Tak Mau Dianggap Miskin Gegara Hidup Penuh Utang, Pasutri Ini Bayar Biaya Persalinan Pakai Uang Koin Hasil Nabung 9 Bulan, Tapi Dikembalikan oleh Puskesmas karena Alasan Ini

Sabtu, 18 Januari 2020 | 12:15
KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN

Riska (27), menggendong bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000.

Sosok.id - Sudah menjadi konsekuensi bagi setiap pasangan untuk mengeluarkan uang bila ingin memiliki momongan.

Mulai dari hamil sampai melahirkan hingga membesarkan anak, semuanya membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Kali ini sebuah kisah inspiratif datang dari pasangan suami istri (pasutri) asal Cianjur, Jawa Barat.

Riska (27) dan Yanto Kuswanto (30) membayar biaya persalinan dengan pecahan uang koin Rp 1.000 yang dikumpulkan selama 9 bulan.

Baca Juga: Penasaran Apakah Uang dapat Membuat Seseorang Bahagia, Miliarder Ini Bagikan Uang Rp 123 Miliar Secara Cuma-cuma untuk 1.000 Pengikutnya di Twitter, Syaratnya Sangat Mudah!

Warga Kampung Mekarsari RT 05/02, Desa Rahong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu memang hidup dengan sederhana.

Melansir dari Tribun Jabar dan Kompas.com, pekerjaan Yanto sebagai pelayan toko di kawasan kota Cianjur hanya menghasilkan Rp 900 ribu per bulannya.

Uang itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Oleh karena itu, sejak mengetahui bahwa dirinya hamil, Riska mulai menyisihkan uang sebesar Rp 1.000 untuk ditabung dan digunakan saat melahirkan nanti.

Baca Juga: Walaupun Tak Direstui Orang Tua, Artis Cantik Ini Nekat Nikahi Kekasihnya Saat Masih SMA, Bagikan Nasihat Agar Tak Asal Kawin Lari : Hidup Jadi Berantakan

Adapun uang tersebut ia tabung di sebuah celengan.

“Sejak saya positif hamil, saya dan suami mulai menabung untuk biaya lahiran. Namun, karena penghasilan suami Rp 900 ribu per bulan, jadi nabungnya Rp1.000, kadang Rp 500, setiap hari,” kata Riska kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2020).

Riska melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki pada Jumat (10/1/2020) lalu.

Saat itu, suaminya, Yanto langsung memecahkan celengan berisi uang koin dan membawanya ke puskesmas menggunakan kantong kresek.

Baca Juga: Cium Bau Bangkai dalam Rumah Tangganya, Maia Estianty Mengaku Pernah Melabrak Mulan Jameela, Begini Kalimat Menohok yang Dilontarkan Mantan Istri Ahmad Dhani

Riska mengaku sempat ingin menukarkan uang koin tersebut sebelum ke puskesmas.

Namun karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan kala itu, akhirnya ia membawa uang dalam bentuk koin itu ke puskesmas.

"Sepanjang perjalanan ke puskesmas, saya, suami, ibu, pokoknya semuanya yang ikut waktu itu merasa was-was, takutnya puskesmas tidak mau menerimanya,” ujarnya.

Beruntung kekhawatiran itu tak menjadi nyata karena pihak puskesmas mau menerima uang tersebut.

Baca Juga: Dipojokkan Atas Kematian Lina Zubaedah, Teddy Akhirnya Beberkan Isi Perjanjian Nikah Dengan Mantan Istri Sule, Ini Isinya!

Malahan, kata Riska, pada Senin (13/1/2020) pihak puskesmas mengembalikan uangnya, bahkan ditambah dengan bonus.

“Malah, keesokan harinya atau hari Senin, uang itu dikembalikan, saya juga dikasih uang Rp 200.000 sama puskesmas, katanya untuk dede bayi,” ujar Riska.

Diketahui bahwa Riska melahirkan anak pertamanya itu di Puskesmas Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Melansir dari Kompas.com, Koordinator Bidan Puskesmas Cilaku, Dida membenarkan bahwa Riska membayar biaya persalinan menggunakan uang koin.

Baca Juga: Aktor Senior Ade Irawan Tutup Usia, Sebelum Meninggal Sempat Sebut Telah Ditunggu Ria Irawan, Dewi: Ibu Bilang Jangan Lama, Kasian Ria Irawan Sudah Nunggin

"Melakukan persalinan normal, Jumat (10/01/2020). Saat bayar di kasir sejutaan lebih, sebagian uangnya ternyata koin, pecahan Rp 1.000 yang dimasukkan ke dalam kresek putih," kata Dida saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (17/01/2020).

Namun, pihaknya memutuskan untuk mengembalikan lagi uang koin sebesar Rp 500.000 itu pada Riska.

Alasannya adalah sebagai bentuk apresiasi pihak puskesmas terhadap kegigihan Riska dan Yanto mengumpulkan uang untuk biaya persalinan.

"Kalau uang Rp 200.000 yang kita kasih itu, hanya bentuk kadeudeuh saja," ujar dia.

Baca Juga: Tagih Utang Rp 2 Juta Tapi Tak Ada Hasil, Rentenir Ini Justru Sita Bayi Berusia 2 Bulan: Sini Anakmu Saya Rawat Saja...

Dida menyebut, belum pernah ada pasien yang membayar biaya pelayanan kesehatan menggunakan uang koin di Puskesmas Cilaku selain Riska.

Oleh karena itu, ia mengaku sempat kaget ketika ada pasien yang datang membawa sekantong kresek penuh uang koin.

"Kita tanya, ternyata mereka dari keluarga kurang mampu. Salutnya kita, mereka tidak mau disebut miskin, tetap ingin bayar penuh, tak mau digratiskan," ucapnya.

Sementara itu, Riska dan Yanto diketahui memang berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Baca Juga: Nikahi Janda karena Dendam, Presenter Tampan Ini Nekat Kuras Habis Dompetnya untuk Gelar Resepsi Megah : Abis Kawinan Rekening Gue Tinggal Rp 300 Ribu

Melansir dari Tribun Jabar, pasutri itu selama ini tinggal di rumah yang dibagi tiga yang digunakan untuk warung ibunya, dirinya, dan juga adiknya.

Riska mengaku, dahulu rumah yang ia tinggali kini pernah hampir roboh.

Kemudian sempat ada sebuah bantuan perbaikan rumah tak layak huni, namun hingga kini tak kunjung datang juga.

"Akhirnya daripada roboh kami pinjam ke bang emok, total pinjaman kami Rp 27 juta untuk membangun rumah yang kami bagi tiga meter untuk adik dan ibu ini," katanya pada Tribun Jabar.

Baca Juga: Sempat Menolak, Nenek 83 Tahun Akhirnya Terima Tawaran Pelanggannya untuk Jadi Bintang Film Dewasa karena Alasan Ini : Saya Ingin Seorang Pemuda Tampan

Untuk membayar utang kepada bang emok tersebut, Riska harus melunasi 4 tagihan dalam sebulan.

Ada yang dibayar setiap hari Senin dan Kamis, ada pula yang dibayar setiap dua minggu.

"Kami meminjam kepada tiga bang emok, ada yang harus dibayar setiap Senin dan Kamis, lalu ada yang per dua minggu, kalau ditotal perbulan kami harus bayar cicilan Rp 1,8 juta," kata Riska.

Jumlah tersebut merupakan dua kali lipat dari gaji Yanto sebagai pelayan toko yang hanya menghasilkan Rp 900 ribu tiap bulannya.

Baca Juga: Ayah dan Anak Sama-sama Naksir Janda Cantik, Perempuan Beranak Tiga Itu Malah Kehilangan Nyawa Karena Cintanya Diperebutkan

Untuk itu, ibu Riska yang sudah renta terpaksa membuka warung untuk menambah penghasilan.

Riska kini hanya bisa berharap datang bantuan untuk membantu meringankan beban keluarganya.

"Sekarang lahir anak dan tentu ada biaya yang harus diperlukan untuk sehari-hari," katanya.

Riska mengaku, walaupun keadaannya sangat membutuhkan pertolongan, namun ia dan keluarga mengaku tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Bukannya Malu, Mantan Suami Artis Cantik Ini Justru Senang dan Bersyukur Ketika Tau Dirinya Selalu Hamil Duluan Sebelum Menikah

Seperti bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) beras.

"Kami tak pernah dapat bantuan PKH maupun BPNT, sekarang kami terlilit utang bank emok karena bangun rumah yang mau roboh, kami sangat berharap bantuan," harapnya.(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com, Tribun Jabar

Baca Lainnya