Sosok.ID - Kasus kematian anak semata wayang penyanyi Karen Pooroe, Zefania masih terus diselidiki.
Kabar terbaru, Karen Pooroe dan keluarga memutuskan untuk melakukan proses autopsi terhadap jenazah Zefania guna mengetahui penyebab kematiannya.
Proses autopsi dilakukan lantaran Karen Pooroe dan keluarga mencurigai pengakuan Arya Claproth yang terdengar janggal atas kematian anaknya, Zefania.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Seleb, Kamis (20/2/20200) anak semata wayang Karen Pooroe, Zefania meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) lalu.
Berdasarkan keterangan dari pihak suami Karen Pooroe, Zefania meninggal dunia akibat kecelakaan.
Arya Claproth menyebutkan bahwa putrinya, Zefania diduga meninggal karena bermain di balkon apartemen lantai enam hingga jatuh.
Kabar yang beredar luas di media, kejadian nahas ini terjadi pada saat Arya Claproth tengah menggunakan headset.
Karen Pooroe yang melihat sendiri jenazah sang anak merasa ada yang janggal dengan pernyataan yang diungkapkan suaminya itu.
Pasalnya, ketika dimandikan, tubuh mendiang Zefania tidak menunjukkan tanda-tanda jatuh dari ketinggian.
Curiga dengan pernyataan sang suami, Karen Pooroe dan keluarga akhirnya memutuskan untuk melakukan proses autopsi.
Tak hanya melakukan proses autopsi, rupanya kejanggalan kematian Zefania juga diselidiki lebih dalam oleh adik sang penyanyi, Bima Zeno Pooroe.
Dilansir Sosok.ID dari tayangan YouTube Mbak You edisi Selasa (18/2/2020) lalu, Bima Zeno Pooroe bongkar semua kejanggalan yang ia rasakan terkait kematian ponakannya.
Bima yang dari awal tak mempercayai ucapan suami kakaknya, merasa ada yang janggal dengan kematian ponakannya.
Menurut Bima, kematian Zefania yang diceritakan oleh Arya Claproth terdengar tak masuk akal.
Terlebih ketika Arya menyebut dirinya tengah menggunakan headset saat sang anak terjatuh.
"Jadi ceritanya yang beredar di media katanya Arya lagi pake headset ya ketika anak itu jatuh, kalau misalnya pake headset, lu tahu dari mana kalau anak itu jatuh?
Lu tahu dari mana kalau anak itu naik ke atas bangku abis itu main ujan ya, sedangkan lu bilang lu lagi pake headset, itu berati cerita yang dikasih bohong dong," ungkap Bima.
Sebagai seorang paman, Bima merasa harus mengorek informasi yang lebih dalam terkait kematian keponakannnya.
Apalagi ketika ia melihat tubuh keponakannya terlihat kuru, penuh dengan memar dan celana dalam yang ia kenakan saat tewas dalam keadaan compang-camping.
"Saat di rumah sakit ketika mau dimandikan, ponaka saya bajunya sobek-sobek, maaf, celana dalamnya sobek-sobek. Ini tanda anak tuh sama sekali engga diurus, kurus.
Saya engga bisa berkata-kata lagi, cuma biar masyarakat yang menilai sendiri. Saya nggak bisa bilang kematian ponakan saya ini direncanakan atau engga, cuma yang pasti ini ada kejanggalan aja," jelas Bima.
Melihat kondisi kematian ponakannya yang terlalu janggal, Bima memutuskan untuk mencari tahu sendiri penyebab kematian ponakannya.
"Saya sebagai keluarga berhak untuk tahu apa yang terjadi, mau saya cari tahu sendiri, saya telepon sekuriti dari pihak apartemen Aspen," ucap Bima.
Dari hasil penyelidikannya, Bima mengatakan bahwa kejadian jatuhnya Zefania rupanya tidak dilihat oleh siapapun di apartemen tersebut.
"Satu hari pada malam itu bapak Arya katanya turun ke bawah pake lift, turun ke bawah dia bertanya ada yang lihat anak saya enggak?
Dari itu saja berarti cerita tentang Zefania naik ke atas kursi dan nadah ujan berarti siapa yang lihat?" lanjut Arya.
Tak hanya dari pengakuan Arya saja yang janggal, Bima juga menemukan bahwa pada saat kejadian ada petugas keamanan yang melihat suami kakaknya menggunakan tangga darurat.
"Tidak ada CCTV yang melihat Arya bawa Zefi ke atas, yang mereka tahu Arya katanya naik lewat tangga darurat apartemen, yang ada jejak tanahnya," ungkap Bima.
Kejadian Arya yang terlihat menggunakan tangga darurat ini menurut Bima sangat tidak masuk akal.
Apalagi mengetahui sang kakak ipar tinggal di apartemen lantai 6.
"Ini enggak masuk akal sama sekali, yang saya tahu pintu darurat cuma bisa dibuka dari dalam," tambah Bima.
Bima mengatakan bahwa pihak sekuriti tidak melihat Arya yang membawa mayat Zefania yang dikatakan jatuh dari balkon.
CCTV apartemen hanya menangkap Arya tengah membawa Zefania yang sudah tidak bernyawa dari kediamannya turun ke lantai bawah.
"Yang ada ketika dia bawa Zefi dari atas ke bawah naik lift, turun dari unitnya memakai kain yang sudah ditutup," ungkap Bima.
(*)