Sosok.ID - Belum lama ini seorang siswa SMA di Cilacap, Jawa Tengah sempat membuat publik Tanah Air terkejut dengan sepak terjangnya.
Bagaimana tidak, dikenal sebagai pelajar yang tak memiliki catatan kriminal apapun, siswa SMA di Cilacap ini diam-diam berhasil membobol lembaga negara dengan proteksi siber terbaik se-Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, dari hasil tangannya yang lihai membobol sistem lembaga negara dengan proteksi siber terbaik, siswa SMA di Cilacap ini sampai diberi penghargaan.
Ya, seperti yang kita tahu selama ini, kasus pembobolan melalui modus serangan virus komputer memang masih asing bagi publik Tanah Air.
Ketidaktahuan masyarakat Indonesia yang cukup tinggi terkait kemajuan teknologi membuat modus pembobolan seperti ini marak terjadi dan nyaris tak terdeteksi.
Imbasnya, kerugian besar yang diakibatkan oleh modus pembobolan seperti ini pun kerap kali nyaris tak bisa tertangani.
Bahkan terkadang pihak aparat keamanan tak sanggup melacak keberadaan para pembobol ini saking lihainya mereka dalam melarikan diri.
Namun untuk kasus pembobolan kali ini, bukannya ditangkap, pelaku justru mendapatkan penghargaan dari negara.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Jateng, anggota Ombudsman Ri, Alvin Lie untuk pertama kali melakukan perjalanan dari Jakarta ke Majenang, Cilacap.
Perjalanan ini dilakukan Alvin Lie untuk memberikan penghargaan kepada seorang siswa SMA di Cilacap bernama Deni.
"Seumur hidup baru pertama kali ini saya datang ke Majenang. Itu karena Deni yang membuat saya datang ke sini," kata Alvin dalam sambutannya, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribunjateng, Rabu (26/2/2020).
Mengutip Tribun Jateng, Deni diketahui adalah seorang siswa SMA di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah.
Deni berhasil menarik perhatian Ombudsman RI lantaran bakatnya yang tak biasa.
Bagaimana tidak, masih duduk di bangku SMA, Deni sudah mampu membobol sejumlah website milik lembaga negara dengan mudah dari kamarnya.
Sejauh ini, Deni mengaku sudah ada lima website instansi negara yang berhasil ia bobol dari laptop miliknya.
Mulai dari Ombudsman RI, KPU Pusat hingga lembaga negara dengan tingkat proteksi siber tertinggi se-Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Menariknya, tak seperti hacker atau pembobol lainnya, Deni menyusup ke dalam sejumlah website instansi negara bukan untuk mengacau.
Sebaliknya, Deni justru mempertaruhkan dirinya membobol website instansi negara untuk mencari kelemahan dari website tersebut.
Setelah menemukan kelemahannya, Deni akan memberitahukan kepada pihak-pihak terkait.
"Saya tidak cari uangnya. Saya mau memberi tahu info kalau ada kelemahan di webnya," ujar Deni di kediamannya di Jalan Nangka, Desa Jenang, Kecamatan Majenang, Rabu (26/2/2020).
Seperti yang salah satunya yang ia lakukan terhadap website Ombudsman RI.
Setelah memberitahukan kelemahan, Ombudsman RI malah memberikan Deni penghargaan.
Deni dianggap sebagai salah satu dari dua orang di Indonesia yang berhasil menemukan kelemahan dalam website milik Ombudsman RI.
"Dia mengirim email ke Ombudsman RI dan di email itu Deni menjelaskan tiga kelemahan web Ombudsman.
Maka atas kontribusinya, kami ingin memberinya penghargaan," ucap anggota Ombudsman RI, Alvin Lie seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas, Kamis (27/2/2020).
Deni sendiri mengaku mendapatkan ilmunya tersebut hasil belajar ototidak melalui YouTube.
Hampir 5 jam dalam sehari, Deni habiskan di depan laptopnya di dalam kamar memperlajari seluk beluk dunia web.
Semua saya pelajari sendiri. Di sekolah saya belum menemukan teman yang memiliki minat di bidang yang saya tekuni selama ini," ungkap Deni.
Sebelumnya, kedua orang tua Deni sempat resah dengan kelakuan sang anak yang tak pernah main keluar dan hanya berkutik dengan komputernya di rumah.
Terutama sang ibu, Suci Haryanti (48) yang sempat cemas melihat anaknya selalu asyik di depan komputer.
Namun hasil keseringan Deni bermain laptop berimbas prestasi yang membanggakan, Suci Haryanti mengaku tak lagi resah.
Senada dengan sang istri, Bambang Sugianto (53) bahkan bangga dengan prestasi sang anak dan mengaku akan terus mendukungnya.
"Selama apa pun yang dilakukan Deni itu positif, saya dukung.
"Meski bapaknya kerja di bengkel bubut, dia bisa jago utak-atik komputer," tandas Bambang.
(*)