Aniaya Ayah Kandung Hingga Tewas, Pria Ini Justru Asik Tinggalkan Mayat 3 Hari Hingga Membusuk Untuk Bersepeda Keliling Kota, Alasannya Sepele!

Jumat, 13 Desember 2019 | 08:00
Kolase Kompas.com/Instagram

Aniaya Ayah Kandung Hingga Tewas, Pria Ini Justru Asik Tinggalkan Mayat 3 Hari Hingga Membusuk Untuk Bersepeda Keliling Kota, Alasannya Sepele!

Sosok.ID - Sudah sepantasnya seorang anak haruslah berbakti pada orang tua yang telah mendidik dan membesarkannya.

Bahkan kasih sayang orang tua terkadang diluapkan dalam bentuk yang berbeda demi melecut semangat anaknya agar lebih sukses dari mereka.

Namun terkadang anak pun tak sadar betapa besar kasih sayang orang tuanya terutama ayahnya yang memang terlihat jarang diungkap pada anak.

Peristiwa ini mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita bahwa kasih sayang orang tua tak melulu disampaikan dengan kata-kata lembut.

Baca Juga: Gegara Tak Diajak Kabur Suaminya, Istri Ungkap Pada Polisi, Lakinya Bunuh Mahasiswi yang Dikubur di Belakang Kos-kosan

Tapi juga lewat bentakan atau ejekan yang dilontarkan agar anaknya sadar apa yang harus ia lakukan untuk hidupnya kedepan.

Seperti kisah pemuda asal Klaten ini yang tega lakukan hal tak terduga hingga renggut nyawa ayahnya.

Hal itu ia lakukan hanya karena hal sepele dan mungkin bisa diselesaikan bukan dengan kekerasan.

Seorang warga Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten Johan Okiyanto (29) menganiaya ayah kandungnya, Girno (55) hingga tewas.Baca Juga: Disebut Pamer Mancungin Hidung Pakai Uang Negara, Gundik Ari Akshara Malah Ditertawakan Gegara Apartemen Mewahnya Dibilang Rusun

Usai membunuh ayahnya, pelaku bersepeda ontel mengelilingi Kabupaten Klaten.

Tak hanya itu, pelaku membiarkan mayat ayah kandungnya membusuk selama tiga hari di dalam rumah.

(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Waka Polres Klaten, Kompol Zulfikar Iskandar.

Wakapolres Klaten Kompol Zulfikar Iskandar mengatakan, pembunuhan tersebut terungkap dari kecurigaan warga terhadap bau menyengat dari rumah korban.

"Setelah dicek, ternyata benar korban sudah meninggal dengan posisi terlentang di tempat tidur dan kondisi tubuh sudah membusuk," kata Zulfikar, di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2019).

Pelaku membunuh ayahnya lantaran kesal sering dimarahi.

Sebelum pembunuhan terjadi, keduanya terlibat adu mulut.

Baca Juga: Getol Copoti Direksi Garuda Indonesia, Bukan Gegara Jadi Menteri BUMN Tapi Karena Punya Saham di Sana, Karni Ilyas: Proyek Itu... Seputar Urusan Hadling

Korban menyinggung sikap pelaku yang suka tidur dan mabuk-mabukan.

Puncaknya, korban mengambil dan menuangkan pasir di dekat pelaku yang saat itu tengah tidur.

"Pelaku memukul korban dengan tangan sebanyak dua kali mengenai pelipis korban. Pelaku emosi sering dimarahi korban karena belum punya pekerjaan," kata Zulfikar.

Tak berhenti sampai di situ, pelaku mencekik leher ayahnya hingga tewas.

Baca Juga: Gundik Ari Askhara Tak Bisa Berkutik Lagi, Ia Kabur ke Kampung Halamannya, Ayo Pihak Berwajib Seret Puteri Ramli untuk Jalani Proses Hukum

Pelaku dijerat Pasal 44 ayat (3) tentang KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Hukuman berat itu mungkin bisa membuat pelaku jera dan akan menyadari kesalahan fatalnya hingga tega habisi nyawa ayahnya. (Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usai Bunuh Ayah Kandung, Pria Ini Bersepeda Ontel Keliling Klaten, Jenazah Dibiarkan Membusuk"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya