Sosok.ID - Aksi penyelamatan yang dilakukan dokter bedah ini untuk menyelamatkan nyawa seorang lansia patut diacungi jempol.
Pasalnya, tanpa berpikir dua kali, dokter bedah ini rela melakukan hal yang dianggap menjijikan demi menyelamatkan seorang lansia yang kesulitan untuk kencing di dalam sebuah pesawat terbang.
Hanya bermodalkan selang seadanya, dokter bedah ini berhasil membantu seorang lansia yang nyaris sekarat gegara tak bisa kencing selama 6 jam.
Ya, aksi dokter bedah ini menyelamatkan nyawa seorang lansia tanpa pikir panjang memang pantas untuk mendapatkan tepuk tangan yang paling meriah.
Kendati dalam kondisi serba keterbatasan, keinginanannya untuk menyelamatkan nyawa tak pernah luntur.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan China Press via World of Buzz, dokter tersebut adalah seorang dokter bedah bernama Zhang.
Dokter Zhang saat itu kebetulan satu pesawat dengan pria lansia yang menjadi pasiennya.
Melansir World of Buzz, Senin (25/11/2019) kejadian berawal ketika dokter Zhang menumpang maskapai China Southern Airlines dengan jalur penerbangan Tiongkok-New York, Amerika Serikat.
Tepat sekitar pukul 01.55 pagi pada Selasa (19/11/2019) dokter Zhang dibangunkan dengan pengumuman dari awak kabin bahwa ada salah satu penumpang yang membutuhkan bantuan darurat medis.
Usut punya usut, penumpang yang membutuhkan bantuan darurat medis tersebut adalah seorang pria lansia.
Pria lansia ini rupanya telah menderita selama 6 jam perjalanan lantaran tak bisa buang air kecil.
Saat diperiksa, pria lansia tersebut wajahnya pucat dan penuh dengan keringat dingin.
Pria lansia tersebut mengaku bahwa selama 6 jam perjalanan, air seninya sama sekali tak bisa keluar, tapi ia merasakan tekanan dalam kandung kemihnya.
Tahu kondisi sang kakek, dokter Zhang yang merupakan ahli bedah vaskular, tak tinggal diam dan langsung bergegas mendatangi kakek itu.
Saat diperiksa, kondisi sang kakek rupanya sudah sangat memprihatinkan.
Melansir China Press via World of Buzz dan Kompas.com, sekitar 1000 mililiter air seninya memenuhi kandung kemihnya dan tak bisa dikeluarkan.
Bila kondisi ini dibiarkan begitu saja tanpa pertolongan medis, kandung kemih sang kakek bisa pecah dan berakita fatal bahkan bisa mengancam nyawa.
Demi menyelamatkan sang kakek, dokter Zhang pun berinisiatif melakukan pertolongan pertama dengan alat seadanya.
Di tengah kondisi pesawat masih mengudara, dokter Zhang harus bisa mengeluarkan air seni sebanyak itu dengan peralatan seadanya.
Zhang mengumpulkan masker oksigen portabel, jarum suntik, sedotan susu botol dan selotip, ia rupanya bermaksud ingin menyedot urine tersebut agar keluar.
Namun karena ruang kabin terbatas, alat syphoning tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga percobaan untuk mengeluarkan urine menjadi tersendat.
Tak mau menyerah begitu saja, Zhang langsung memutuskan untuk menyedot urine dari kandung kemih sang kakek menggunakan mulutnya sendiri.
Menggunakan alat bantu selang, Zhang berhasil menyedot keluar urine sekitar 700-800 mili liter.
kondisi sang kakek juga berangsur-angsur mulai membaik dan stabil.
Selama kurang lebih 37 menit, Zhang terus menyedot urine dan meludahkannya ke dalam cangkir.
Awak kabin juga diketahui membantu Zhang menuangkan urine ke dalam botol agar Zhang mengetahui jumlah urine yang sudah dikeluarkan untuk memahami kondisi pasien.
(*)