Sosok.ID - Bakti pada orang tua bukan hanya dilakukan saat kita sudah dewasa dan sukses saja.
Namun, sejak usia berapapun kita harus berbakti pada kedua orang tua kita apapun keadaannya.
Begitu pula dengan kisah inspiratif dan menyentuh dari seorang gadis cilik di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Yohana Grestaria Samur (7) atau sering disapa Grace adalah gadis cilik yang patut diteladani.
Warga Desa Lidi, Kecamatan Manggarai Timur, Flores, NTT ini mengajarkan arti bakti pada orang tua.
Bocah yang baru berusia 7 tahun ini rela kehilangan waktu bermainnya demi merawat ayahnya.
Sang Ayah dipasung akibat alami gangguan jiwa sejak tahun 2012 hingga harus dipasung di sebuah ruangan.
Anak bungsu dari pasangan Ediburga Nalon (42) dan Selviana Jemalus (37) sangat sabar saat merawat ayahnya.
Dilansir dari Kompas.com (20/12/19), setiap hari tak kurang empat kali ia datangi tempat dimana sang ayah dipasung.
Pagi sebelum berangkat sekolah ia datang untuk mengantarkan sarapan untuk Ediburga.
Dan sepulang sekolah ia akan datang kembali untuk memberikan makan siang dan air minum.
Serta pada malam hari ia akan datang lagi untuk memberikan makam malam pada ayahnya serta mengucap selamat tidur pada sang ayah.
Bocah yang baru duduk di kelas satu Sekolah Dasar (SD) itu lebih memilih habiskan waktu dengan ayahnya ketimbang bermain diluar bersama teman-temannya.
Sejak 2012 atau belum genap usianya menginjak satu tahun, Grace telah kehilangan sosok ayahnya.
Sebab sang ayah mengidap gangguan jiwa setelah ia lahir hingga harus dipasung di dapur rumah keluarganya.
Dilansir dari Kompas.com, belum ada alasan yang pasti Ediburga dipasung oleh keluarga.
Grace yang kini duduk di kelas 1 Sekolah Dasar Inpres Lidi, Desa Lidi, Kecamatan Manggarai Timur, selalu menyiapkan waktu untuk merawat sang ayah.
Begitu pun saat dia pulang dari ibadah di gereja pada Minggu (17/11/2019).
Ibu Grace, Selviana Jemalus, sudah menyiapkan nasi dan mi instan sebagai lauk bagi ayah Grace.
Menu makanan dibuat seadanya, tanpa ada lauk pauk yang cukup, karena kondisi ekonomi keluarga yang sangat miskin.
Apalagi, mereka tinggal di pedalaman Manggarai Timur yang sulit mendapatkan lauk ikan dan lain sebagainya.
Kalaupun ada menu daging, hal itu hanya tersedia saat ada acara keluarga dan upacara keluarga.
Pada siang hari, ibu Grace harus pergi berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Namun, sebelum pergi berkebun, ibu Grace lebih dulu menyiapkan makanan. Pada waktu makan siang, Grace akan menjumpai ayahnya yang dipasung dan memberikan makanan.
"Saya berharap ayah saya kembali sehat agar kami bisa berkumpul bersama-sama di rumah bersama mama dan kakak saya," ujar Grace kepada Kompas.com.
Oleh karena sudha sejak kecil merawat sang ayah yang merupakan pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Grace pun bercita-cita ingin jadi perawat.
Cita-cita itu disampaikan oleh Grace pada sang ibu.
Baca Juga: Anak Artis Ini Hamili Pacarnya Diluar Nikah, Sang Ibu Kandung Malah Bangga
"Aku ngoeng jadi perawat kud nganceng rawat papa (saya mau jadi perawat supaya bisa rawat ayah)," ucap Grace kepada Ibunya, dikutip dari Kompas.com.
Impian yang luar biasa dari sang anak tersebut justru membuat sang ibu menjadi sedih.
Sebab menjadi perawat bukanlah tanpa biaya, dan melihat kondisi ekonomi keluarganya Selviana merasa tak mampu.
Sang ibu yang berpenghasilan pas-pasan tidak akan bisa mewujudkan keinginan dan cita-cita anak perempuannya tersebut.
isah Grace dan ibunya yang merawat ayah penderita gangguan jiwa mendapat perhatian dari relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Anggota relawan yang membantu penderita gangguan jiwa menilai, sikap Grace dan ibunya dapat menjadi contoh dan teladan bagi keluarga yang memiliki kerabat penderita gangguan jiwa.
Sikap Grace dan ibunya dapat memotivasi semua orang untuk peduli dan mau merawat anggota keluarga penderita gangguan jiwa. (*)