Siang Ini Jokowi Akan Lantik Dewan Pengawas KPK, Ini Bocorannya! Salah Satunya Pernah Didemo Pegawai KPK

Jumat, 20 Desember 2019 | 13:50
Kolase Biro Pers Sekretariat Presiden/Kompas.com

Siang Ini Jokowi Akan Lantik Dewan Pengawas KPK, Ini Bocorannya! Salah Satunya Pernah Didemo Anggota KPK

Sosok.ID - Proses seleksi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dikritik lantaran dinilai dilakukan secara tertutup dan terkesan tidak transparan.

Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada menilai, penjaringan Dewan Pengawas yang dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan tidak dilakukan secara independen dan akuntabel.

Menanggapi hal tersebut, Dini Shanti Purwono, salah satu anggota Tim Penjaringan Dewan Pengawas KPK yang dibentuk Kementerian Sekretariat Negara, angkat bicara.

Dini menambahkan, seleksi dengan menggunakan tim penjaringan tersebut pun memiliki payung hukum.

Baca Juga: Kaget! Opick Ternyata Pernah Interaksi Dengan Istrinya 6 Tahun Lalu, Dan Tak Sadar Akan Ia Nikah, Ini Buktinya!

Pasal 69A ayat (1) UU KPK menyebutkan, "Ketua dan anggota dewan pengawas untuk pertama kalinya ditunjuk dan diangkat oleh Presiden Republik Indonesia".

Ditegaskan pula pada ayat (4), "Pengangkatan ketua dan anggota dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan bersamaan dengan pengangkatan pimpinan KPK periode tahun 2019 sampai dengan tahun 2023".

Dini menambahkan, tim penjaring ini terdiri atas beberapa orang dengan latar belakang berbeda-beda.

"(Timnya ada) Mensesneg, stafsus mensesneg dan stafsus presiden. Untuk nama-namanya, itu ada di database Setneg. Ada di keputusan Mensesneg," kata dia.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, selain Dini, ada sejumlah nama lain yang ikut menjaring calon ketua dan anggota Dewan Pengawas KPK, di antaranya Fadjroel Rachman, Alexander Lay, Sukardi Rinakit, dan Ari Dwipayana.

Baca Juga: Gelap Mata Saat Cekcok Soal Pelakor, Seorang Istri di Probolinggo Ngamuk dan Injak Kemaluan Suami Sampai Pingsan

"Tim internal menjaring masukan dari berbagai kalangan yang kredibel dan paham isu. Dengan menjaring banyak nama dari berbagai kalangan, maka terlihat nama-nama yang selalu muncul dari usulan-usulan yang masuk. Nama-nama ini di-screening, dicek track record-nya," ujar politikus PSI itu.

"Tim internal ini melakukan proses penjaringan nama terus-menerus setiap harinya serta langsung dikomunikasikan kepada Presiden untuk mendapatkan tanggapan dari beliau," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) serta Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada mengkritisi proses penjaringan Dewan Pengawas KPK.

Peneliti Pukat UGM Zainur Rohman menilai, proses seleksi Dewan Pengawas dilakukan Jokowi tanpa melalui proses yang transparan, independen, dan akuntabel.

Baca Juga: Tak Kunjung Nikah Hingga Diramalkan Bisa Seret Jodoh,Luna Maya Diperingatkan Mbak You untuk Perbaiki Hubungan dengan sang Ibu

(Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo ketika memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Sabtu 16 Februari 2019, terkait dukungan terhadap anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas.

Hal itu membuat independensi mereka pun dipertanyakan kala menjabat posisi tersebut nantinya.

"Meskipun Presiden mengatakan Dewas KPK akan diisi oleh sosok-sosok yang baik, tetapi prosesnya tidak partisipatif dan tidak transparan. Presiden asal main tunjuk," kata Zainur kepada Kompas.com.

Namun, sejak awal, Zainur memang menolak konsep Dewan Pengawas ini.

Pasalnya, ada wewenang pro justicia yang diberikan kepada mereka sehingga muncul kekhawatiran adanya intervensi hukum di dalamnya.

Baca Juga: Baru Sebulan Nikmati Pensiun Usai 39 Tahun Mengabdi Sebagai TNI,Suami Bella Saphira Kini Diangkat Jadi Komut PT Antam

Selain itu, ketua dan anggota Dewan Pengawas KPK merupakan orang-orang kepercayaan kepala negara sehingga dikhawatirkan lembaga baru itu justru akan menjadi pintu masuk presiden untuk mengendalikan KPK.

Hal senada disampaikan peneliti ICW Kurnia Ramadhana.

Menurut dia, siapa pun sosok yang akan menjabat posisi itu tidak akan memengaruhi penilaiannya terhadap independensi keberadaan Dewan Pengawas.

"Siapa pun yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Dewan Pengawas KPK tidak akan mengurangi sedikit pun penilaian kami bahwa Presiden tak memahami bagaimana cara memperkuat KPK dan memang berniat untuk menghancurkannya," kata Kurnia saat dihubungi.

Baca Juga: Bukan Lagi Sebelum Janur Kuning Melengkung, Pria di Yogya ini Nekat Ajak Duel Suami Orang Demi Rebut Istrinya

Sementara itu, Presiden Joko Widodo akan melantik anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (20/12/2019) siang ini.

Saat dikonfirmasi di sela-sela kunjungannya di Balikpapan Rabu lalu, Jokowi membenarkan bahwa pelantikan akan berlangsung Jumat ini.

"Iya Jumat dilantik," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga sempat membocorkan nama-nama yang telah diusulkan menjadi dewan pengawas.

Ia menyebut nama-nama itu berasal dari berbagai latar belakang, yakni hakim, jaksa, mantan pimpinan KPK, ekonom, hingga ahli hukum.

Baca Juga: Cuma Modal Akun FB dan Sukses Bikin Orang Kehilangan Pekerjaan, Siswa SMA Tangerang Ini Jadi Buronan Internasional Sampai Kepalanya Dihargai Rp 19 Juta!

Jokowi juga menyebut nama beberapa calon, yakni Artidjo Alkostar, Albertina ho, hingga eks pimpinan KPK Taufiqurrahman Ruki.

Namun, hingga kini belum ada pengumuman lebih lanjut siapa saja yang akan menjabat anggota Dewan Pengawas KPK.

Belum diketahui juga apakah Jokowi akan mengumumkan dulu nama kelima Anggota Dewan Pengawas ini sebelum pelantikan.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, acara pelantikan Anggota Dewan Pengawas KPK akan dilakukan di Istana Negara pukul 14.30 WIB.

Baca Juga: Dibaringkan Para Pelayat di Sebelah Tubuh Ibunya yang Sudah Terbujur Kaku, Balita Ini Nangis Histeris Sambil Memeluk Jasad sang Ibu

Pelantikan ini akan berbarengan dengan pelantikan pimpinan KPK periode 2019-2023 yang telah lolos uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

Mereka adalah Irjen Firli Bahuri, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Lili Pintauli Siregar Nawawi Pomolango. Mereka menggantikan pimpinan KPK 2015-2019 yang habis masa jabatannya pada hari ini. (Dani Prabowo/Ihsauddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Dikritik Asal Tunjuk Dewas KPK, Ini Penjelasan Istana..."

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya