Sebut Bumi Tak Lagi Layak Huni pada 300 Tahun Lagi, Ramalan Penujum Buta Legendaris Baba Vanga Usai Kematiannya Diwaspadai Dunia

Rabu, 22 Januari 2020 | 12:00
www.peoples.ru

Baba Vanga, Nostradamus dari Balkan.

Sosok.ID - Baba Vanga, wanita yang dikenal dengan sebutan 'Nostradamus dari Balkan' ini adalah seorang penujum buta dari Bulgaria.

Baba Vanga lahir pada 31 Januari 1911 dan meninggal pada 11 Agustus 1996, di usianya yang ke 85 tahun.

Jauh setelah kepergiannya, ramalan Baba Vanga masih santer dibicarakan.

Bukan hanya di kalangan para peramal saja, tiap pergantian tahun, dunia akan kembali menyoroti ramalan-ramalannya.

Baca Juga: Takut Akan Akhirat, Politisi Ini Lebih Pentingkan Perut Rakyat Ketimbang Jadi Gubernur Jakarta, Risma: Saya Enggak Mau Ditanya Malaikat Kenapa Ada Warga Kelaparan

Perempuan bernama asli Vangelia Pandeva ini, disebut-sebut sebagai cenayang kondang dunia, lantaran prediksinya atas beberapa peristiwa besar dunia dianggap tidak melesat.

Para pengikut Baba Vanga, mengklaim bahwa sang penujum telah berhasil meramalkan banyak peristiwa penting dunia.

Mulai dari tenggelamnya Kursk kapal selam Rusia tahun 2000, tragedi teror serangan menara kembar WTC pada 2001, tsunami 2004, pemilihan Presiden Barack Obama 2008, referendum Brexit 2016, pecahnya Uni Soviet, bencana Chernobyl, kemenangan Topalov di turnamen catur dunia, ketegangan dengan Korea Utara, dan klaim lainnya.

Pada tahun 2020 ini, Baba Vanga disebut-sebut telah meramalkan soal ketegangan politik dunia, serangan atas presiden Rusia, penyakit misterius presiden Amerika, hingga gempa bumi dan gulungan ombak yang akan akibatkan tsunami besar.

Baca Juga: Ingin Cerai, Jenita Janet Nekat Lukai Diri Sendiri Agar Suaminya Mau Ucap Talak, Kuasa Hukum: Itu yang Mas Alif Takutkan

Dikutip dari Huffingtonpost.co.uk via tribunnews.com, berikut adalah serangkaian prediksi Baba Vanga untuk masa depan.

1. China akan memiliki kekuatan besar dan berpengaruh dunia pada 2018.

2. Ancaman serangan pembunuhan pada presiden Rusia dan penyakit misterius presiden AS pada 2020.

3. Kelaparan menghancurkan di beberapa wilayah antara tahun 2025 dan 2028.

4. Mencairnya lapisan es di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air laut dari tahun 2033 hingga 2045.

Baca Juga: Ramalannya Menyangkut Seorang Pesohor Tanah Air Jadi Kenyataan, Mbak You Mengaku Langsung Dilabrak sang Artis : Dia Tiba-tiba Nelpon

5. Kloning semakin marak, sehingga dokter dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

6. Antara 2072 hingga 2086, akan muncul masyarakat komunis tanpa kelas, kemunculan mereka berbarengan dengan kondisi alam yang baru saja pulih.

7. Antara 2170 hingga 2086 sebuah koloni Mars akan mendapatkan senjata nuklir dan menuntut kemerdekaan dari Bumi, sementara di Bumi sebuah kota bawah air akan dibangun.

8. Di saat yang bersamaan sesuatu yang 'mengerikan' akan ditemukan saat penduduk bumi mencari kehidupan alien.

9. Di antara 2262 hingga 2304, manusia bisa melakukan perjalanan waktu.

Baca Juga: Meski Pernah Dituding Selingkuh Hingga Dilaporkan ke Polisi, Penyanyi Lawas Ini Ngaku Tak Bisa Lupakan Mantan Suami yang Telah Tiada

10. Dari tahun 2341, serangkaian bencana alam dan bencana buatan manusia akan membuat bumi tidak layak untuk dihuni.

11. Pada tahun 5079 merupakan akhir dari semesta, dan kiamat pun terjadi.

Meskipun banyak yang mewaspadai ramalan Baba Vanga, namun ada pula pihak-pihak yang meragukan ramalannya.

Ramalan Baba Vanga juga menemui pro dan kontra, banyak juga orang yang tak percaya dengan apa yang diramalkan Vanga.

Hal ini disebabkan karena satu-satunya media yang bisa terhubung dengan ramalannya hanyalah sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2010 berjudul The Weiser Field Guide to Paranormal.

Baca Juga: Todong Pistol dan Lepas Tembakan Hingga Bikin Warga Kocar-kacir, Anggota Brimob Ini Viral Gegara Ogah Bayar Tiket Retribusi Senilai Rp 5 Ribu

Dikutip dari tribunnews.com, Baba Vanga juga meramalkan sejumlah hal lain diluar daftar diatas,

Ia disebut-sebut telah memberikan gambaran tentang keruntuhan ekonomi di Eropa setelah Inggris benar-benar meninggalkan Uni Eropa.

Ia juga memperingatkan presiden Rusia untuk terus mengawasi langit karena meteor sewaktu-waktu dapat menghujam negara tersebut.

Pada tahun 2023, manusia disebut akan mengalami perubahan drastis di planet bumi.

Hal ini disebabkan karena orbit Bumi akan berubah secara drastis.

Baca Juga: Arogannya China Tembakkan Roket ke Taiwan, Namun Malah Menjadi Bumerang Karena Balasannya Buat Negeri Panda Kapok

Perubahan kosmik yang tak terduga ini akan memengaruhi iklim, lautan, dan sebagian besar alam, sehingga manusia yang hidup di dalamnya kan mengalami kesulitan dalam menyikapi adanya perubahan bumi.

Baba Vanga juga meramalkan bahwa pada tahun 2100, umat manusia akan mengembangkan teknologi menyerupai "matahari buatan" yang akan berfungsi sebagai sumber energi untuk masa depan.

Berselang 11 tahun, di tahun 2111, Vanga diperkirakan meramalkan bahwa manusia akan bercampur dengan mesin dan kita akan menemukan cara untuk menggabungkan "jiwa" dan kesadaran kita menjadi mesin.

Cara ini akan digunakan untuk menghilangkan penuaan dan penyakit yang mempengaruhi tubuh manusia.

Baca Juga: Ningsih Tinampi Ngotot Bersumpah Bisa Panggil Nabi Sampai Ada Pasien yang Nangis dan Ngaku Lihat Malaikat, Ketua Komisi Dakwah MUI:Dia Dalam Tipu Daya Itu...

Adapun di tanah kelahirannya, Baba Vanga lebih dikenal sebagai seorang tabib.

Terlepas dari kebenaran ramalan tersebut, manusia memang perlu berhati-hati dan lebi peduli dalam upaya melestarikan lingkungan.

Hal ini tentu bertujuan demi lestarinya bumi dan alam semesta, sehingga tidak terjadi kerusakan-kerusakan yang dapat memperburuk kondisi bumi.

Selain itu, ramalan tetap adalah ramalan. Mereka yang mendengarnya boleh percaya dan boleh tidak percaya.

Baca Juga: Digosipkan Duakan Istri Hingga Terpaksa Nikah Siri di Hadapan Mertua yang Terbaring di ICU, Aktor Ini Akhirnya Minta Maaf Pada Mantan Istri Pasca 10 Tahun Cerai

Bagaimanapun, Baba Vanga adalah manusia biasa seperti manusia lain pada umumnya.

Sehingga keakuratannya tidak dapat dijamin 100 persen benar.

Bijak dalam menyikapi sebuah prediksi demi meningkatkan kewaspadaan akan menjadi hal baik bagi kita, meskipun begitu, jangan berlebihan ya!

(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya