Saat SD Dengar Almarhum Ibunya Diperkosa, Siswa SMK Nekat Habisi Nyawa Tetangga Setelah Menyimpan Dendam Selama 6 Tahun : Saya Dendam Sejak Kelas 6 SD

Sabtu, 21 Desember 2019 | 10:30
SURYA/GALIH LINTARTIKA

MMR (18), siswa SMK Pasuruan yang membunuh pemerkosa ibunya.

Sosok.id - Dendam yang disimpan siswa SMK ini selama bertahun-tahun nampaknya sudah memuncak.

Seolah dibutakan oleh amarah yang begitu besar, MMR (18) nekat membunuh tetangga yang pernah memperkosa almarhum ibunya.

Yasin Fadillah (49) warga Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tewas usai ditusuk oleh MMR pada Selasa (17/12/2019).

MMR kemudian berhasil diringkus oleh Satreskrim Polres Pasuruan di hari yang sama.

Baca Juga: Tak Sengaja Temukan Uang, Wanita Ini Justru Membuat Hal Tak Terduga Dan Mengharukan: Saya Mencintaimu Ayah!

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, pembunuhan berencana yang dilakukan MMR dilandasi motif dendam.

"Dendamnya masalah keluarga. Ini pembunuhan berencana, tersangka masih duduk di bangku SMK, statusnya pelajar," ujar Rofiq, seperti dikutip dari Surya, Kamis (19/12/2019).

Kronologi

Rofiq menyebut kasus ini sebagai pembunuhan berencana karena MMR telah mempersiapkannya.

Baca Juga: Demi Jaga Tradisi dan Tolak Bencana Kematian, Laki-laki dan Perempuan di Dua Desa Ini Tak Boleh Saling Jatuh Cinta

Rofiq menyebut bahwa MMR telah menyiapkan sebuah pisau untuk menusuk korban sebulan sebelum insiden penyerangan.

"Pisau itu disimpan di dalam kamarnya. Begitu dia tahu kalau korban ini datang ke rumah yang dekat dengan rumahnya korban langsung menyiapkannya," terang Rofiq.

MMR, kata Rofiq, juga telah mengintai korban dengan mengendarai sepeda yang dipinjam dari seorang teman seblum menjalankan aksinya.

"Dia ikuti pergerakan korban. Setelah itu, tersangka mengambil pisau yang sudah disiapkan di rumah.

Baca Juga: Direbus Hidup-hidup Dan Dijadikan Bahan Pembuat Tas, Sepatu Dan Dompet, Kekejaman Terhadap Kucing di Negara Ini Meningkat Drastis!

Dan kembali berjaga - jaga di dekat lokasi korban berada," jelas Rofiq.

Diketahui bahwa MMR menjalankan aksinya dengan menggunakan topi, masker, dan jaket untuk menutupi tubuhnya.

Begitu melihat korban yang keluar dari rumah seorang tetangga, MMR langsung menusuknya.

Seteah itu, MMR kabur dari lokasi penusukan dan bersembunyi di rumah saudaranya yang tidak berpenghuni.

Baca Juga: Hendak Diperkosa Seorang Remaja, Janda Cantik Ini Lakukan Hal Tak Lazim Pada Alat Vital Pelaku Hingga Akhirnya Tewas, Ini Kronologinya!

Tak lama kemudian, MMR menghubungi adik kandungnya.

"Dia minta uang ke adiknya dan minta diantarkan ke Ngoro, Mojokerto.

Tersangka naik bus kuning ke arah Terminal Mojokerto dari Ngoro.

Setelah itu, tersangka naik bus menuju Kediri," papar Rofiq.

Baca Juga: Seorang Ibu Nekat Telan 7 Obat Tidur Sampai Tak Bisa Bernafas Dan Dibawa Ke Rumah Sakit, Dokter Tertawa Mendengar Alasannya!

Saat di Kediri itu lah, MMR berhasil diringkus oleh pihak kepolisian.

Adapun, korban yang saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit, meninggal dunia.

"Korban meninggal dunia saat di IGD Rumah Sakit, diduga akibat mengalami pendarahan yang hebat," terang Rofiq.

SURYA/GALIH LINTARTIKA
SURYA/GALIH LINTARTIKA

MMR (18) tersangka penusukan Yasin Fadilla (49) warga Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan akhirnya diringkus Satreskrim Polres Pasuruan.

Pengakuan MMR

Baca Juga: Setelah Kasus Ari Askhara, GIliran Eks Dirut Garuda Ini Terancam Denda Rp 10,5 Miliar dan Hukuman Penjara 20 Tahun Gegara Tipu Pemerintah AS

MMR sendiri adalah siswa yang masih duduk di bangku kelas XII di salah satu SMK di Gempol, Pasuruan, Jawa Timur.

Melansir dari Tribun Jatim, MMR mengakui perbuatannya karena saat itu ia sedang khilaf.

Pasalnya, MMR tak kuasa menahan dendam pada korban yang telah ia simpan sejak kecil.

"Saya dendam sejak kecil, sejak saya duduk di bangku kelas 6 SD," kata MMR, seperti dikutip dari Tribun Jatim, Kamis (19/12/2019) pagi.

Baca Juga: Tak Dipakai Selama 60 Tahun Sampai Akhir Hayatnya, Kacamata Rusak Milik Artis Ini Dihargai Rp 2,5 Miliar

MMR mengaku tak bisa lagi menahan dendam pada korban yang dahulu pernah memperkosa almarhum ibunya.

"Ibu saya dulu diperkosa sama dia. Itu saya dengar sendiri saat saya masih SD. Ada pak RT dan warga datang ke rumah dan minta damai saat itu. Nah, itu dendam saya sampai sekarang," jelasnya.

Berdasarkan keterangan polisi, saat ini pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Surya, Tribun Jatim