Terpisah Sejak Bayi, Dua Gadis Kembar Ini Akhirnya Bisa Bertemu di Usia 16 Tahun Berkat Media Sosial, Fakta Mengejutkan Diungkap Orang Tua Masing-masing

Senin, 13 Januari 2020 | 18:45
Kolase Twitter @bileeuww

Nabila dan Nadya, gadis kembar yang terpisah belasan tahun tapi dipertemukan berkat media sosial.

Sosok.id - Kehadiran internet dan media sosial memang membuat dunia ini terasa sempit.

Sebuah informasi dapat dengan mudah dan cepat tersebar ke seluruh penjuru dunia.

Baru-baru ini, berkat media sosial dua gadis kembar yang terpisah sejak lahir ini dapat bertemu.

Mereka adalah Nabila dan Nadya yang keduanya berusia 16 tahun.

Baca Juga: Dituduh Istri Main Serong dengan Wanita Lain Hingga Viral di Medsos, Ketua DPRD Probolinggo Ungkap Fakta yang Sebenarnya: Itu Masalah Internal Keluarga

Awal pertemuan mereka bermula ketika di Twitter, warganet ramai membicarakan dua foto gadis berparas sama.

Kemudian teman Nabila memberi tahu bahwa ada seorang gadis asal depok bernama Nadya yang sangat mirip dengannya.

"Dari teman ke teman, katanya saya sangat mirip dengan Nadya asal Depok," kata Nabila, saat ditemui Kompas.com di sekolahnya, Senin, (13/1/2020).

Setelah itu, Nabila mendapat pesan dari Nadya dan keduanya pun berkenalan singkat.

Baca Juga: Dituduh Istri Main Serong dengan Wanita Lain Hingga Viral di Medsos, Ketua DPRD Probolinggo Ungkap Fakta yang Sebenarnya: Itu Masalah Internal Keluarga

Kemudian mereka lanjut melakukan panggilan video dan terkejut.

Sebab, wajah mereka sangat mirip.

Usai mengakhiri panggilan itu, Nabila pun menceritakan hal tersebut pada ibunya, Johra (63).

Kedua orang tua Nabila, Ramli dan Johra lantas menceritakan rahasia yang tak pernah diungkap selama belasan tahun.

Baca Juga: Usai Juarai Malaysia Masters, Pebulutangkis Nomor 1 Dunia Jadi Korban Laka, Dua Bagian Wajah Patah, Sopir Mobil Van Tewas di Tempat

"'Iya kamu kan sudah besar, dan harus kamu tahu bahwa kami adopsi. Kamu dari seorang ibu yang saat itu melahirkan anak kembar tiga. Kami tidak mau kamu meninggalkan kami'," ujar Nabila menuturkan pengakuan ibunya.

Nabila kemudian menjelaskan bahwa dirinya diadopsi pasutri warga Jalan Manggarupi, Sungguminasa, Kabupaten Gowa itu karena orang tua kandungnya terhimpit masalah ekonomi.

Selama belasan tahun, Nabila dibesarkan oleh Ramli dan Johra sebagai anak kandung.

Dari sanalah keduanya mengetahui bahwa mereka lahir kembar tiga.

Baca Juga: Sudah 20 Hari Dirawat di Rumah Sakit Hingga Habiskan Biaya Rp 99 Juta, Demam Bocah Ini Tak Kunjung Turun, Setelah Diselidiki Ternyata si Balita Diperiksa Pakai Alat Rusak

KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.
KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.

Nabila (16) menceritakan pertemuannya dengan saudari kembarnya di media sosial. Senin, (13/1/2020).

Kini keduanya masih berusaha mencari tahu kembaran mereka yang satu lagi.

Mereka pun meminta bantuan warganet di Twitter.

Sekadar informasi, cerita bak sinetron itu telah viral di media sosial.

Nabila melalui akun Twitter bernama @bileeuww mengunggah ceritanya yang kini telah di retweet sebanyak 9,6 ribu kali dan disukai 25,6 ribu pengguna.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun pada Lawan Jenis, Siswi SMP Ini Dikeluarkan dari Sekolah, Begini Fakta Sesungguhnya di Balik Kisahnya yang Viral

"IT TURNS OUT SHE'S MY TWIN WHO WAS SEPARATED FOR 16 YEARS (Ternyata dia adalah kembaran saya yang terpisah selama 16 tahun)," tulis Nabila mengawali ceritanya.

Dalam unggahannya itu, ia menceritakan secara detail mengenai pertemuannya dengan Nadya.

Nabila juga mengunggah beberapa bukti foto dirinya dan Nadya yang sangat mirip.

"oh iya btw, sampe skrg kami masih nyari kembar kami yang satunya lagi. sapatau diantara kalian mau ngebantu retweet(emoji memohon)

Baca Juga: Tak Ingin Bernasib Sama dengan Pacar Gelapnya yang Tewas Dibacok Suami Sah Usai Kepergok Bermesraan, Pebinor Ini Kabur Sembunyi di Kantor Polisi

dan kalo ga keberatan, bantu tag @HitamPutihT7, kata mama ku sapatau kalian berdua bisa lebih mudah buat ketemu sama kembaran yang satu lagi (emoji memohon)," tulis Nabila lagi.

Mereka masih berharap pada kekuatan media sosial agar bisa bertemu dengan kemabaran mereka yang satunya.(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com, Twitter

Baca Lainnya