Kabur dari Ruang Isolasi dan Resahkan Masyarakat, Pasien Positif Covid-19 di RSUP Persahabatan Merasa Tak Miliki Gejala Virus Corona

Senin, 16 Maret 2020 | 17:15
Xinhua/Chen Jing

ILUSTRASI - Pasien positif Covid-19 yang kabur dari RSUP Persahabatan telah kembali diisolasi.

Sosok.ID - Satu pasien positif Covid-19 di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, sempat dikabarkan kabur dari ruang isolasi.

Peristiwa itu, rupanya telah terjadi pada pekan lalu.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pasien tersebut kini sudah kembali di rawat di rumah sakit.

"Sekarang pasiennya sudah dilakukan proses dirawat di rumah sakit rujukan sehingga insya Allah bisa ditangani dengan baik," ujar Widyastuti, Jumat (13/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Widyastuti mengatakan, pasien tersebut dirawat di salah satu rumah sakit rujukan di Jakarta, dan bukan di RSUP Persahabatan.

Baca Juga: Kini Melenggang di Senayan Jadi Anggota DPR RI, Mulan Jameela Ternyata Pernah Salah Sebut Nama Presiden saat Rakernas, Mantan Vokalis Duo Ratu Ini Sempat Jadi Bahan Cemooh

"Bukan (di RSUP Persahabatan), tapi sudah di salah satu RS rujukan," kata Widyastuti.

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien yang tengah diisolasi karena virus corona, kabur dibantu keluarganya.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Erlina Burhan.

Erlina menuturkan, pasien berjenis kelamin perempuan tersebut bekerja sebagai pramusaji di salah satu restoran yang sebelumnya terdampak dengan kasus virus corona.

Menurut Erlina, petugas sempat meleng sehingga tak mengetahui adanya seorang pasien isolasi yang secara diam-diam menyelinap ke luar ruangan.

Baca Juga: Telah Banyak Dibudidaya di Bandung, Tanaman Ini Dipercaya Bisa Lawan Virus Corona dalam Tubuh, Gubernur Jawa Barat Sebut 100 Orang di China Sembuh dengan Ekstrak Tumbuhan Ini

“(Pasien) tidak diizinkan (keluar ruang isolasi). Jadi kan ada pintu masuk, diam-diam dia keluar. Sudah ditunggu oleh keluarga. Kita tahu, setelah dia keluar," kata Erlina, Jumat lalu.

Ia juga menerangkan, ruang isolasi di RSUP memang tak digembok, karena menurutnya, itu bukan penjara.

"Ruang isolasi bukan kayak penjara yang digembok yah. Ada juga tempat masuknya. Karena kan pasien harus masuk dari depan, nah begitu masuk petugas meleng, dia (pasien) keluar dan sudah ada keluarga," jelasnya.

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti mengatakan, pasien itu kabur sebab merasa tidak mengalami gejala virus corona.

Baca Juga: Tambah Nekat, KKB Papua Gunakan Strategi Baru Demi Usir Warga Desa, TNI-Polri Tak Tinggal Diam Hingga Lumpuhkan Sejumlah Anggota Pemberontak, Begini Penjelasan Kapolda!

Sehingga ia menjadi takut tertular saat berada di ruang isolasi.

"Ada waitress di tempat yang kemarin kasus itu sudah positif, tetapi karena tidak ada gejala, dan diisolasi di RS Persahabatan, dan ruang isolasinya bersama, ngabur," ujar Suharti, (10/3), melansir YouTube Pemprov DKI Jakarta via Kompas.com pada Senin (16/3).

Suharti menuturkan, pasien perempuan itu enggan diisolasi sebelum ia melihat bukti positiof corona.

Dia tidak mau (diisolasi) dan minta bukti bahwa dia positif (covid-19) baru dia akan mau diisolasi," kata Suharti.

Untuk diketahui, saat itu pasien tersebut masih belum dipastikan positif corona.

Baca Juga: Kisah Pilu Zaenal Abidin, Warga Lombok Timur yang Tewas di Tangan 9 Oknum Aparat Penegak Hukum, Ibu Almarhum: Saya Ingin Melihat WajahPolisi yang Memukuli Anak Saya

"Menurut dia, isolasi di RS Persahabatan lebih bahaya, lebih mungkin tertular karena satu ruangan untuk beberapa orang," ujar Suharti.

Sementara itu Erlina Burhan menegaskan bahwa kecil kemungkinan seorang pasien dapat tertular meski dalam satu ruangan isolasi.

"Ruangan kami bertekanan negatif jadi untuk transmisi itu sangat-sangat kecil kemungkinan dan juga untuk pengendalian dan pencegahan infeksi itu disarankan untuk tempat tidur berjarak minimal dua meter dan itu dilakukan," ujar Erlina.

Adapun juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengoreksi, kabur bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi pasien itu.

Baca Juga: Disebut Penyebab Kekacauan Akibat Virus Corona, Pejabat China Ngamuk dan Tuduh Balik Militer AS di balik Teori Konspirasi Penyebar Wabah di Wuhan

Ia bahkan heran dengan informasi yang diungkap pihak rumah sakit.

"Makanya kenapa kok dimunculkan lagi, apakah biar heboh? Dia tidak kabur. Dia ini single parent, ya (saat itu) mengurus anaknya dulu, lah," kata Yuri.

Kata Yuri, pasien sebagai orang tua tinggal hanya pergi untuk melakukan urusannya di luar. Karena toh ketika itu ia belum dikonfirmasi sebagai pasien positif.

"Waktu itu menunggu hasil belum ada. Jadi urus keluarga dulu. Keesokannya, hasil laboratorium sudah ada. Jadi didatangi lagi (untuk dievakuasi)," ucap Yurianto.

Baca Juga: Mantan Pacarnya Tewas Mengenaskan, Pria Ini Malah Keblinger Nafsu Setubuhi Mayat Korban, Polisi Temukan Jejak-jejak Darah dan Sperma di Lokasi Kejadian

Peristiwa kaburnya salah seorang pasien RSUP Persahabatan sontak membuat publik khawatir.

Publik menganggap, meski masih dianggap suspect sekalipun, harusnya pasien tersebut tetap berada dalam ruang isolasi.

Karena jika hasilnya positif, maka interaksi pasien kabur itu dengan orang lain dapat menjadi bahaya yang lebih besar

Usai kejadian tersebut, Dinas Kesehatan Jakarta Timur segera melakukan penelusuran riwayat interaksi pasien itu. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya