Sosok.ID - Belum lama ini sebuah pesawat Boeing 737-800 dari Ukraina dikabarkan jatuh terbakar tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran.
Pesawat Boeing 737-800 dari Ukraina yang membawa setikanya 170 penumpang ini jatuh terbakar pada Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.
Bak bola api yang nyala membara, pesawat Boeing 737-800 dari Ukraina dengan 170 penumpang ini jatuh di Parang, wilayah Barat Daya Teheran, Iran.
Dilansir Sosok.ID dari New York Times, Kamis (9/1/2020), penyebab jatuhnya pesawat dengan 170 penumpang ini masih diselidiki oleh pihak-pihak terkait.
Dugaan sementara, pesawat Boeing dengan nomor 737-800 ini jatuh terbakar akibat adanya masalah teknis.
Diketahui, pesawat dengan 170 penumpang tersebut lepas landas dari bandara pada Rabu (8/1/2020) pukul 6.12 pagi waktu setempat.
Namun baru dua menit mengudara pesawat tersebut dilaporkan sudah hilang kontak dengan menara pengawas.
Detik-detik jatuhnya pesawat ini sempat terekam dan kemudian diunggah di akun Twitter kantor berita ISNA Iran.
Baca Juga: Raib! Artis Cilik Ini Sempat Bergelimang Harta, Belum Dinikmati Sudah Ditikam Keluarga Sendiri
Dari video yang diunggah pada Rabu (8/1/2020) ini, terlihat pesawat Boeing 737-800 terbakar di udara.
"Video pertama pesawat Ukraina jatuh di dekat Shahriar," tulis @isna_farsi.
Pesawat yang tengah mengudara tersebut mendadak terbakar bak bola api dan jatuh menukik ke tanah.
Dalam hitungan detik, pesawat tersebut jatuh dan meledak dengan daya ledak yang cukup tinggi.
Sebanyak 170 penumpang pesawat yang merupakan warga negara Iran dengan tujuan Kiev, Ukraina tersebut dilaporkan tewas tanpa ada korban selamat.
Jatuhnya pesawat ini berpotensi meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Melansir Tribunnews, Kamis (9/1/2020) sehari sebelumnya kantor berita AFP sempat melaporkan adanya larangan bagi pesawat komersil melintas di wilayah udara Iran, Irak dan Teluk Persia.
Larangan itu dikeluarkan setelah terjadinya serangan roket atas pasukan Amerika yang ditempatkan di Irak.
Kendati demikian, belum jelas apakah kecelakaan ini ada kaitannya dengan konfrontasi antara Iran dan Amerika Serikat.
Namun belum lama ini, Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) dan Aviation Newsroom mengungkap temuan mengejutkan terkait jatuhnya peswat Boeing 737-800 dengan 170 penumpang di Iran.
Dikutip Sosok.ID dari akun Twitter Aviation Newsroom via Tribunnews.com, Interfax Ukraina mengatakan bahwa dari 170 penumpang yang tewas, ada dua penumpang yang rupanya selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Dua penumpang tersebut adalah penumpang yang membatalkan tiket pesawat mereka di detik-detik terakhir keberangkatan.
Sampai detik ini, identitas kedua penumpang tersebut tidak disebutkan dan hanya diketahui bahwa mereka bukanlah warga Ukraina.
Bukan cuma itu, akun Twitter Aviation Newsroom juga mengungkap fakta temuan lainnya yang tak kalah mengejutkan.
Berdasarkan isi cuitan akun Twitter Aviation Newsroom, beredar viral di Iran sebuah foto temuan kepala rudal dalam kondisi setengah gosong berada di dekat lokasi jatuhnya pesawat Boeing 737-800.
Kepala rudal tersebut berwarna biru pupus dengan kondisi setengah gosong pada bagian belakang bodinya.
Dalam foto yang beredar luas tersebut, rudal ini tergeletak di sebuah parit kering yang disebut-sebut dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat.
Masih belum diketahui apakah foto temuan kepala rudal ini benar nyata atau hanya sekadar kabar hoaks.
Namun ada spekulasi beredar di tengah publik bila pesawat berpenumpang 170 orang ini jatuh akibat ditembak sebuah rudal.
Kendati demikian sampai detik ini pihak perusahaan Boeing saat ini masih mendalami peristiwa ini dan mencari tahu apa yang menjadi penyebab pesawat Boeing 737-800 dengan 170 penumpang ini bisa jatuh.
"Kami mengetahui laporan media dari Iran dan kami mengumpulkan lebih banyak informasi," kata pihak Boeing seperti dilansir New York Times.
Beberapa pakar penerbangan mengatakan, sangat tidak mungkin bahwa kerusakan mesin membuat pesawat itu terbakar tidak lama setelah tinggal landas.
Foto-foto mesin dan badan pesawat menunjukkan tanda-tanda kena pecahan bahan peledak.
Namun Perdana Menteri Ukraina, Olesky Honcharuk, mengatakan pada wartawan agar publik tidak berspekulasi tentang penyebab kecelakaan sebelum penyelidikan resmi dimulai.
Kedutaan Ukraina di Teheran semula menyebut kecelakaan itu disebabkan kerusakan mesin, tapi kemudian menarik laporan itu.
Pesawat terbang sipil Amerika telah diperintahkan supaya tidak terbang diatas Irak atau Iran setelah terjadinya serangan misil Iran atas beberapa pangkalan militer Amerika di Irak.
Sejumlah pesawat penumpang Arab dan Eropa juga telah dialihkan jalur penerbangannya dari kawasan itu.
(*)