Cerita Tukang Gali Kubur Langganan Presiden Jokowi yang Sudah 7 Tahun Mengabdi dan Tak Mau Dibayar, Sebut Tanah Makam Ibunda sang Presiden Mudah Digali

Kamis, 26 Maret 2020 | 18:00
Kolase gambar Instagram/@jokowi dan Tribun Solo/Adi Surya

Cerita Penggali Kubur Makam Ibunda Presiden Jokowi, Sebut Proses Penggalian Tanah Tak Makan Waktu Lama dan Cuma Butuh 8 Orang: Tanahnya Mudah Digali

Sosok.ID - Suasana duka baru saja menyelimuti keluarga besar Presiden Joko Widodo.

Belum tuntas masalah penyebaran wabah virus Corona yang tengah mengifeksi ratusan warganya, Presiden Joko Widodo kini harus merasakan duka yang begitu mendalam.

Mengutip Kompas.com dan Tribunnews, ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomihardjo meninggal dunia di usia 77 tahun pada Rabu (25/3/2020) sekitar pukul 16.45 WIB.

Ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomihardjo meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya selama 4 tahun belakangan.

Baca Juga: Sempat Ragu dengan Prediksi Wirang Birawa soal Vaksin Virus Corona, Denny Darko Ramal Wabah Mematikan Ini Bakal Reda dalam Hitungan Bulan:yang Terinfeksi Mulai Sembuh

Sujiatmi Notomihardjo dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya di kampung halaman sang Presiden, Solo.

Kepergian sang ibunda ini menjadi pukulan sendiri yang begitu berat bagi Presiden Jokowi.

Pasalnya, selama 4 tahun berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya, sang ibu tidak pernah sedikit pun mengeluh.

Rasa duka yang begitu mendalam tampak terlihat di wajah Presiden Jokowi saat menggelar konferensi pers terkait kabar meninggalnya sang ibunda, Sujiatmi Notomihardjo.

Baca Juga: Tentang Oetari, Janda Soekarno yang Masih Perawan Ternyata adalah Nenek Kandung Maia Estianty

Mengutip Tribunnews.com, konferensi tersebut digelar pada Rabu (25/3/2020) pukul 19.30 WIB di rumah duka, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo.

Didampingi putra sulungnya, Jokowi mengungkapkan bahwa kepergian ibundanya disebabkan oleh penyakit kanker yang sudah diderita selama 4 tahun.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Jokowi menjelaskan bila ibunya telah mendapatkan perawatan di RPAD Gatot Subroto Jakarta, namun rupanya Tuhan berkata lain.

Baca Juga: Bak Zombie Berlumuran Darah, Balita Ini Gerogoti 'Otak Manusia', Sang Ibu Beri Pembelaan

"Sore pada pukul 16.45 WIB bahwa telah berpulang menghadap Allah SWT bunda kami, Ibu Sujiatmi Notomihardjo.

Ibu sudah 4 tahun menderita sakit kanker dan sudah berobat, sudah berusaha, berikhtiar dan berdoa. Tapi Allah SWT menghendaki yang lain," ungkap Jokowi.

Dilansir Sosok.ID dari Tribun Solo dan Kompas.com, setelah disemayamkan semalam di rumah duka, Ibunda Presiden Jokowi dikebumikan pada hari ini, Kamis (26/3/2020) pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Pertama Kalinya dalam Hidup, Betrand Peto Baru Rasakan Lezatnya Buah Apel saat Diangkat Anak oleh Ruben Onsu: Koko Icip Kulitnya, Enak Banget!

Almarhumah Sujiatmi Notomihardjo dimakamkan di pemakaman keluarga Mundu, Selokaton, Kabupaten Karanganyar.

Sebelum acara pemakaman dimulai, segala hal yang berkaitan dengan prosesi pemakaman telah dipersiapkan.

Mulai dari tenda dan kursi untuk keluarga dan pelayat hingga liang lahat pun telah dipersiapkan oleh penggali kubur sejak pagi.

Baca Juga: Berharap dapat Terbebas dari Virus Corona Luar Dalam, 30 Warga Turki Justru Mati Konyol Usai Nekat Mandi dan Tenggak Alkohol Murni

Adalah Suripto, warga Desa Selokaton yang telah dipercaya Jokowi selama 7 tahun untuk menggali makam keluarga besarnya.

Dengan bantuan 8 orang lainnya, Suripto menggali liang lahat untuk ibunda orang nomor 1 di Indonesia itu sejak pagi.

Kepada awak media, Suripto mengaku dirinya baru mendapat kabar duka tersebut pada Rabu (25/3/2020) sekitar pukul 18.00 WIB sehabis adzan Maghrib.

Baca Juga: Bosan Menjanda 12 Tahun, Sosok Ini Nekat Kawini Anak Kandung hingga Hamil Besar, Putranya Enjoy Aja Karena Memang Suka

"Saya dapat kabar dari Pak Kades, dapatnya saat adzan Maghrib. Saya langsung diminta untuk siap-siap mengumpulkan teman-teman. Sebanyak 8 orang saya siapkan," ungkap Suripto.

Selama proses penggalian, Suripto mengaku tidak mendapatkan masalah sama sekali.

Sebaliknya, tanah tempat peristirahatan terakhir nenek Gibran Rakabuming itu malah mudah untuk digali dan tak memerlukan waktu yang banyak.

"Tanahnya mudah digali. Biar kuat, kami buat bekisting terus melakukan pengecoran," lanjut Suripto seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Solo.

Baca Juga: Ngawurnya Kebangetan, Jenazah Pasien PDP Corona Nekat Dibawa Pulang dan Diciumi, Misal Positif, Satu Keluarga beserta Tetangga dan Pelayat Auto jadi ODP!

Bagi Suripto ini adalah bentuk tanggung jawabnya kepada keluarga Presiden Jokowi setelah 7 tahun lamanya mengabdi.

"Yang bertanggung jawab menggali dari awal itu saya. Sudah hampir 7 tahun melakoninya," ucap sang penggali kubur.

Suripto dan warga mengaku ikhlas melakukan hal ini dan tak mau menerima bentuk bayaran apa pun.

"Saya melakukannya tanpa pamrih, sebagai bentuk gotong royong warga sekitar sini.

Kalau ada bayaran saya pasti protes, itu tidak boleh ada. Takutnya akan membudaya dan rasa sosialnya menghilang," tutup Suripto.

Dilansir dari Tribun Solo, makam keluarga besar Jokowi itu sendiri terletak di sebuah perkampungan kecil.

Baca Juga: Tolak Layani Nafsu Bejat Kekasih, Siswi 17 Tahun Ini Digilir Berhubungan Badan dengan 5 Orang, Upaya Perkosaan Direncanakan Pacar Sudah Jauh-jauh Hari

Untuk masuk ke pemakaman, para pelayat harus masuk perkampungan terlebih dahulu dan terletak di dekat area persawahan milik warga dengan kondisi sederhana.

Tak ada hingar bingar kemewahan di pemakaman keluarga milik orang nomor satu di Indonesia ini.

(*)

Tag

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber Kompas.com, Tribun Solo