Sosok.id - Keberadaan masker di Indonesia semakin langka menyusul kasus pertama virus corona yang ditemukan di Indonesia.
Karena tingginya permintaan dan terbatasnya stok, harga masker jadi melambung tinggi, bahkan lebih dari 10 kali lipat.
Seperti yang telah diwartakan Sosok.ID sebelumnya yang dilansir dari Kompas.com, harga satu boks masker di LTC Glodok, Tamansari, Jakarta Barat dibanderol dengan harga sekitar Rp 300.000.
Padahal untuk harga normal hanya dijual dengan kisaran harga Rp 20.000.
Artinya, harga tersebut melonjak hingga 10 kali lipat.
Jauh sebelum kelangkaan masker terjadi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sudah menimbun stok masker.
Melansir dari Kompas.com, wanita yang akrab disapa Risma itu mengaku langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Sebetulnya saya sudah nimbun masker. Sejak Januari lalu, saya sudah nimbun," kata Risma, di Tropical Disease Center, Unair, Surabaya, Selasa (3/3/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Baca Juga: Harga Masker di Indonesia Melonjak Naik Gegara 2 WNI di Depok Positif Corona
Risma mengaku telah menimbun masker semenjak virus corona merebak di Kota Wuhan, China pada Januari 2020 lalu.
Namun, penimbunan tersebut tak disampaikan Risma ke publik karena khawatir hal tersebut justru akan menimbulkan kepanikan bagi warga Surabaya.
"Begitu ada kejadian (virus corona mewabah) di Wuhan, China, saya langsung stok (masker). Saya enggak ngomong supaya warga enggak panik," ujar Risma.
Risma berniat untuk membagikan masker tersebut ke publik bila nantinya virus corona semakin merebak dan memburuk di Surabaya.
"Nanti kalau harus dikeluarkan, kami keluarkan," kata Risma.
Namun untuk saat ini, kata Risma, Surabaya masih aman dari penyebaran virus corona.
Untuk itu, alih-laih menggunakan masker, masyarakat yang sehat lebih dianjurkan untuk sering mencuci tangan menggunakan sabun.
"Makanya cuci tangan, yang saya genjot termasuk hand sanitizer kami siapkan di mana-mana. Kuncinya (agar tidak terkena virus corona) justru ada di tangan," ujar Risma.
Sejumlah penjual masker di Pasar Proyek, Jalan Mayor Oking, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, diserbu warga pada Senin (2/3/2020) siang.
Menurut Risma, menjaga kebersihan tangan lebih efektif untuk mencegah penyebaran virus corona dibanding menggunakan masker.
Sebab, tambahnya, virus corona lebih cepat menyebar melalui tangan yang kotor.
Karena itu, Risma menyediakan tempat cuci tangan di berbagai sudut Kota Surabaya, seperti taman kota dan sekolah-sekolah.
"Ini penting, salah satunya untuk menjaga sistem imun kita, lingkungan kita harus bersih, kita juga siapkan untuk minum-minuman," kata Risma.
Seperti yang telah diwartakan oleh Sosok.ID sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga telah mengimbau masyarakat yang sehat untuk tak mengenakan masker.
Sebab, menurutnya masker hanya diperuntukkan bagi orang yang sakit.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kasus virus corona pertama yang ditemukan di Indonesia.
Pengumuman tersebut disampaikan Jokowi dengan didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (2/3/2020).
Dua warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif virus corona adalah warga Depok, Jawa Barat.
Jokowi mengatakan, dua WNI tersebut memiliki riwayat kontak dengan warga Jepang yang terdeteksi virus corona setibanya di Malaysia setelah meninggalkan Indonesia.
Kini, dua WNI tersebut telah diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroroso, Jakarta Utara.
(*)