Sosok.ID - Belakangan, masyarakat Indonesia dibuat gelisah sebab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedikit sanksi dengan pernyataan Indonesia yang masih belum melaporkan adanya kasus corona.
Beberapa pihak mengkhawatirkan Indonesia tak mampu menangani mendeteksi virus corona dengan cepat.
Ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health sempat memberikan pernyataan yang menduga sebenarnya virus corona telah mewabah di Indonesia, tetapi tak terdeteksi.
Jika benar, maka corona akan membentuk epidemi jauh lebih besar di Indonesia.
Namun, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan bahwa Indonesia memang nol kasus corona.
Menurutnya, Indonesia telah memiliki sejumlah peralatan yang mumpuni untuk mendeteksi virus corona.
Baru-baru ini beredar kabar bahwa seorang WN China terinfeksi virus corona setelah mengunjungi Bali.
Saat kembali ke China, ia dikabarkan positif virus corona pada 5 Februari 2020.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bali I Ketut Suarjaya menegaskan, WN China tersebut tak mungkin terinfeksi di Bali.
Pasalnya, pihaknya telah melakukan pengecekan secara keseluruhan terhadap WN China yang masuk dan keluar Bali.
"Di Bali tidak ada kasus positif (virus corona). Tidak mungkin terkena di Bali," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/2/2020).
Kementerian Kesehatan angkat suara menanggapi kabar adanya warga negara China bernama Jin yang terinfeksi virus Corona setelah berkunjung ke Bali pada 22-28 Januari 2020.
Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, Jin diduga terinfeksi virus Corona setibanya di Shanghai, China, setelah berlibur di Bali.
"Sepertinya enggak mendukung situasi Bali untuk dia terinfeksi. Aktivitas yang kita patut duga, setelah dia turun dari bandara (Shanghai), sangat-sangat mungkin terjadi penularan di sana," kata Yuri dalam telekonferensi, Kamis (13/2/2020).
Yuri mengatakan, dugaan itu didapat karena informasi bahwa Jin terkena virus Corona baru diketahui pada Rabu (5/2/2020).
Bila dikurangi masa inkubasi selama 10 hari, kata Yuri, Jin diduga tertular pada tanggal 27 atau 28 Januari 2020.
Kemenkes kemudian menganalisis data dari spesimen pasien terduga tertular virus Corona di Bali pada tanggal tersebut.
"Kita sudah menerima spesimen dari Bali ke Balitbangkes untuk pemeriksaan virus sebanyak 14 orang dari Bali saat itu, di mana ada 2 orang WNI dan 12 bukan WNI, semua hasilnya negatif," kata Yuri.
Yuri mengatakan, Kemenkes akan terus mendalami dugaan tersebut dengan menelusuri kegiatan Jin selama berada di Bali.
"Kita coba lacak di Imigrasi sepanjang di Indonesia tanggal 12-28 ke mana saja. Kalau ketemu namanya lengkap, kita akan cari di hotel. Mudah-mudahan kita akan dapatkan itu," ujar Yuri.
Dikutip dari The Jakarta Post, otoritas di Provinsi Anhui, China, mengumumkan seorang warga bernama Jin yang mengunjungi Bali pada bulan lalu telah terinfeksi virus Corona (COVID-19).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Huainan menyatakan, Jin terbang berangkat ke Bali dari Wuhan dan kembali dari Bali ke Shanghai. (Ardito Ramadhan)