Philippine Scout Rangers, Unit Militer Elite dengan Tes Terakhir Berupa 'Ujian Kematian' Bertempur Melawan Teroris Abu Sayyaf

Selasa, 31 Desember 2019 | 10:13
Esquire Phillipines

Philippine Scout Rangers, Unit Militer Elite dengan Tes Terakhir Berupa 'Ujian Kematian' Bertempur Melawan Teroris Abu Sayyaf

Sosok.ID - Dua warga negara Indonesia (WNI) Samiun Maneu dan Maharudin Lunani yang ditawan kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina berhasil dibebaskan.

Ketiga WNI itu disandera oleh kelompok Abu Sayyaf saat mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia.

Mengutip Gridhot.id, namun ada seorang WNI lain yang belum dibebaskan yakni Muhammad Farhan.

Keberhasilan pembebasan sandera ini turut diapresiasi oleh Menhan Prabowo Subianto yang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah Filipina.

Baca Juga: Nyaris Jadi Gelandangan Saat Mantan Pacar Ogah Akui Kehamilannya, Wanita Ini Nangis Ketika Seorang Pria Asing Bersedia Jadi Ayah Bayinya Tanpa Pamrih

Meski demikian Filipina harus kehilangan seorang prajuritnya yakni Kopral Romnick C Estacio, anggota Marinir Filipina yang gugur saat membebaskan sandera.

Ditarik mundur ke belakang, Filipina memang banyak mengalami pemberontakan di dalam negerinya.

Sebelum Abu Sayyaf sebut saja ada Konflik Moro sejak tahun 1950 dimana pemeri tah Filipina harus melawan Moro Islamic Liberation Front/MILF.

Belum selesai sampai situ, pada tahun 1972 muncul gerakan pemberontakan sempalan dari MILF yakni Moro National Liberation Front/MNLF.

Puncaknya tentu peristiwa Battle of Marawi dimana militer Filipina diuji kesiapsiagaan tempurnya pada level tertinggi melawan ISIS pada 2017 lalu.

Untuk melawan gerakan-gerakan diatas , Filipina sebenarnya sudah membentuk unit militer taktis yakni Philippine Scout Rangers.

Baca Juga: Gunakan Rok Terlalu Lebar, Seorang Perempuan Tewas Usai terjatuh dari Motor Gegara Pakaian Nyangkut di Gir Motor, Begini Kronologi Lengkapnya!

Mengutip aecnewstoday.com, awalnya Philippine Scout Rangers didirikan pada tahun 1950.

Namun dibubarkan pada 1989 atas keterlibatannya dalam upaya kudeta terhadap pemerintah Corazon Aquino.

Akan tetapi Philippine Scout Rangers dibentuk kembali pada tahun 1991 setelah meningkatnya pemberontakan.

Bagi militer Filipina, Philippine Scout Rangers adalah unit khusus andalan untuk memerangi teroris dan pemberontak disana.

Youtube
Youtube

Scout Rangers

Setiap ada gerakan separatis di Filipina, Scout Rangers langsung dierjunkan pertama kali untuk melakukan kontak tembak dengan musuh.

Dilatih untuk menyerang dengan keras dan cepat, Rangers Scout Filipina menggunakan helikopter, kapal, tali, truk, sepeda trail dan segala bentuk transportasi lainnya untuk mencapai target secepat mungkin.

Baca Juga: Gagal Menculik, Sekelompok Preman Potong Hidung Gadis yang Hendak Diculik dan Menganiaya Seluruh Anggota Keluarganya

Untuk menjadi Scout Rangers tidaklah mudah.

Siswa akan digembleng sangat keras di Camp Mateo Capinpin, di provinsi Rizal , sekitar 57 kilometer (35 mil) timur dari Manila selama enam bulan.

Lantas pada ujian terakhir, siswa akan diterjunkan langsung pada pertempuran sungguhan sebelum menyandang Brevet 'Tabak Badge' sebagai anggota Philippine Scout Rangers.

Pada ujian terakhir itu siswa akan menyerang kedudukan pemberontak/teroris macam MILF atau Abu Sayyaf.

Tak jarang dalam 'Ujian Kematian' itu banyak siswa gugur dalam pertempuran.

Usai melakukan penyerangan dan misi dianggap berhasil maka siswa baik yang masih hidup atau pulang tinggal nama akan dilantik menjadi anggota Philippine Scout Rangers dengan motto 'We Strike' yang akan menjadi lawan abadi para pembangkang negara Filipina. (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : aecnewstoday.com

Baca Lainnya