Sosok.ID - KKB Papua, membuat huru-hara di tanahnya sendiri dengan melakukan pembantaian dan kekacauan.
Mengaku sebagai gerakan pembebasan rakyat Papua, nyatanya KKB Papua malah membuat risau masyarakat sana.
Meskipun begitu, sempat muncul tanda tanya darimana KKB Papua mendapatkan ribuan amunisi.
Usut punya usut, Oknum prajurit TNI AD lah yang menjadi tersangka penjualan amunisi ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Kasus penyalahgunaan ribuan amunisi yang dijual ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh tiga oknum anggota TNI yang bertugas di Timika, Papua, akhirnya menemui babak akhir.
Dilansir dari ANTARA, tiga oknum anggota TNI tersebut dilaporkan mengikuti sidang putusan Pengadilan Militer III/19 Jayapura, Papua, Selasa (11/2/2020).
Dalam sidang itu, ketiganya terbukti bersalah.
Sebagai ganjarannya, ketiganya dipecat dari dinas militer dan dipenjara dengan jangka waktu bervariasi.
Hakim ketua pemimpin sidang mengatakan, pada sidang putusan perkara pertama, atas nama Serda Wahyu Insyafandi divonis hukuman tiga tahun penjara serta dipecat dari dinas militer.
Namun demikian, pada sidang kedua, dia divonis hukuman seumur hidup.
Sementara itu, Pratu Okto P. R. Maure dihukum 10 tahun penjara dan Pratu Elias K. S. Waromi diganjar bui 2 tahun 6 bulan.
Sebagai informasi, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, sebelumnya pada 23 Juli 2019, Satgas Namengkawi menangkap seorang warga berinisial J yang membawa ribuan amunisi ke Timika, Kabupaten Mimika.
Setelah didalami, amunisi tersebut dia beli dari tiga oknum TNI.
Ya, ketiga oknum TNI tersebut adalah Serda Wahyu Insyafandi, Pratu Okto P. R. Maure, dan Pratu Elias K. S. Waromi.
Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol CPL Eko Daryanto pada 8 Agustus 2018 mengatakan, pemeriksaan terhadap tiga oknum TNI yang menjadi tersangka kasus penjualan amunisi ke OPM dimulai dari masalah kasus pelanggaran THTI dulu.
"Penyidikan ditekankan masalah kasus pelanggaran THTI dulu, dari situ nanti bagaimana POM temukan indikasi lain. Jadi, sementara masalah disiplinnya dulu," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto, di Jayapura.
Dari masalah displin, terang Eko, Pomdam akan mendalami keterkaitan mereka terhadap penemuan amunisi di Mimika.
Eko menegaskan, ketiga tersangka tersebut akan diproses hukum sesuai ketentuan, meski kini prosesnya dimulai dari kasus disiplin.
"Kalau memang terbukti kami tidak main-main dengan hukumannya. Hukuman terberat bisa hukuman mati," katanya.
(Siti Nur Qasanah)
Artikel ini pernah tayang di GridHot.ID dengan judul "Ciderai Nama Besar TNI, 3 Orang Oknum Tentara Kedapatan Pasok Ribuan Amunisi ke KKB Papua, Sempat Diancam Hukuman Mati Tapi Endingnya Seperti Ini"