Panglima Tertinggi Iran Tewas Akibat Serangan Preemptive Strike Drone AS, Trump Sedang Picu Perang Dunia III

Jumat, 03 Januari 2020 | 14:15
https://afghanistan.asia-news.com/

Panglima Tertinggi Iran Tewas Akibat Serangan Preemptive Strike Drone AS, Trump Sedang Picu Perang Dunia III

Sosok.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang sumringah lantaran militernya berhasil membunuh Panglima Tertinggi Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Serangan pesawat Nirawak AS-lah penyebab akhir riwayat Qasem Soleimani ketika ia berada di bandaran Internasional Baghdad belum lama ini.

Kematian Qasem Soleimani menjadi pukulan telak bagi Iran karena ia merupakan perwira tinggi andalan militer negaranya.

Mengutip The Atlantic, Jumat (3/1/2020) kematian Qasem Soleimani dibenarkan media Iran.

Baca Juga: Momen Haru Saat Anggota TNI Selamatkan Balita Korban Banjir dengan Baskom, sang Bocah Terus Menatap Prajurit yang Menolongnya dan Sebut Ingin Jadi Marinir

Qasem ialah panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) dan membawahi pasukan milisi Irak Hashd al-Mashabi (PMF) yang didukung oleh Iran.

Serangan pesawat Drone ini diperintahkan langsung oleh Donald Trump dimana dalam aksinya tiga roket ditembakkan untuk menghabisi nyawa Qasem.

Pentagon usai memastikan kematian Qasem mengadakan siaran pers dimana Jenderal Qasem berupaya menyerang kedudukan tentara AS dikawasan Timur Tengah hingga harus dienyahkan.

"Jenderal Qasem sedang menyusun upaya serangan terhadap aset, diplomat dan tentara AS di Timur Tengah. Dirinyalah yang bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara AS dan Sekutunya disana," ujar Pentagon.

Baca Juga: Berbadan Atletis dan Pintar Memasak, Sosok Ini Beberkan Ciri-ciri Pria dari Dunia Entertainment yang Bakal Jadian dengan Ayu Ting Ting pada Bulan Februari

Tewasnya Qasem menjadi sinyalemen bagi Iran untuk meningkatkan kapabilitas militernya demi menyambut konflik skala besar dengan AS yang bisa memicu Perang Dunia III.

Sementara itu Pada 31 Desember 2019, aktivis Shiah menggelar demo besar ke Kedubes AS di Baghdad, mengecam serangan brutal itu.

Para demonstran sempat masuk ke komplek Kedubes, membakar dan merusak property diplomatik di Green Zone tersebut.

Baca Juga: Disodori Keranjang Baju Berisi Bayi Saat Evakuasi Warga yang Terjebak Banjir Selama 7 Jam, Petugas Damkar Ini Menangis dan Langsung Peluk sang Bayi

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, memperingatkan siapa saja, AS akan melakukan serangan preemptive strike guna melindungi kepentingan pasukan AS.

Esper menuding para demonstran di Baghdad merupakan kepanjangan tangan Iran, dan mereka akan menyesal jika meneruskan aksi kekerasannya.(Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : The Atlantic

Baca Lainnya