Sosok.id - Temuan mayat kembali menghebohkan warga Tasikmalaya, Jawa Barat.
Seorang siswi yang masih mengenakan seragam sekolah ditemukan telah tak bernyawadi gorong-gorong depan SMP Negeri 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Melansir dari Kompas.com, mayat siswi SMPN 6 itu ditemukan masih mengenakan seragam lengkap dan tas berisi buku sekolah ditemukan di sampingnya.
Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota telah mengevakuasi mayat siswi berkerudung itu.
Jasadnya berhasil dikeluarkan setelah membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.
Berdasarkan buku yang ditemukan, diketahui isentitas jasad itu adalah Delis Sulistina (13), siswi kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
Temuan mayat bermula ketika warga hendak membersihkan sampah yang menyumbat saluran air tersebut karena air hujan meluap ke jalan.
Seorang warga yang tinggal tepat di depan sekolah Nining (48) mengungkapkan kecurigaannya tersebut.
"Awalnya setiap hujan gorong-gorong di depan rumah saya airnya selalu meluap ke jalan. Tak biasanya kalau hujan juga biasanya gorong-gorong ini lancar," kata Nining di lokasi kejadian, Senin sore, seperti dikutip dari Kompas.com.
Namun, saat diperiksa, ternyata ada sesosok mayat.
"Saat dicek hanya terlihat itu awalnya kerudungnya. Kami kaget ada kayak mayat, langsung lapor polisi," jelas Nining.
Jajang (56), warga lainnya, memberikan keterangan senada.
Ia dan warga lain meyakini bahwa mayat tersebut telah tersembunyi di gorong-gorong selama beberapa hari.
Sebab, bau menyengat seperti bau bangkai tikus tercium sangat menyengat hingga ke pemukiman warga.
"Sempat dicek oleh warga karena di gorong-gorong itu menyengat bau bangkai. Saat mencoba dicek benda apa yang mampet di gorong-gorong, ternyata manusia," ungkap Jajang.
Sementara itu, melansir dari Tribun Jabar, jasad korban telah dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya untuk dilakukan autopsi.
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Soediantoro, dalam laporannya ke Kapolres AKBP Anom Karibianto, menjelaskan hasil visum sementara yang dilakukan pihak rumah sakit.
"Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban oleh dr Dippos, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan korban terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri ada lebam," kata AKP Dadang Soediantoro, mengutip dari Tribun Jabar.
Ia menyebutkan, selain barang-barang sekolah korban, petugas juga menemukan tali kabel berwarna hitam.
Kini pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, apakah karena dibunuh atau terkena musibah.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan," kata Dadang.
Adapu, prosesi evakuasi korban diwarnai dengan tangis dari ibu korban serta warga yang berkerumun.
Ibu korban, Wati Candrawati (46) semula terlihat tenang karena korban tidak terlihat dengan jelas.
Namun, ketika petugas menggali gorong-gorong, barulah ia mengenali jasad itu adalah putrinya.
Wati mengenali jasad putrinya dari sepatu yang dikenakan.
Tangis Wati kemudian pecah dan diikuti dengan tangis ibu-ibu yang ikut menonton proses evakuasi.
Berdasarkan keterangan kerabat korban, Ade Munir (56), ia sempat melaporkan hilangnya Deliske polisi pada Jumat (24/1/2020).
"Saya diberitahu Wati (ibu kandung Delis, Red) hari Jumat. Saya langsung lapor ke polisi dan membuat selebaran kehilangan Delis berikut foto Desi," ujar Ade, saat ditemui Tribun Jabar.
Menurut keterangannya, Delis tak pulang ke rumah sejak Kamis (23/1/2020) pagi.
Ade lalu berinisiatif bertanya kepada para tetangga soal keberadaan Delis.
"Dari situ saya dapat kabar, Desi sekolah sampai selesai. Kemudian ia keluar dari sekolah bertiga.
Dua temannya langsung pulang, sedang Desi berteduh dulu di tempat fotokopi di seberang sekolah karena hujan. Setelah itu tidak ada kabar lagi," katanya.(*)