedang marak dan menyebar secara cepat di seluruh dunia.

Ajaibnya, kakek yang kini telah menginjak usia lebih dari satu abad ini pun kembali mendapat keajaiban di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Via Vallen Mendadak Tersungkur di Lantai dengan Gejala Kepala Pening Bak Dibanting, Dirujuk Dokter untuk Tes Covid-19, Apa Hasilnya?

Walau sempat terinfeksi virus yang kini telah membunuh lebih dari 10.000 orang di negaranya, Mr. P justru dinyatakan telah sembuh dari virus tersebut.

Melansir dari CNN, Mr. P sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Rimini, Italia setelah dirinya pada pertengahan Maret 2020 lalu dinyatakan positif covid-19.

Namun setelah beberapa waktu mendapat perawatan di rumah sakit tersebut, akhirnya pada Kamis (26/3/2020) kemarin, Mr. P diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Dirinya diizinkan pulang kerumah setelah dinyatakan sembuh dari virus corona yang menjangkitnya pekan sebelumnya.

Baca Juga: Pernah Santer Disebut Bakal Bersanding di Pelaminan, Anang Hermansyah Blak-blakan Ungkap Alasannya Tak Ingin Jalani Hubungan yang Lebih Serius dengan Syahrini, Sebut Selera Perangai Princess Mirip dengan sang Mantan Istri

Mengutip dari New York Post, Minggu (29/3/2020) Wakil Wali Kota Rimini, Gloria Lisi menyebut bahwa pemulihan Mr. P adalah suatu yang luar biasa.

Dirinya pun menyebut kejadian ini sebagai "harapan di masa depan".

Mr. P yang lahir disaat lebih dari 50 juta penduduk dunia meninggal akibat wabah pandemi Flu Spanyol ini seperti mendapatkan kehidupan bukan lagi yang kedua.

Tapi Mr. P seperti mendapatkan kehidupan yang kesekian kalinya di tengah wabah penyakit melanda dunia.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Presenter Ini Mendadak Umumkan Kabar Duka di Tengah Wabah Virus Corona yang Melanda Dunia

Di kota tempat Mr. P disebut bahwa orang yang dinyatakan positif corona saat ini mencapai 1.189 kasus.

Bahkan hingga hari Minggu (29/3/2020) tercatat telah ada lebih dari 92.000 orang yang dinyatakan positif virus corona dan 10.023 orang dinyatakan meninggal dunia di negara Pizza.

Lebih dari dua pekan lalu, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan adanya lockdown untuk memerangi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Kisah Pasien Positif Corona di Solo, Sembuh Setelah Rutin Konsumsi Jamu Tradisional Indonesia: Macam-macam Jamu...

Karantina massal yang sedianya berakhir pada Jumat pekan depan tersebut (3/4/2020) dipertimbangkan untuk diperpanjang setelah masih banyak kasus yang muncul. (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber CNN, New York Post