Ditinggal Pemilik Karantina untuk Urusan Pekerjaan, Kucing Ini Dikubur Hidup-hidup oleh Pengelola Apartemen, Padahal Sang Pemilik Tak Terinfeksi Virus Corona

Senin, 03 Februari 2020 | 13:15
Kolase via World of Buzz

Kucing dikubur hidup-hidup karena ditinggal pemiliknya karantina.

Sosok.id - Wabah virus corona semakin meluas dan korban jiwa juga terus bertambah.

Melansir dari South China Morning Post, hingga Senin (3/2/2020) terdapat 17.386 kasus dan 362 korban jiwa.

Sebanyak 17.205 kasus terjadi di negara asal virus corona, yakni China.

Bahkan, sejak Kamis (30/1/2020) organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) telah menetapkan kasus virus corona sebagai darurat internasional.

Baca Juga: Walaupun Ditolak Mentah-mentah oleh Warga, Rupanya Ini Alasan Bijak Pemerintah Indonesia Pilih Natuna Sebagai Tempat Karantina WNI dari Wuhan agar Tak Sebarkan Virus Corona

Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, virus corona berasal dari Pasar Seafood Huanan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Untuk mencegah menyebarnya virus ke luar kota maupun ke luar negeri, Pemerintah China bahkan telah mengisolasi Kota Wuhan.

Tentunya bukan hal yang mudah bagi warga Kota Wuhan untuk menjalani hari-hari di tengah teror virus mematikan yang hingga kini belum jelas ditemukan obatnya atau belum.

Ditambah lagi informasi-informasi baru terkait virus corona yang belakangan muncul di media.

Baca Juga: Tak Ingin Mati Konyol Saat 24 Jam Sehari Rawat Pasien Virus Corona, Perawat di China Ramai-ramai Gunduli Rambut Panjangnya, Ternyata Ini Alasanya!

Seperti informasi dari seorang ahli yang menyebut kemungkinan bahwa virus corona bisa menular melalui hewan.

Sebuah laporan dari Oriental Daily, dikutip dari World of Buzz, menyebut bahwa virus ini juga bisa menjangkiti hewan peliharaan.

Ahli epidemiologi sekaligus dokter Li Lanjuan, yang juga anggota petinggi Komisi Kesehatan Nasional China, mengklaim bahwa virus corona di Wuhan tak hanya menyebar antar manusia, tapi juga pada mamalia lainnya.

Termasuk hewan peliharaan yang paling banyak dimiliki oleh penduduk, yakni anjing dan kucing.

Baca Juga: Ahli Sebut Virus Corona dapat Menyebar Lewat Hewan, Warga China yang Panik Langsung Buang Peliharaannya, Anjing dan Kucing Dilemparkan Begitu Saja dari Jendela Apartemen yang Tinggi

Tangkap layar South China Morning Post
Tangkap layar South China Morning Post

Update jumlah kasus dan korban jiwa akibat virus corona.

Saat wawancara dengan saluran media pemerintah China yang dikelola CCTV, ia berkata :

"Pemilik perlu memberikan perhatian lebih kepada hewan peliharaan. Bila terpapar virus corona dari seorang manusia, maka hewan peliharaan itu juga perlu dikarantina."

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 28 Januari 2020 bahwa saat ini masih belum jelas apakah virus corona dari Wuhan "mempengaruhi kesehatan hewan dan tidak ada kejadian khusus yang dilaporkan pada spesies apa pun."

Hingga kini tak ada laporan kasus seperti hewan peliharaan yang terinfeksi virus corona, lapor Newsweek.

Baca Juga: Bangkai Kucing dan Anjing yang Belumuran Darah Bergeletakan di Jalanan, Panik Bakal Tertular Virus Corona Warga China Ramai-ramai Buang Hewan Peliharaan dari Jendela Apartemen

Semenjak informasi itu beredar, warga China bahkan tega membuang hewan peliharaan mereka ke jalanan.

Bangkai anjing dan kucing terlihat bergeletakan karena dilempar pemiliknya dari jendela apartemen.

Nampaknya kepanikan warga di China telah menghilangkan hati nurani pada hewan-hewan tak berdosa itu.

Melansir dari World of Buzz, baru-baru ini, seekor kucing dikubur hidup-hidup saat pemiliknya dikarantina.

Baca Juga: Nekat Lahirkan Bayi Dalam Kondisi Terinfeksi Virus Corona, Wanita 27 Tahun Ini Tak Sempat Dekap Anaknya, Sang Bayi Langsung Dilarikan Keluar Perawat

HK01 via World of Buzz
HK01 via World of Buzz

Percakapan pemilik kucing dan dan manajemen apartemen.

Seorang pemilik kucing dari Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu syok karena kucingnya yang menggemaskan telah dikubur hidup-hidup.

Menurut HK01, pemilik kucing harus pergi untuk menjalani karantina di rumah sakit karena alasan pekerjaan.

Dia juga belum didiagnosis terkena virus corona.

Sebagai pemilik yang bertanggung jawab, ia lalu membuat perjanjian dengan pengurus apartemen tempat tinggalnya.

Baca Juga: Lebih Parah dari Wabah SARS 17 Tahun Lalu, Ilmuwan Mati-matian Ciptakan Vaksin Penangkal Corona, Peneliti di Australia Malah Duplikat Virusnya, Ternyata Ini Tujuannya!

Dalam perjanjian berisi bahwa ia akan meletakkan kucingnya di balkon sambil menunggu temannya datang untuk mengambilnya.

Namun, staf manajemen tetap menerobos masuk ke apartemennya, walaupun sudah ada perjanjian.

Mereka berdalih bahwa mereka akan melakukan disinfeksi apartemen.

Tapi, mereka turut memasukkan kucing peliharaannya yang masih hidup ke dalam kantong plastik.

Baca Juga: Takut Terjangkit Virus Corona, Wanita Lansia Asal China Dibiarkan Jatuh Pingsan Hingga Meninggal di Australia, Ini Kronologinya!

Kucing yang malang itu kemudian dikubur hidup-hidup hingga akhirnya mati.

Parahnya, ketika sang pemilik menghubungi pihak manajemen, mereka memberikan jawaban yang dingin.

Pihak manajemen mengatakan bahwa tidak ada orang yang merawat kucing itu ketika melakukan disinfeksi di apartemen tersebut.

Mereka menyebut tindakan itu adalah "respon darurat kesehatan masyarakat".

Baca Juga: Dipaksa Pemerintah Berhari-hari Bungkam Soal Virus Corona, Walikota Wuhan Pasrah dan Bersedia Copot Jabatan, Padahal 5 Juta Warganya Berhasil Kabur Sebelum Isolasi Massal

Selain itu, manajemen mengatakan bahwa tetangga "menuntut" pihaknya untuk mengambil tindakan.

Oleh karena itu, mereka mengikuti Undang-Undang Pengendalian Penyakit Menular di China untuk "mengendalikan atau membunuh hewan liar, ternak, dan unggas yang terinfeksi" ketika ada wabah penyakit, lapor Baidu.(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : tribunnews, scmp, World of Buzz, Sosok.id

Baca Lainnya