Demi Selamatkan Putrinya, Pria Ini Rela Mati Kedinginan, Jasadnya Ditemukan Meringkuk di Lantai Kamar Usai Tidur Tanpa Selimut di Tengah Cuaca Ekstrim

Rabu, 11 Desember 2019 | 07:00
Pxhere

Ilustrasi dingin.

Sosok.id - Sosok ayah memiliki caranya sendiri untuk menjaga anak-anak meraka.

Tak jarang mereka mau mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan darah daging mereka.

Seperti ayah yang satu ini, ia rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan putrinya.

Ayah adalah sosok pria tegas, yang sangat mengasihi keluarganya.

Baca Juga: Niat Uangkan Motor Curian, Pria Ini Malah Menjual Kembali ke Pemiliknya, Nasib Apesnya Menimpa Gegara Lakukan Cara Ini untuk Tawarkan Barang Curian

Di balik sikapnya yang keras, mereka berusaha untuk melindungi setiap anggota keluarga, meski itu membahayakan dirinya sendiri.

Baru-baru ini, seorang ayah di Thailand tewas kedinginan, setelah mengorbankan selimut miliknya untuk putri kesayangannya.

Ia adalah Prasarn Homthong berusia 38 tahun, ditemukan tewas oleh putrinya yang berusia delapan tahun, Panwira Noipha, pada 7 Desember pagi.

Saat itu, Panwira berusaha untuk membangunkan ayahnya, tapi pria itu tak memberi respon.

Baca Juga: Kesal Ayamnya Tak Pernah Bertelur Selama 5 Tahun, Wanita Ini Jadi Kaya Mendadak Setelah Menyembelih Unggasnya Gegara Temukan Benda Seharga Rp 4 Miliar di Tubuh Si Hewan

Ternyata, pria itu sudah meninggal dunia.

Seorang pemeriksa medis mengatakan bahwa Homthong tewas karena tubuhnya tidak dapat menyesuaikan diri dengan penurunan suhu yang ekstrem di malam hari.

Diketahui, suhu di provinsi Bueng Kan, yang terletak di timur laut Thailand, mengalami penurunan hingga 9 derajat Celcius malam itu.

Tapi sayangnya, Homthong hanya memiliki tiga selimut untuk menghangatkan dirinya.

Baca Juga: Bermodal Lulusan SMK, Pendapatan Pramugari Bisa Bersumber dari 3 Hal Ini Selain Gaji Pokok

Khao Sod via Tribun Medan
Khao Sod via Tribun Medan

Seorang ayah rela mati kedinginan demi selamatkan putrinya dengan memberikan seluruh selimut yang ia punya.

Ditambah lagi, konstruksi rumahnya yang belum sepenuhnya selesai dan kabarnya tak memiliki pintu dan jendela.

Berpikir bahwa dia bisa tahan terhadap cuaca yang dingin, Homthong memberikan semua selimut di rumahnya kepada putrinya.

Homthong akhirnya tidur di atas tikar, hanya mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Noipha meletakkan selimut di atas ayahnya setelah dia bangun di tengah malam dan melihatnya meringkuk karena kedinginan.

Baca Juga: Tanpa Sebab Pasti, Mahasiswi Cantik Ini Menghilang, Ketika Ditemukan Terkubur Membusuk di Belakang Kos

Tapi pria itu ternyata sudah mati di pagi hari.

Menurut kerabat Homthong, dia tidak memiliki masalah medis sebelum meninggal.

Homthong, yang sudah bercerai, juga tinggal bersama putri sulungnya, Natharin Homthong berusia 14 tahun, yang berada di rumah seorang kerabat malam itu.

Meski tragis, kematian Homthong bukan hal yang aneh.

Baca Juga: Dibully Habis-habisan Gegara Kasus Harley Davidson dan Gundik Pramugari, Ari Askhara Dibela Mati-matian Oleh Mantan Pejabat DKI: Jangan Betul-betul Dihancurkan Dia!

Cuaca dingin di Thailand memang sering mengakibatkan kasus hipotermia, flu, dan penyakit pernapasan.

Pada 2017, seorang pria dari provinsi Chaiyaphum meninggal karena hipotermia setelah tidur dengan tiga kipas angin, tanpa menyadari bahwa suhu udara turun drastis di malam hari.

Kisah serupa juga terjadi di Jepang.

Melansir kompas.com, Mikio Okada, seorang nelayan di Pulau Hokkaido, Jepang, tewas membeku karena melindungi putrinya, Natsune (9), dari terpaan angin dingin dengan kecepatan 109 km per jam yang membuat suhu udara anjlok ke angka minus enam derajat celsius.

Baca Juga: Video 7 Pria Bawa Paksa Seorang Wanita dari Kosnya Hanya Untuk Dinikahkan Paksa, Si Perempuan Menjerit Minta Tolong Tak Ada yang Berani Mendekat, Ini Kronologinya!

Jasad Okada ditemukan tim penyelamat yang mencari ayah dan anak itu setelah keluarganya meminta bantuan tim penolong.

Saat ditemukan, Natsune mengenakan jaket ayahnya, dan dalam kondisi dipeluk ayahnya. Demikian surat kabar lokal mengabarkan.

Okada dan putrinya ini terakhir terdengar kabarnya pada pukul 16.00 waktu setempat, setelah Okada menjemput putrinya dari sekolah.

Okada sempat menelepon keluarganya, mengabarkan mobilnya terjebak salju yang cukup tebal.

Baca Juga: Ngaku Tak Tahu Bayi 40 Hari Tak Boleh Makan Pisang, Ibu Muda Ini Terus Suapi Anaknya Hingga Tewas Keselek: Mungkin Memang Sudah Takdirnya

Dia mengatakan, dirinya bersama Natsune akan berjalan menuju rumah.

Keduanya ditemukan hanya 300 meter dari lokasi mobil Okada yang terjebak salju pada pukul 07.00, Minggu (3/3/2013) pagi.

Tim penyelamat mendapati jasad Okada memeluk erat putrinya.

Dia menggunakan tubuhnya dan tembok sebuah bangunan untuk melindungi putrinya itu.

Baca Juga: Pura-pura Meninggal Selama 7 Tahun, Guru SD Ini Berhasil Kumpulkan Gaji Hingga Rp 435 Juta Tanpa Mengajar di Kelas, Begini Caranya!

Okada bahkan melepas jaketnya dan memberikan jaket itu kepada putrinya.

Natsune langsung dilarikan ke rumah sakit dan kini kondisinya mulai membaik.

Harian Yomiuri Shimbun mengabarkan, ibu Natsune meninggal dunia dua tahun lalu karena sakit.

Sejumlah tetangga Okada menyatakan, Okada adalah ayah yang sangat menyayangi putrinya.

Baca Juga: Kelakuan Bejat Ari Askhara, Paksa Pramugari Junior untuk Temani Dia Tidur Hingga Dijadikan 'Upeti' Bagi Rekan Bisnisnya

Tak jarang Okada memilih terlambat bekerja hanya untuk menikmati sarapan pagi bersama Natsune.

Kematian Okada bertepatan dengan perayaan "Hari Anak Perempuan", sebuah perayaan ketika keluarga berkumpul bersama dan mendekorasi rumah dengan boneka.

"Okada sudah memesan kue untuk putrinya dan sudah menanti perayaan ini bersama," kata seorang tetangga.

Okada adalah korban tewas terakhir dari bencana terpaan angin dingin di Hokkaido yang telah mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia. (Tribun Medan/Royandi Hutasoit)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Seorang Ayah Tewas Kedinginan Setelah Berikan Semua Selimut untuk Putrinya saat Cuaca Ekstrem

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Tribun Medan

Baca Lainnya