Sosok.ID - Dua orang pelanggan merasa jijik usai menemukan dan benda yang bergerak di makanannya.
Intho Langodai (33) dan istrinya Isha Fahiberek (30), dibuat kaget dengan makanan yang ia konsumsi.
Bagaimana tidak, ketika tengah menyantap daging ayam yang dibelinya lewat aplikasi ojek online, keduanya menemukan ada belatung hidup di sela-sela daging ayam yang ia makan.
Tak hanya satu, Intho bahkan menyebutkan ada banyak belatung hidup di daging ayamnya.
Melansir Pos-Kupang.com, mulanya Intho dan Isha memesan makanan di salah satu rumah makan masakan Padang di Jln Timor Raya, Kupang.
Keduanya memesan nasi bungkus untuk makan malam pukul 20.30 WITA.
Intho memesan makanannya lewat aplikasi ojekonline sembari menunggu anak mereka yang tengah dirawat di rumah sakit yang terletak di Jln Frans Seda.
“Saya pesan dua bungkus nasi ayam dari rumah makan masakan Padang itu seharga Rp 46 ribu,” ujar Intho Langodai saat ditemui awak media di Mapolsek Kelapa Lima, Sabtu (8/2/2020) malam.
Karena lapar, Intho melahap nasi bungkusnya dan tak berpikir apa-apa.
Ia bahkan telah menghabiskannya.
Namun, sang istri Isha yang juga menyantap pesanan yang sama terlihat mual-mual dan muntah.
Saat itulah Intho melihat benda bergerak-gerak di makanan istrinya.
“Kami mengecek makanan tersebut dan kami terkejut karena menemukan banyak belatung pada lauk ayam goreng. Belatung-belatung itu masih hidup di antara daging ayam tersebut,” katanya, dilansir dari Pos-Kupang.com.
Intho lantas menghubungi driver pengantar makanannya, dan bersama-sama menuju warung makan menemui pemiliknya.
Pemilik, Widayanti (50) ketika didatangi mengaku khilaf dan meminta maaf atas kelalaian yang ia lakukan.
Sebelumnya, Intho diketahui melaporkan pemilik warung makan ke Polsek Kelapa Lima, Polres Kupang Kota, Sabtu (8/2/2020).
Kapolsek Kelapa Lima AKP Andri Setiawan, SH, SIK melalui Kanit Reskrim polsek Kelapa Lima, Ipda Dominggus Duran, SH saat dihubungi, Minggu (9/2/2020) mengaku, usai mendapatkan laporan, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan.
Bersama korban dan saksi, polisi mengecek makanan dan lauk yang dipajang di rumah makan masakan Padang yang terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang tersebut.
Ironisnya, petugas dan aparat kepolisian masih menemukan sejumlah lauk yang dipenuhi belatung.
Barang bukti beserta pemilik warung pun diamankan oleh pihak kepolisian.
Sedangkan warung milik Widayanti dipasang garis polisi.
Kaus ini kemudian diarahkan ke Polres Kupang Kota dan dilimpahkan ke unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Sat Reskrim Polres Kypang Kota.
Pada Senin (10/2/2020), Satuan Reskrim Polres Kupang Kota menaikan kasus tersebut dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Pihak kepolisian pun telah memeriksa sebanyak 5 saksi dalam kasus tersebut yakni korban, Intho Langodai (33) dan Isha Fahiberek (30), driver ojek online Penina B Belistolen, pemilik rumah makan Widayanti (50) dan pelayan rumah makan, Febi.
"Kasus ini sudah kami naikkan ke sidik dan para saksi serta korban sementara diperiksa," kata Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manasye Jaha, SH, Senin (10/2/2020).
Adapun Iptu Hasri menyampaikan bahwa korban Isha muntah bukan karena mengonsumsi makanan tersebut, melainkan karena ia merasa jijik menemukan belatung di daging ayam.
"Muntah bukan diakibatkan karena makan makanan itu, akan tetapi karena saat buka makanan dia cium aroma makanan yang kurang sedap dan ada belatung," katanya.
Pihak Polres Kupang Kota juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, juga Balai POM dan YLKI untuk menangani kasus tersebut.
"Karena dalam kasus ini terhadap terlapor dikenakan Undang-Undang Pangan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen," paparnya.
Dinilai meresahkan masyarakat, Kasat Reskim meminta warga untuk lebih jeli dan waspada terhadap makanan yang hendak dikonsumsi.
"Masyarakat harus cerdas, konsumen kan membeli menggunakan uang, berarti dia berhak mendapatkan barang sesuai mutu, kualitas dam spesifikasi yang jelas. Lalu, cerdas saat membeli yakni melihat kemasan, kandungan, komposisi dan waktu kadaluarsa," urainya
Sementara itu, pemilik warung makan, Widayanti (50) menyampaikan permintaan maafnya.
"Saya minta maaf kepada korban juga, saya memamg tidak sengaja," katanya usai menjalani pemeriksaan oleh Unit Tipiter Sat Reskrim Polres Kupang Kota, Senin (10/2/2020).
Menurut Widayanti, kepada pegawainya Febi, ia telah meminta agar Febi hanya menggoreng 4 ayam baru tanpa menyertakan 2 ayam yang tak laku di hari sebelumnya.
Menurutnya, Febi malah menggoreng 2 ayam lama dan meletakkannya di etalase warung.
"Pagi hari itu saya suruh (Febi) goreng ayam baru ada 4 potong, 2 potong yang lama saya suruh jangan taruh di pajangan. Saya omong begitu dan saya langsung antar anak ke sekolah. Mungkin dia tidak dengar," kata Widayanti, dikutip dari Pos-Kupang.com, Selasa (11/2/2020).
"Saya kurang perhatikan saat dia menggoreng, karena saya langsung antar anak ke sekolah. Mungkin dia tidak dengar," ujarnya.(*)