Sempat Duduk di Batu Keramat, Pendaki Ini Tewas Terpeleset ke Dalam Jurang Sedalam 40 Meter Saat Mendaki Gunung Batur

Senin, 09 Maret 2020 | 17:35
dok Polres Bangli via Tribun Bali

Petugas Kepolisian Polres Bangli menggelar olah TKP di lokasi jatuhnya pendaki di Gunung Batur yang diketahui bernama Gus Andyka, Minggu (8/3/2020).

Sosok.id - Seorang pendaki gunung di Bali dikabarkan tewas saat mendaki Gunung Batur.

Diketahui sebelum tewas karena terpeleset ke dalam jurang, ia sempat menduduki sebuah batu keramat.

Masyarakat sekitar akan menggelar upacara khusus di TKP yang diyakini keramat tersebut.

Peristiwa tragis dialami oleh seorang pendaki di Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Bali.

Baca Juga: Viral Video Tindak Asusila Pasangan Pendaki di Gunung, Fiersa Besari Geram Saksikan Selimut Pelaku di Tarik Paksa: Mesum di Gunung Itu Salah, Direkam, Diupload, Jauh Lebih Salah

Ida Bagus Andyka Eka Arcana Manuaba pendaki gunung asal Lingkungan Pas Dalam, Gianyar, Bali ditemukan tewas terjatuh ke jurang sedalam puluhan meter.

Korban yang mendaki Gunung Batur bersama sejumlah rekannya, diduga jatuh terpeleset setelah kelelahan, Minggu (8/3/2020).

Pendaki jatuh ke jurang dengan kedalaman 40 meter.

Informasi yang dihimpun, musibah naas yang dialami Gus Andyka diketahui sekitar pukul 04.00 Wita.

Baca Juga: Bulu Kuduk Merinding, Pendaki Gunung Ini Tubuhnya Berlumuran Darah Usai Bertemu dengan Sosok Hitam Besar di Hutan

Gus Andyka yang telah berada di puncak Gunung Batur bersama sejumlah rekannya, berniat menggelar tikar untuk istirahat di pinggir tebing sebelah kiri padmasana Puncak Gunung Batur.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya musibah tersebut.

Korban yang terjatuh ke jurang langsung mendapat pertolongan dari rekannya, dibantu oleh pendaki lain, BKSDA dan Kehutanan serta masyarakat sekitar untuk upaya evakuasi.

"Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Kintamani," ujarnya.

Baca Juga: Viral Cerita Pendaki Perempuan Disetubuhi Karena Hipotermia, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani : Itu Konyol

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjut AKP Sulhadi, Gus Andyka mendaki bersama delapan orang rekannya.

Ia berangkat dari wilayah Gianyar sekitar pukul 00.30 wita mengendarai lima unit sepeda motor.

"Korban bersama rekannya tiba di Pura Jati sekitar pukul 02.00 wita dan selanjutnya melakukan pendakian bersama.

Dua jam kemudian, mereka sudah sampai ke puncak Gunung Batur," jelasnya.

Baca Juga: Soekarno Beberkan Fakta Dibalik Tongkat Komando Miliknya yang Konon Keramat

Pasca dievakuasi dari jurang, Gus Andyka langsung dilarikan ke Puskesmas Kintamani I.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis, lanjut AKP Sulhadi, korban mengalami cedera patah tulang leher, robek pada pipi kiri, luka lecet pada dahi kiri, keluar darah dari hidung, luka lecet bagian punggung dan pantat.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia saat masih di TKP.

Sedangkan penyebab jatuh, kuat dugaan karena korban kelelahan, serta kurang waspada. Hingga kini jenazah korban masih berada di RSU Bangli," tandasnya.

Baca Juga: Dikira Hilang di Tengah Hutan Gunung Lawu Sampai Dicari Tim SAR, Pemuda Ini Ternyata Lakukan Hal Tak Lazim, Ini Pemicunya!

Dibalik meninggalnya pendaki itu, ada hal niskala yang harus diselesaikan keluarga korban.

Yakni menggelar pecaruan guru piduka atau penebusan kesalahan korban.

Hal ini akan digelar di TKP, Senin (9/3/2020) sekitar pukul 08.00 Wita.

Keluarga korban, Ida Bagus Ananda Manuaba, Minggu (8/3/2020) mengatakan, pihak KSDA Bangli telah mendatangi mereka.

Baca Juga: Tak Mampu Lunasi Hutang yang Menggunung, Pria Ini Pinjam Uang ke Pacarnya, Saat Ditagih Malah Pura-pura Meninggal

Dalam laporannya, selain dalam bentuk sekala (nyata) ada juga dalam bentuk niskala.

Dalam segi niskala, disebutkan mendiang sempat menduduki batu keramat, sehingga korban pun jatuh.

Dalam keyakinan Hindu di Bali, hal tersebut tidak bisa dikesampingkan.

Karena itu, demi ketenangan arwah mendiang, pihaknya akan menggelar upacara pecaruan guru piduka di TKP.

Baca Juga: Tumbuh di Lereng Gunung, Buah Warisan Sunan Muria Ini Dipercaya Bisa Buat Bayi Jadi Tampan dan Cantik

Selain itu, Gus Ananda yang selama ini sering mendaki, juga mempercayai kekeramatan batu tersebut.

“Besok kami akan mengadakan pecaruan guru piduka sekitar jam delapan. Pemangku di sana juga telah menginformasikan pada kami,” ujarnya.

Data dihimpun Tribun Bali, selama ini korban tinggal bersama ibu dan adiknya.

Sementara ayahnya telah meninggal dunia sejak lama.

Baca Juga: Tak Terima Ponselnya Disita, Seorang Siswa di Gunung Kidul Datangi Gurunya Berbekal Celurit

Selama ini, korban dikenal gemar bermain game online, dan pendakian ke Gunung Batur baru pertama kali dilakukannya.

Terkait jenazah korban, saat ini masih dititipkan di RSUD Sanjiwani.

“Kami masih menunggu setelah selesainya pegatwakan, setelah itu akan ldigelar upacara pengabenan,” ujar Gus Ananda.

Ibu korban, Ida Ayu Sri Winten mengatakan, pihaknya tidak memiliki firast apapun terkait kejadian ini.

Baca Juga: Mbah Masirin, Lansia Berusia 84 Tahun yang Tetap Setia Jalani Tradisi Naik Gunung Lawu Saat Satu Suro Meski Sudah Renta

“Tumben bilang mau mendaki, selama ini sukanya main game online. Kemarin minta izin jam 11, sudah dilarang tetap bersikeras berangkat. Tapi akhirnya seperti ini. Saya sebagai orangtua sudah mengiklaskan, sudah jadi jalannya anak saya,” ujar Ida Ayu dengan nada sendu.

(I Wayan Eri Gunarta)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pendaki Gus Andyka Disebut Duduki Batu Keramat Sebelum Tewas di Jurang Gunung Batur

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Tribun Bali

Baca Lainnya