Sosok.ID - Seorang janda anak dua di Blitar, Jawa Timur baru saja diamankan pihak kepolisian.
Terbukti sengaja mencekik bayinya yang baru saja lahir hingga tewas, janda anak dua di Blitar dilaporkan warga setempat ke polisi.
Aksi nekat yang dilakukan janda dua anak di Blitar, Jawa Timur ini berawal ketika warga curiga melihat perut buncitnya yang mendadak kempes dalam semalam.
Dilansir Sosok.ID dari Surya.co.id, Kamis (6/2/2020), janda dua anak tersebut berinisial S (30) dan merupakan warga asli Blitar, Jawa Timur.
Sehari-hari, S diketahui tinggal bersama dengan orang tuanya dan kedua anaknya.
Diketahui, S berakhir diamankan polisi berawal dari kecurigaan warga dengan kondisinya yang tiba-tiba saja berubah dalam semalam.
Berdasarkan keterangan dari Kapolsek Binangun, Iptu Nanang Budiarto, selama 9 bulan ini, S dikenal warga dengan kondisi perutnya yang membuncit.
Namun ketika tiba-tiba perut buncit S mendadak kempes dalam semalam, warga sekitar rumahnya pun jadi curiga.
Warga yang curiga pun sempat kasak-kasuk menanyakan kondisi kehamilan S yang mendadak tak ada jejaknya.
"Sempat terjadi kasak-kasuk di kampung itu. Kok, tak terdengar melahirkan, namun perutnya mengempis. Bahkan, warga kian ramai membicarakannya," papar Iptu Nanang Budiarto.
Melansir Surya.co.id, puncak masalah terjadi ketika ada warga yang mengaku sempat memergoki S membawa bungkusan kain ke belakang rumah.
Saat dikunjungi, rupanya di belakang rumah S terdapat gundukan tanah yang mencurigakan.
"Dari informasi itu, akhirnya kami mendatangi rumahnya, terutama ke belakang rumahnya.
Dan, pagi itu, kami temukan gundukan tanah, di belakang rumahnya. Dan, agak mepet ke dinding rumahnya," lanjut Iptu Nanang Budiarto.
Gundukan tanah yang menimbulkan kecurigaan itu akhirnya dilaporkan warga ke Polsek Binangun, Blitar, Jawa Timur.
Saat petugas kepolisian datang, S sempat tak mau keluar rumah, namun begitu ditanya soal gundukan tanah di belakang rumahnya, tangis S langsung pecah.
S akhirnya mengaku bahwa itu adalah gundukan tanah makam bayinya yang ia kubur sendiri di hadapan petugas kepolisian dan warga setempat.
Dikutip dari Surya.co.id, kepada penyidik, S mengaku telah melahirkan bayi yang dikandungnya itu sendirian di dalam kamar mandi.
Sekitar tengah malam pada Selasa (28/1/2020), S mengaku melahirkan bayinya tanpa pertolongan orang lain di dalam kamar mandi.
"Akhirnya, malam itu, dia mengaku lari ke kamar mandi, dan mengerang kesakitan, hingga akhirnya melahirkan," papar AKP Shodiq Effendi, Kasat Reskrim Polres Blitar saar rilis kasus ini, Rabu (5/2/2020) seperti yang dikutip Sosok.ID dari Surya.co.id.
Begitu melahirkan bayi dengan jenis kelamin laki-laki, S mulai panik kala sang anak menangis kencang.
Takut orang tua atau tetangganya mendengar tangisan sang bayi, S pun tega menyiram bayinya dengan air dari bak mandi.
Kendati sudah disiram air, bayi masih terus menangis, bahkan terdengar lebih kencang.
Dikuasai rasa takut dan frustasi, S pun nekat mencekik bayinya sendiri dengan kain hingga tewas.
Usai sang bayi tewas di tangannya, S menemui masalah lainnya yang lebih pelik, yakni menyembunyikan jasad sang bayi.
Mengutip Surya.co.id, tak tahu harus berbuat apa, S akhirnya membungkus jasad bayi yang baru ia lahirkan dengan kain seadanya dan membawanya ke kamar.
"Namun, S kembali bingung, untuk menyembunyikan jasad bayinya, agar orangtuanya tak tahu.
Akhirnya, jasad bayinya dibungkus dengan kain pantai itu, dan dibawa ke kamar tidurnya," ujar AKP Shodiq Effendi.
S dilaporkan sempat jatuh tertidur sembari mengeloni jasad bayinya hingga Rabu (28/1/2020) sekitar jam 07.00 WIB.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Panik Gegara Hamil Duluan, Ivan Gunawan: Badung Banget Sih Lu
Manfaatkan kesempatan saat ayah ibunya berangkat kerja di ladang, S langsung membawa buntalan kain berisi jasad bayinya itu ke belakang rumah untuk dikuburkan.
Saat ditahan, S mengaku bahwa bayi tersebut adalah hasil hubungannya dengan sang pacar.
Namun lantaran malu sang pacar tak mau bertanggung jawab, S akhirnya membunuh bayi yang telah dikandungnya selama 9 bulan itu.
Sebelumnya, si pacar sempat ditanyai oleh pihak kepolisian dan mengaku tak tahu apa-apa soal aksi pembunuhan tersebut.
Hanya saja, terakhir kali saat dikabarkan S bahwa dirinya hamil, si pria sempat menyarankan untuk menggugurkan kandungan, namun S menolak.
"Si pria sudah kami periksa. Namun, tak tahu apa-apa soal peristiwa itu.
Cuma, ia pernah menyuruh agar kandungannya digugurkan saat usia tiga bulan. Namun, Sri tak mau," pungkas AKP Shodiq Effendi.
Kini S telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Rabu (5/2/2020).
"Memang, kami amankan sejak Kamis (30/1/2020) lalu, namun baru kami tetapkan penahanannya, mulai hari ini, Rabu (5/1)," ujar AKP Shodiq Effendi, Kasat Reskrim Polres Blitar.
(*)