Gegara Makanan Aneh Ini, Warga Wuhan China Terkena Virus Mematikan

Kamis, 23 Januari 2020 | 17:15
AFP/STR/CHINA OUT

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020).

Sosok.ID - Virus corona yang mematikan, telah menewaskan 17 orang sejauh laporan pada Rabu (22/1/2020).

Para ahli setempat meyakini bahwa virus ini bisa saja disebarkan oleh sup kelelawar - sebuah kelezatan populer di kota China, Wuhan.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam Buletin Sains China, para ahli percaya kelelawar buah bisa menjadi tuan rumah bagi virus corona.

Hal ini disebabkan karena para peneliti telah "meremehkan" kondisinya, yang mirip dengan pneumonia dan SARS.

Baca Juga: Menjelang Keluarnya Hasil Otopsi, Desas-Desus Adanya Dugaan Pembunuhan Berencana Mendiang Lina Malah Menyeruak, Saksi Buka Suara

Kota Wuhan, China, yang merupakan tempat asal berkembangnya virus telah dikarantina demi mencegah penyebarannya lebih luas lagi.

Media pemerintah melaporkan bahwa pemerintah lokal Wuhan akan menutup semua jaringan transportasi perkotaan dan menangguhkan penerbangan keluar dari kota pada pukul 10:00 Kamis,

Pemerintah mendesak warga untuk tidak meninggalkan kota tanpa keadaan khusus.

Sejauh ini, China telah mengkonfirmasi sebanyak 571 kasus virus dan 17 kematian.

Baca Juga: Kena Batunya! Beberkan Borok Saingan, Nasib Artis Kontoversial Ini Miris, Diboikot Stasiun TV Tanah Air

Para ilmuwan percaya, "perantara" yang tidak diketahui "mungkin telah menyebarkan penyakit.

Dikutip dari Daily Star via Mirror, muncul dugaan bahwa sup kelelawar adalah perantara tersebut, hal ini seiringan dengan munculnya cuplikan masakan yang tidak biasa secara online.

Sebuah gambar aneh dari kelelawar yang menyeringai dengan bagian dalamnya yang matang mengambang di antara kaldu dalam mangkuk sebelum dikonsumsi oleh seorang wanita membalik perut di seluruh dunia.

Sebuah klip memperlihatkan seorang gadis memasukkan salah satu makhluk tersebut ke dalam mulutnya dengan sumpit sambil makan bersama teman-teman memiliki reaksi yang sama.

Baca Juga: Sempat Sulit Dekati Lawan Jenis Gegara Anak Bungsunya, Sahrul Gunawan Akhirnya Berani Jalin Hubungan dengan Wanita 19 Tahun Lebih Muda Pasca Betah Menduda 4 Tahun

"Host alami coronavirus Wuhan bisa jadi adalah kelelawar... tetapi antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantara yang tidak diketahui," kata pernyataan dari para ilmuwan yang diterbitkan di South China Morning Post, dikutip via Mirror pada Kamis (23/1/2020).

Daily Star WS
Daily Star WS

Sebuah klip menunjukkan gambar kelelawar mati yang menyeringai di dalam mangkuk dan menghadap ke kamera.

Berita tentang sup kelelawar datang ketika Kantor Luar Negeri memperingatkan Brits untuk tidak melakukan perjalanan ke Wuhan di tengah kekhawatiran wabah global.

Pada Rabu (22/1/2020) malam, China mengkonfirmasi 571 total kasus wabah coronvirus baru.

Hingga Rabu malam, 17 kematian telah dilaporkan, semuanya di provinsi Hubei.

Virus tersebut juga telah menginfeksi sekitar 20 pekerja medis.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Cetuskan Ide Destinasi Wisata Keraton Agung Sejagat, Sudjiwo Tedjo: Tak Elok Mengambil Keuntungan dari Orang yang Meringkuk dalam Penjara

Angka aktual kemungkinan akan jauh lebih tinggi, dengan ahli virologi terkemuka menduga miliaran hal bisa berisiko.

Otoritas Tiongkok juga telah memerintahkan pemberhentian untuk keluar-masuk Wuhan, dan mobil-mobil telah diblokir oleh pemerintah setempat.

Dikutip Sosok.ID, melansir Mirror pada Kamis (22/1/2020), Profesor Neil Ferguson, direktur Pusat Penelitian Medis untuk Analisis Penyakit Infeksi Global, mengatakan perkiraan jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Wuhan adalah sekitar 4.000, dengan kisaran antara 1.000 dan 9.700.

Sementara itu, virus corona yang mewabah di China, diketahui telah tersebar hingga ke Jepang dan Thailand.

Baca Juga: Bisa Didarati Pesawat Pembom, Ini Dia Pangkalan Militer Modern Milik China di Pasifik, Hanya Berjarak 651 Km dari Wilayah Kedaulatan Indonesia

Jenis virus ini menyebabkan wabah pneumonia, yang mengganggu pernapasan dan dinamai novel coronavirus atau 2019-nCoV.

Adapun kabar terakhir tentang virus ini, dipastikan dapat menular dari manusia ke manusia.

(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Daily Mirror