Tiga WNI di Wuhan Gagal Pulang Lantaran Tak Lolos Uji Screening, Indonesia Putuskan Langkah Antisipatif Tutup Pintu Kedatangan dan Cabut Bebas Visa China

Selasa, 04 Februari 2020 | 12:00
Kompas.com/Devina Halim

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Kepala BNPB Doni Monardo melakukan konferensi pers seusai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (2/2/2020).

Sosok.ID - Beberapa waktu lalu, Indonesia sempat menerima ratusan kedatangan turis China di beberapa bandara Internasional.

Salah satu kedatangan turis China bahkan disambut lapang dan ramah oleh Gubernur Sumatera Barat.

Sementara sambutan tersebut menuai kecaman dari masyarakat setempat.

Pasalnya, negara-negara lain telah menutup pintu kedatangan China untuk sementara, terkait merebaknya kasus virus corona.

Baca Juga: Ditinggal Pemilik Karantina untuk Urusan Pekerjaan, Kucing Ini Dikubur Hidup-hidup oleh Pengelola Apartemen, Padahal Sang Pemilik Tak Terinfeksi Virus Corona

Langkah Indonesia yang masih belum menutup pintu kedatangannya di bandara Internasional lantas menuai kecaman warga.

Pemerintah dianggap tidak mengantisipasi penyebaran virus corona.

Adapun kabar terbaru, bahwa pemerintah kini telah memutuskan untuk menutup penerbangan dari dan ke China mulai Rabu (5/2/2020).

Hal itu diputuskan setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

Baca Juga: Walaupun Ditolak Mentah-mentah oleh Warga, Rupanya Ini Alasan Bijak Pemerintah Indonesia Pilih Natuna Sebagai Tempat Karantina WNI dari Wuhan agar Tak Sebarkan Virus Corona

Rapat tersebut membahas kepulangan warga negara Indonesia ( WNI) dari Wuhan, China.

"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT (China) ditunda sementara, mulai Rabu, pukul 00.00 WIB," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Minggu.

Dalam konferensi pers tersebut, Menlu didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Kebijakan itu merupakan poin ketiga dari kesimpulan hasil rapat terbatas yang dipimpin Presiden.

Baca Juga: Tak Ingin Mati Konyol Saat 24 Jam Sehari Rawat Pasien Virus Corona, Perawat di China Ramai-ramai Gunduli Rambut Panjangnya, Ternyata Ini Alasanya!

Poin lain yang disampaikan pemerintah adalah, total 285 orang akan menjalankan observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Sebanyak 243 dari jumlah itu merupakan mereka yang dipulangkan dari Wuhan, lima orang di antaranya adalah tim aju atau tim pendahulu.

Poin lainnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan berkantor di Natuna.

Jubir Menkes akan menyampaikan perkembangan kepada publik.

Baca Juga: Ahli Sebut Virus Corona dapat Menyebar Lewat Hewan, Warga China yang Panik Langsung Buang Peliharaannya, Anjing dan Kucing Dilemparkan Begitu Saja dari Jendela Apartemen yang Tinggi

Lalu, mereka yang sudah berada di China selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan masuk ke Indonesia maupun melakukan transit.

"Semua pendatang yang tiba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," ucap Retno.

Pemerintah juga mencabut untuk sementara visa bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara China.

"Kelima, kebijakan visa bebas kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Menlu .

Baca Juga: Nekat Lahirkan Bayi Dalam Kondisi Terinfeksi Virus Corona, Wanita 27 Tahun Ini Tak Sempat Dekap Anaknya, Sang Bayi Langsung Dilarikan Keluar Perawat

Poin terakhir, pemerintah meminta warga neagra indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke China.

Diberitakan, menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, pemerintah mengevakuasi 238 orang dari Wuhan, China, Minggu pagi.

Jumlah itu berkurang tujuh orang dari rencana awal yang akan dipulangkan, yakni 245 orang.

Dari tujuh orang yang tak kembali ke Tanah Air, Menkes menyebut, empat di antaranya menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri.

Baca Juga: Dipaksa Pemerintah Berhari-hari Bungkam Soal Virus Corona, Walikota Wuhan Pasrah dan Bersedia Copot Jabatan, Padahal 5 Juta Warganya Berhasil Kabur Sebelum Isolasi Massal

"Empat orang menyatakan untuk tidak mau berangkat karena lebih nyaman di sana. Meski kita sudah tawarkan semua," tambahnya.

Mereka, kata Menkes telah membuat surat pernyataan yang menyebutkan alasan mereka tidak bersedia dievakuasi.

Sementara tiga orang lainnya tidak berhasil melalui uji pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemerintah China.

"Yang tiga tidak lolos screening, screening yang dilakukan pemerintah China yang meliputi bertahap, tiga tahap mereka harus jalani," ujarnya. (Devina Halim)

Baca Juga: Mirisnya Nasib Para Dokter di China, Pasien Virus Corona Semakin Membludak, Petugas Medis Terpaksa Tidur di Sembarang Tempat Hingga Pakai Popok karena Tak Sempat Istirahat

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Indonesia Resmi Tutup Penerbangan dari dan ke China"

(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com