Bukannya Tak Terinfeksi karena Sudah Kebal, Ahli Sebut Virus Corona Mungkin Sudah Menjangkiti Masyarakat Indonesia Tapi Tak Terdeteksi

Senin, 10 Februari 2020 | 15:00
Pixabay

Ilustrasi virus corona

Sosok.id - Sudah sebulan lebih virus corona menghantui masyarakat dunia.

Hingga kini, virus yang berasal dari sebuah tempat bernama Pasar Seafood Huanan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini terus menyebar luas.

Melansir dari South China Morning Post, hingga Senin (10/2/2020), sudah ditemukan 40.614 kasus, 910 korban jiwa, serta 3.342 sembuh.

Walaupun jumlah kasus manusia yang terinfeksi terus bertambah dan terus menyebar ke berbagai negara, namun virus berkode 2019-nCov itu tak masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Lebih Dari 900 Orang Tewas Gegara Virus Corona, Korea Utara Adem Ayem Tak Deteksi Wabah Meski Berbatasan Langsung, Ini Penyebabnya!

Tetapi, ada seorang warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi dan dirawat di Singapura.

Seorang paranormal kenamaan Tanah Air, Mbah Mijan menyebutkan alasan mengapa virus itu tak bisa masuk ke Indonesia.

Melalui laman Instagram pribadinya, Mbah Mijan menyebut bahwa orang Indonesia memiliki kekebalan terhadap virus corona.

Alasannya, selain karena iklim, masyarakat Indonesia juga sudah terbiasa menghirup polusi level tinggi.

Baca Juga: Khawatir akan Tularkan Virus Corona, Pasangan Ini Hadiri Pernikahan Sendiri Secara Online, Tamu Undangan Saksikan Mereka dari Tempat Karantina Melalui Live Streaming

"Asap knalpot aja dilahap, apalagi cuma Corona, mental coy!" tulis Mbah Mijan, seperti dikutip Sosok.ID dari Instagram @mbahmijan.

tangkapan layar Instagram @mbahmijan

Unggahan Mbah Mijan mengenai alasan di Indonesia tak terdeteksi penyakit dari virus corona

Namun, alasan tersebut rupanya tak sebanding dengan pendapat ahli dari Harvard.

Para ahli justru mengkhawatirkan penyebaran virus corona yang tak terdeteksi di Indonesia.

Mengingat lokasi Indonesia yang dekat dengan Wuhan.

Baca Juga: Bisnisnya Merugi Gegara Isu Pesugihan, Keluarga Ruben Onsu Nekat Terbang ke Thailand Demi Syuting Saat Virus Corona Menyebar di Negara Itu, Cari Ganti Rugi?

Melansir dari Kompas.com, bila penyebaran yang tidak terdeteksi itu benar adanya, maka akan ada potensi epidemi yang lebih besar dari yang terjadi saat ini.

"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard T.H Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diposting di medRxiv, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Menurut Lipsitch, kemungkinan sistem kesehatan di Indonesia tak dapat mendeteksi adanya virus corona.

Hal tersebut justru dapat menciptakan masalah di seluruh dunia.

Baca Juga: Diduga Sudah Terinfeksi Sejak dalam Kandungan, Bayi Ini Dinyatakan Positif Virus Corona Setelah 30 Jam Lahir ke Dunia, Dokter Sebut Kemungkinan Rute Baru Penyebaran Virus

"Kasus yang tidak terdeteksi di negara manapun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara tersebut," kata Lipsitch.

Diketahui, penelitian yang dilakukan Lipsitch dan timnya tersebut merupakan salah satu dari tiga riset terbaru yang menyebutkan bahwa virus corona kemungkinan sudah berada di Indonesia.

Walaupun demikian, seluruh penelitian tersebut diketahui tidak melalui proses ilmiah normal yang biasanya ditinjau oleh para ahli lain di luar tim.

Selain itu, jumlah kasus virus corona hanya bertambah pesat di China.

Baca Juga: Selesai Hanya dalam Waktu 8 Hari, Arsitek di Balik Pembangunan Rumah Sakit Corona di Wuhan Ternyata Orang Indonesia, Ini Buktinya

Sementara di negara lain, virus ini nyaris tak bergerak pertumbuhannya.

Bahkan, dari 40.614 kasus yang ditemukan, sebanyak 40.171 kasus ditemukan di China.

Sementara 434 kasus lainnya ditemukan di berbagai belahan dunia.

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Kompas.com, Instagram, South China Morning Post, Sosok.id