Sosok.id - Sebagian besar ibu tak akan betah bila harus berjauhan dengan anak kandungnya.
Namun, ibu asal Pasuruan, Jawa Timur ini justru melakukan hal sebaliknya.
Pasalnya ia tega menjadikan bayinya yang baru berusia 2 bulan sebagai jaminan karena tak mampu melunasi hutang.
Melansir dari Surya Malang dan Kompas.com, ibu berinisial ES menyarahkan bayinya kepada rekannya, MH yang telah meminjamkan sejumlah uang padanya.
Sebab, ES tak mampu membayar utang dan bunganya.
Namun, karena takut dimarahi sang suami, ES akhirnya mengarang cerita bahwa bayinya telah diculik.
Karena aksinya itu, ES akhirnya ditangkap oleh pihak berwajib dan telah ditahan di Polres Pasuruan sejak Kamis (16/1/2020) malam.
Kemudian pada Jumat (17/1/2020) polisi menghadirkan ES dalam jumpa pers.
ES nampak sedih dan tak dapat menyembunyikan kekecewaannya.
Bahkan sesekali ia terlihat menangis selama jumpa pers berlangsung.
Peristiwa ini sendiri bermula ketika ES meminjam uang sebesar Rp 1 juta pada MH dan berjanji akan melunasinya dalam sebulan.
Tetapi, ES mengaku tak bisa membayar utang di tenggat waktu yang telah ia janjikan.
Sebab, ia diharuskan membayar utang sebesar Rp 2 juta.
Jumlah tersebut telah ditambah dengan bunga.
"Saya pinjam uang untuk bayar utang. Jadi sebelumnya, saya pinjam uang ke MH, saya sudah punya utang. Nah, sekarang waktunya membayar, saya bingung tidak punya uang. Seharusnya saya bayar Rp 2 juta karena ada bunga," jelas ES mengutip dari Kompas.com.
Saat itu, MH yang belum memiliki anak kemudian memberi pilihan pada ES untuk menyerahkan bayinya sebagai jaminan.
Kepepet dengan keadaan, ES akhirnya menyetujui permintaan MH yang mengaku serius dan ikhlas merawat anaknya.
Tak hanya itu, MH juga mengatakan bahwa bayi itu dijadikan pancingan agar dirinya segera mendapat momongan.
"Dia (MH) bilangnya kalau saya tidak punya uang Rp 2 juta, sini anakmu saya rawat saja tidak apa-apa. Nanti kamu ambil kalau kamu sudah punya uang," ES menirukan kata-kata MH.
ES mengaku akan segera menebus dan mengambil bayinya dari MH.
ES pun mengaku kebingungan ketika mendapat pertanyaan dari keluarganya yang menanyakan keberadaan buah hatinya.
“Saya bingung dan gugup menjawabnya. Akhirnya saya jawab saja diculik orang,” kata ES, mengutip dari Surya Malang.
ES mengaku, saat itu ia tak berpikir bahwa jawabannya itu akan membuat gaduh.
Bahkan suami dan orang tuanya sampai memaksanya untuk melapor ke polisi.
“Saya juga bingung, cuma dibawa ke Polres untuk laporan saja.”
“Sebenarnya saya tidak ingin laporan. Saya juga bingung harus menjawab apa,” jelasnya.
Akhirnya, kepada polisi ES mengarang cerita bahwa dua orang telah merenggut bayinya saat ia tengah menunggu kendaraan umum di depan RSUD Bangil.
Melansir dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda mengaku curiga dengan laporan ES.
"Kami menduga ini laporan palsu. Sebab, sejak awal, kami sudah menemukan perbedaan di lapangan, antara fakta dan laporan dari korban yang mengaku anaknya menjadi korban penculikan," katanya.
Setelah diselidiki, ES akhirnya mengaku telah mengarang cerita untuk membuat laporan palsu.
ES kemudian membuat video klarifikasi di media sosial berdurasi 26 detik yang memuat permintaan maafnya dan mengatakan bahwa bayinya tidak diculik.
"Saya jaminkan ke orang. Berita penculikan itu tidak benar," jelasnya.
Baca Juga: Seret Bayi di Gaun Pernikahannya, Sang Ibu malah Berujar : Saya Yakin Tuhan Bersama Niat Kami
Kini, bayi ES teah dibawa oleh polisi ke Polres Pasuruan.(*)