Kejamnya Hidup di Bawah Kepemimpinan Kim Jong Un, Dianggap Sebarkan Virus Corona di Tempat Umum, Pejabat Korea Utara Ini Langsung Dieksekusi Mati Setelah Ketahuan Kabur dari Tempat Karantina

Sabtu, 15 Februari 2020 | 10:45
Kolase Mirror via Serambinews dan Pexels

Kim Jong Un hukum mati pejabat yang membangkang saat jalani karantina virus corona.

Sosok.id - Sudah menjadi rahasia umum bila Korea Utara dikenal sebagai negara yang tertutup.

Di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, hidup di negara ini nampaknya begitu menderita.

Sebab, ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang tak segan memberikan hukuman mati pada orang-orang yang melanggar peraturan.

Sekalipun orang tersebut adalah keluarga Kim Jong Un sendiri.

Baca Juga: 6 Tahun Menghilang Dan Dikira Dieksekusi Mati Oleh Keponakannya, Sosok Adik Dari Ayah Kim Jong Un Kagetkan Publik, Ternyata Emban Tugas Rahasia Ini!

Adapun, cara eksekusi mati yang dilakukan oleh Kim Jong Un pun beragam, mulai dari yang biasa seperti ditembak hingga yang tak biasa seperti dijadikan umpan untuk binatang buas.

Sebut saja paman Kim Jong Un yang bernama Jang Song Thaek yang dieksekusi mati pada 2013 lalu karena dituduh merencanakan pemberontakan dan korupsi.

Kabarnya ia dieksekusi dengan cara yang keji, yakni dijadikan umpan untuk 120 anjing liar yang sedang kelaparan.

Diketahui, eksekusi itu turut disaksikan oleh 300 pejabat senior Korea Utara lainnya.

Baca Juga: Mirisnya Hidup di Bawah Kepemimpinan Kim Jong Un, Tiap Hari Setiap Warga Harus Kumpulkan 100 Kilogram Tinja, Bila Tak Berhasil Ini Hukuman yang Didapat

Tak hanya dalam menangani para pembangkang, Kim Jong Un juga tak segan mengeksekusi mati orang-orang yang membawa penyakit menular mematikan.

Seperti yang saat ini tengah mewabah di China dan beberapa negara di dunia, virus corona atau yang kini disebut dengan istilah Covid-19.

Tak seperti negara lainnya yang membuat ruang isolasi khusus untuk menangani pasien penderita virus corona.

Korea Utara memutuskan untuk langsung mengeksekusi mereka yang terkena virus yang berasal dari Wuhan, China ini.

Baca Juga: Pilih Selamatkan Anaknya daripada Foto Ayah dan Kakek Kim Jong Un dari Kebakaran, Ibu Ini Langsung Dikirim ke Penjara, Begini Ribetnya Aturan di Korea Utara

Melansir dari World of Buzz, Korea Utara adalah salah satu negara pertama yang langsung memblokir semua turis asing ketika virus corona muncul.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus, lapor Japan Times.

Sejak saat itu, Korea Utara langsung mengambil langkah ekstrem, termasuk mengisolasi siapa pun yang pernah ke China atau melakukan kontak dengan warganya.

Mereka bahkan tak segan untuk mengeksekusi warga yang membangkang selama menjalani masa karantina.

Baca Juga: Negaranya Sangat Tertutup pada Dunia, Kim Jong Un Rupanya Tengah Rahasiakan Datangnya 'Kiamat', Penduduk Korea Utara Terancam Malapetaka yang Tak dapat Ditangani Negaranya Sendiri

Menurut surat kabar Korea, Dong-a Ilbo, seorang pejabat Korea Utara ditembak mati karena pergi ke pemandian umum padahal ia sedang menjalani karantina.

Dia ditangkap dan langsung ditembak karena dianggap telah menimbulkan resikopenyebaranvirus corona dengan mengunjungi pemandian umum.

Pejabat yang tak disebutkan namanya itu diisolasi setelah melakukan perjalanan ke China dengan Kim Jong Un.

Kim Jong Un telah memutuskan bahwa siapa pun yang meninggalkan karantina tanpa persetujuan akan dibunuh sesuai 'hukum militer'.

Baca Juga: Rupanya Kim Jong Un Simpan Senjata yang Lebih Mematikan Daripada Nuklir, Ia Sedang Sembunyikan Kiamat

Seorang pejabat lainnya diduga diasingkan ke sebuah daerah pertanian di Korea Utara karena berusaha menyembunyikan riwayat perjalanannya ke China.

Eksekusi terhadap individu dalam hal-hal seperti ini memang sudah menjadi hal lumrah di pemerintahan Korea Utara.

Walaupun, di negara lain eksekusi bukanlah hal yang mudah diterapkan bagi pelanggar hukum.

Kendati demikian, Korea Utara sendiri belum mengumumkan secara resmi terkait kasus virus corona.

Baca Juga: Selalu Bawa Pispot Pribadi dengan Pasukan Khusus, Kim Jong Un Punya Protokol Keamanan Nasional untuk Urusan Buang Kotoran

Sementara itu, melansir dari South China Morning Post, hingga Sabtu (15/2/2020) ini telah ditemukan 67.100 kasus di dunia.

1.526 meninggal dunia dan 8.141 orang dinyatakan sembuh.

Adapun, kasus tersebut ditemukan di 29 negara di dunia dengan jumlah kasus paling banyak ditemukan di China, yakni 66.492 kasus.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : World of Buzz, South China Morning Post

Baca Lainnya