Baru Lahir Sudah Dibuang Ibunya di Tong Sampah, Jenius Komputer Ini Sukses Jadi Miliader dengan Perusahaan Komunikasi Terbesar di AS Senilai Rp 867 M!

Rabu, 25 Desember 2019 | 12:13
Kolase gambar Facebook/FreddieFiggers1 dan ilustrasi dari pexels.com

Baru Lahir Langsung Dibuang Ibunya di Tong Sampah, Jenius Komputer Ini Sukses Jadi Miliader dengan Perusahaan Komunikasi Terbesar di AS Senilai Rp 867 M!

Sosok.ID - Nasib orang memang tidak ada yang tahu.

Siapa sangka dulu selagi bayi sudah dibuang orang tua ke tong sampah, pria ini malah tumbuh dewasa menjadi miliader sukses bergelimang harta.

Dulu sempat diledek 'bayi buangan' oleh teman-teman sekolahnya, jenius komputer ini kini malah memiliki perusahaan komunikasi terbesar di Amerika Serikat dengan omzet miliaran per bulan.

Baca Juga: Diduga Tewas Dianiaya Suami dan Anak Kandungnya, Kisah Menyayat Ibu Hamil 7 Bulan yang Sungguh Menyayat Hati Ini Viral di Media Sosial

Pria ini dulu dibuang oleh orang tuanya di tempat sampah, 30 tahun kemudian ia menjadi bos dari perusahan besar senilai Rp 867 M.

Saat ibunya membuangnya di tempat sampah saat baru lahir, Freddie Figgers tidak membayangkan hidupnya akan berubah secara drastis seperti sekarang.

Bayi Freddie ditemukan oleh orang yang kebetulan lewat.

Baca Juga: Menjerit Kesakitan Hingga Nyaris Sekarat, Wanita Ini Disiram Zat Asam oleh Suami Sampai Alat Kelaminnya Melepuh Cuma Gegara Hal Sepele

Ia pun harus dirawat di rumah sakit selama dua hari.

Beruntung, saat itulah, pasangan bernama Nathan dan Betty Figgers mengdopsi Freddie dan membawanya ke rumahnya dan merawatnya seperti anak sendiri.

Kini, Freddie Figgers sudah berusia 30 tahun.

Ia menjabat sebagai CEO di Figgers Communication, perusahaan teknologi senilai $62 juta atau Rp 867 M dari Florida.

Baca Juga: Tahun Baru 2020 Tinggal Menghitung Hari, Mbak You Sebut Artis yang Dikenal Alim Ini Bakal Ditangkap Polisi karena Punya Profesi Sampingan Sebagai Gigolo : Dia Salah Satu Target Polisi

Dilansir Bored Panda, Freddie kini memegang 4 paten dan telah mencoba-coba teknologi serta menciptakan hal-hal baru sejak dia masih kecil.

Titik balik kehidupan Freddie terlihat saat usianya 9 tahun.

Saat itu, ayahnya pulang membawa komputer bekas.

Sang ayah menyuruh Freddie untuk membetulkannya.

Baca Juga: Berkat Kucing Peliharaannya, Satu Keluarga Selamat dari Teror Ular Kobra yang Menyerang Hingga 3 Kali Berturut-turut

Dari situlah, bakat dan kejeniusan Freddie terlihat.

Freddie berhasil memperbaiki komputer itu.

Di usia 12 tahun, Freddie sudah bisa bekerja sebagai teknisi komputer.

Saat berusia 15 tahun, Freddie sudah bisa mengelola perusahaan komputasi cloud, Figgers Computers, seorang diri.

Baca Juga: Jalan Sendirian, Siswi SMK Tiba-tiba Diseret Seorang Pria dan Dipaksa Masuk ke Dalam Mobil, Berhasil Melompat Keluar Setelah Melihat Hal Ini di Dalam Mobil Si Penculik

Dua tahun berjalan, Freddie telah memiliki 150 pelanggan yang meminta layanan website dan penyimpanan.

Saat ayahnya didiagnosis Alzheimer, Freddie menciptakan sepatu yang dilengkapi pelacak GPS yang menyajikan komunikasi dua arah.

Kepada Inspire More, Freddie berkata:

"Saya cukup meneleponnya dan berkata 'halo ayah, kau di mana?' dan ia tak perlu melakukan apapun."

Baca Juga: Bakal Bebas di Akhir Tahun 2019, Ahmad Dhani Akan Dijemput Ribuan Orang, Mulan Jameela Sampai Siapkan Kejutan Khusus

"Duduk saja dan berbicara ke arah sepatu sehingga saya bisa melacak lokasinya."

"Program itu sangat sukses, saya dihubungi perusahaan yang mau membeli program itu seharga 2,2 juta Dollar atau sekitar Rp30 miliar."

Satu tahun kemudian, ia menggunakan uang itu untuk mendirikan perusahaan sendiri, Figgers Communication.

Saat berusia 24 tahun, Freddie telah membangun dan merancang 80 program perangkat lunak custom.

Baca Juga: Obrak-abrik Bisnis Kawin Kontrak di Puncak, Polisi Ciduk Turis Timur Tengah Lagi Nego Harga Nikah dengan Wali Bodong: WNA Nawar Juga

Meskipun sekarang Freddie adalah orang yang sukses, ia masih ingat didiskriminasi yang diterimanya ketika ia masih muda.

Freddie terus-menerus dipanggil 'bayi buangan' ketika teman-teman sekelasnya mengetahui bahwa ia ditinggalkan di tempat sampah oleh ibunya.

"Karena saya tinggal di pedesaan, selama sesuatu terjadi, orang-orang di seluruh wilayah itu akan tahu," ujar Freddie.

"Ayah dan ibu angkat saya memberi tahu saya kebenaran kejadian itu, dan saya merasa sangat malu," tambahnya.

Baca Juga: Bak Definisi Sesungguhnya 'Harta Tahta dan Wanita', Miliader Ini Nekat Belikan 100 Gundiknya Rumah di Samping Kediaman Istri Sah

Kesuksesan yang ia raih tak membuat Freddie lupa pada orang lain.

Ia menawarkan beasiswa pada anak muda, serta membantu biaya tagihan bagi orang tua.

Freddie tak keberatan menjadi sponsor program-program anak muda dan membantu permasalahan jaminan rumah dan penyitaan.

Saat diwawancarai Bored Panda, Freddie menjelaskan:

Baca Juga: Ditinggal Istri Yasinan, Pria Ini Cabuli Anak Tirinya yang Masih SMP Berkali-kali Selama Setahun Hingga Hamil, Kenakalannya Terungkap Gegara Hal Ini

"Saya mengubah kepedulian menjadi aksi nyata, solusi atas segala permasalahan akan membawa dampak yang nyata bagi kehidupan seseorang."

"Saya akan mengubah dunia menjadi lebih baik karena uang hanyalah alat, tapi tanpa alat itu, kita tak bisa mengubah kehidupan orang lain dengan memberi mereka kesempatan." (Tiara Shelavie)

Artikel ini pernah tayang di Tribunnews dengan judul: Saat Masih Bayi Dibuang di Tempat Sampah, Kini Pria Ini Menjadi Bos dari Perusahaan Senilai Rp 867 M

(*)

Tag

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber Tribunnews.com