Sosok.id - Sosoknya memang telah tiada.
Namun, hingga kini usaha yang ia bangun justru semakin berkembang pesat.
Anak cucunya yang mewarisi usahanya pun hidup makmur.
Setahun telah berlalu sejak Eka Tjipta Widjaja, taipan properti yang juga menjadi raja percetakan kertas tutup usia pada 26 Januari 2019 lalu.
Hingga kini, gurita bisnisnya dilimpahkan pada anak dan para cucunya untuk dikembangkan.
Melansir dari Kontan, Sinarmas memiliki ratusan perusahaan yang digolongkan dalam 6 jenis termasuk pulp and paper, jasa keungan, pengembangan, dan real estate serta agribisnis dan makanan.
Namun, siapa sangka, di balik gelimang harta taipan ini terselip kisah haru?
Eka Tjipta Widjaja berasal dari keluarga miskin di Quanzhou, China dengan nama asli Oei Ek Thjong.
Baca Juga: Kisah Marsius Sitohang, Tukang Becak Tak Tamat SD Namun Jadi Dosen di Univeristas Sumatera Utara
Lahir pada 3 Oktober 1923, Eka Tjipta merantau ke Indonesia tepatnya Makassar pada umur 9 tahun.
Demi merantau, Eka Tjipta harus berhutang pada rentenir sejumlah 150 dollar.
"Bersama ibu, saya ke Makassar tahun 1932 pada usia sembilan tahun.
Kami berlayar tujuh hari tujuh malam. Lantaran miskin, kami hanya bisa tidur di tempat paling buruk di kapal, di bawah kelas dek"
Baca Juga: Bermodal Lulusan SMK, Pendapatan Pramugari Bisa Bersumber dari 3 Hal Ini Selain Gaji Pokok
Ada uang lima dollar, tetapi tak bisa dibelanjakan, karena untuk ke Indonesia saja kami masih berutang pada rentenir, 150 dollar," cerita Eka Tjipta seperti yang dikutip dari Grid.id.
Tiba di Makassar, Eka Tjipta lantas membantu sang ayah berjualan di toko kelontong yang sudah berdiri.
Usaha keluarganya mulai maju dua tahun kemudian, Eka Tjipta meminta disekolahkan.
Berdasarkan biografinya, raja kertas ini hanya seorang lulusan sekolah dasar di Makassar.
Bahkan, usai tamat SD, Eka Tjipta kembali putus sekolah hingga berjualan secara door to door mengendarai sepedanya keliling kota Makassar menjajakan permen, biskuit dan aneka dagangan sang ayah.
Siapa sangka, mendiang Eka Tjipta berhasil dalam usaha penyulingan minyak nabati dan kopra pertama Sinarmas, Pabrik Bitung Manado Oil Limited di Sulawesi Utara.
Berkembang, Eka Tjipta mengakuisisi Tjiwi Kimi pada 1972 yang jadi cikal-bakal pabrik kerta pertama Sinarmas.
Kini jaringan bisnisnya juga menjakup properti, jasa keuangan, agrobisnis, hingga listrik dan telekomunikasi. (Tiur Kartikawati Renata Sari)
Artikel ini telah tayang di NOVA.id dengan judul Hanya Tamat SD, Eka Tjipta Pendiri Sinarmas yang Wafat Wariskan Kerajaan Bisnisnya ke Cucu