Bukan Dari Pasar Tradisional, Ilmuwan Dunia Curiga Virus Corona Berasal Dari Tempat Bernama (BSL-4) di Wuhan, Ini Penjelasanya!

Selasa, 28 Januari 2020 | 15:15
Kolase The Sun

Bukan Dari Pasar Tradisional, Ilmuwan Dunia Curiga Virus Corona Berasal Dari Tempat Bernama (BSL-4) di Wuhan, Ini Penjelasanya!

Sosok.ID - Virus corona menjadi momok penyakit yang sedang jadi pembicaraan dunia internasional.

Hal tersebut lantaran virus yang dikabarkan mematikan itu telah cepat menyebar luas sampai ke negara lain.

Sampai hari Selasa (28/1/2020) pemerintah China mengklaim ada 106 korban jiwa akibat penyakit yang muncul bulan Desember tersebut.

Sedang yang terinfeksi oleh virus yang gejalanya mirip infuenza maupun flu biasa ini telah menjangkit lebih 4.193 atau meningkat 45%.

Baca Juga: Tak Kenal Rasa Takut, Pria Ini Tertawa Bahagia Lakukan Atraksi dengan King Kobra Sepanjang 5 Meter, Tetap Santai Meski Digigit si Ular Berkali-kali, Tapi Nasibnya Berakhir Tragis

Sebelumya dikabarkan ada 2.887 korban yang positif terinfeksi virus corona.

Angka tersebut diketahui ternyata lebih sedikit dari ukuran populasi warga Wuhan.

Sejak menjadi wabah penyakit, banya isu yang beredar bahwa virus corona ini menyebar dari sebuah pasar tradisional di Wuhan, China.

Tetapi tidak sedikit isu yang mengatakan bahwa virus ini disebabkan oleh kebocoran Laboratorium di Wuhan.

Dilansir dari World of Buzz, pasar seafood Huanan di Wuhan, Cina sendiri memang banyak dibicarakan warganet karena makanan ekstrem yang didug menyebarkan virus.

Baca Juga: Keseringan Begadang Sambil Mainan Ponsel, Pemuda Berusia 19 Tahun Alami Penyakit Mengerikan yang Harusnya Diderita Orang Tua!

Hal berbeda diungakap oleh seorang ilmuawan terhadap laboratorium penyakit patogen ganas di Wuhan.

Nature, sebuah website yang dimiliki oleh perusahaan penerbitan akademik Springer Nature, pernah menulis tentang laboratorium baru yang dibangun di Wuhan pada tahun 2017 yang lalu.

Di sebuah artikel menyebutkan bahwa laboratorium di Wuhan adalah bagian dari rencana untuk membangun lima hingga tujuh fasilitas biosafety.

Bahkan diketahui fasilitas biosafety ini memiliki level-4 (BSL-4), yang memang dianggap sebagai fasilitas biosafety tinggi.

Baca Juga: Ngontrak di Bali, Pasangan Dari Rusia Ini Gunakan Ganja Sebagai Tanaman Hias Hingga Diedarkan, Sekali Panen 6 Kg!

Laboratorium biosafety level-4 adalah laboratorium biosafety level tertinggi.

Melansir dari MedicineNet, Laboratiorium tersebut memang digunakan untuk diagnosis virus berbahaya seperti Ebola dan patogen berbahaya lainnya.

Ada banyak syarat untuk sebuah laboratorium sebagai fasilitas BSL-4.

Seperti diharuskan untuk memenuhi kriteria penyaringan udara, pengolahan air, dan limbah sebelum meninggalkan laboratorium penyakit ganas itu.

Para peneliti di fasilitas tersebut juga diharuskan untuk berganti pakaian dan mandi sebelum dan sesudah menggunakan fasilitas lab, menurut Nature.

Baca Juga: Kabur di Usia 16 Tahun Hingga Menikah Diam-Diam Tanpa Restu Orang Tua, Momen Doddy Sudrajat dan Vanessa Angel Berpelukan Bikin Merinding

Singkatnya, laboratorium BSL-4 memenuhi syarat untuk menangani patogen yang paling berbahaya.

Hal tersebut membuat para ahli mikrobiologi di China merayakan tonggak sejarah mereka yang luar biasa.

Tetapi tak sedikit pula yang menjadi was-was akan ada bahaya yang mengancam di kemudian hari.

Laboratorium BSL-4 di Wuhan tersebut dilaporkan akan menguji Ebola, SARS, serta virus Lassa Afrika Barat.

Baca Juga: Sebut Prabowo Subianto Sebagai Bagian dari Kerajaannya,King of The King di Tangerang Akui Punya Kekayaan Hingga Rp 60 Ribu T dari Aset Warisan Soekarno

Dr Richard Ebright, seorang ahli biologi molekuler Amerika, mengemukakan keprihatinannya ketika virus SARS lolos dari fasilitas tingkat tinggi di Beijing itu.

Bahkan diketahui SARS beberapa kali lolos dan menyebar di China.

Salah satu alasan mengapa laboratorium khusus ini beredar isu nya di internet adalah karena hanya berjarak 32 KM dari pasar Huanan.

Meskipun komunitas ilmiah saat ini percaya bahwa virus corona "bermutasi melalui dan melompat ke orang melalui kontak hewan-manusia" di pasar Wuhan, Dr Richard Ebright berpendapat sebaliknya.

Baca Juga: Sempat Depresi Hingga Ingin Bunuh Orang, Pengakuan Mayangsari Terkuak Sebelum Jadi Istri Bambang Trihatmodjo: Pengin Gue Bunuh Itu yang Motong Rambut Gue!

"Pada titik ini, tidak ada alasan untuk menyembunyikan kecurigaan tersebut."

Informasi ini pasti membuat orang di luar China berpikir keras, tetapi tidak ada tuduhan atau konfirmasi yang dapat dibuat kepada pemerintah China dan Lab-nya.

Karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China hingga kini sedang berupaya mengembangkan vaksin.

Baca Juga: 4 Kali Pakai Jasa Pijat Anak SD, Pria Paruh Baya Ini Bawa Kabur sang Bocah ke Kampung Selama 4 Tahun, Begitu Dipulangkan ke Orang Tua Sudah Hamil 9 Bulan

Meski demikian, apa yang diberitakan mengenai laboratorium patogen di Wuhan itu masih belum bisa diverifikasi kebenarannya.

Sehingga hal tersebut masih sebatas isu atau spekulasi saja. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : medicine net, Nature, World of Buzz

Baca Lainnya