Sosok.ID - Ditengah wabah corona, berita duka datang dari Keluarga Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi)
Mengutip dari Tribunnews, Rabu (25/3/2020) ibunda Jokowi Eyang Notomiharjo meninggal dunia.
Kabar ini dibenarkan oleh Wakil Menteri Desa Budi Arie Setiadi.
"Iya benar ibunda bapak presiden meninggal dunia sore ini," Budi Arie memastikan.
Berikut pesan whatsapp yang mengabarkan kepergian ibunda Jokowi.
Berita Duka:Innalillahi wa innaillaihi rojiunEyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden wafat di Solo pkl 16.45 tadi.Mhn doanya semoga almarhumah husnul khotimah,"
Sementara itu Jokowi sendiri saat ini sedang disibukkan dengan penanganan Covid-19 di Indonesia dan menjawab pertanyaan kenapa tidak dilakukan lockdown.
"Ada yang bertanya pada saya, kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan?," ucap Jokowi.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung kondisi dan kedispilinan setiap negara yang berbeda-beda.
"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda, memiliki kebudayaan yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda," ucap Jokowi.
"Oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu."
Hingga kini, Jokowi mengaku sudah memiliki analisa soal negara yang menerapkan kebijakan lockdown akibat Corona.
Ia menilai, kebijakan paling tepat untuk diterapkan di Indonesia yakni jaga jarak dengan orang lain atau physical distance.
"Dan itu sudah saya pelajari, saya memiliki analisa-analisa sewaktu ini dan semua negara ada semuanya kebijakan mereka apa.
Baca Juga: Asah Kemampuan, Penerbang Tempur Sukhoi Su-27/30 TNI AU Berlatih Peperangan Udara Jarak Jauh
Mereka melakukan apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kementerian Luar Negeri," kata Jokowi.
"Terus kita pantau setiap hari sehingga negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing."
Jokowi meyakini, phisical distancing adalah cara paling tepat untuk mencegah penyebaran virus dengan nama lain Covid-19 itu.
"Menjaga jarak aman, itu yang paling penting," ujar Jokowi.
"Kalau itu bisa kita lakukan saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran covid-19 ini." (*)