Sosok.ID - Kecelakaan maut yang melibatkan sebuah motor Kawasaki dengan mobil Honda Brio baru saja terjadi di Denpasar, Bali dan merenggut nyawa seorang siswa SMA.
Kecelakaan maut antara motor dan mobil yang menewaskan satu siswa SMA ini terjadi di Jalan Mohammad Yamin-Mohammad Yamin V, Renon, Denpasar, Bali pada Kamis (21/11/2019).
Anehnya, sebelum kecelakaan maut ini terjadi, siswa SMA yang menjadi korban jiwa dalam kejadiaan nahas ini sempat memiliki firasat buruk bahwa dirinya akan meninggal dunia.
Dilansir Sosok.ID dari Tribun Bali dan Tribunnews, kejadian nahas ini berawal ketika korban pamit kepada keluarga hendak mengerjakan tugas sekolah bersama teman.
Pergi berboncengan dengan teman dekatnya di sekolah, korban justru mengalami nasib nahas.
Melansir Tribun Bali, Sabtu (23/11/2019) Kanit Laka Lantas Polresta Denpasar, Iptu Tiviasih telah membenarkan laporan kecelakaan maut ini.
"Iya benar kejadiannya semalam, antara mobil Brio dan motor Kawasaki. Ada tiga orang yang terlibat dalam kecelakaan ini, dua orang pengendara (mobil dan motor), satu orang dibonceng," ungkap Iptu Tiviasih.
Berdasarkan pemeriksaan TKP, kecelakaan ini terjadi akibat adanya kelalaian pengendara.
"Diduga karena kurang berhati-hati saat berkendara, akibatnya kecelakaan tak terhindarkan," lanjut Iptu Tiviasih.
Dari kronologi kejadian, Iptu Tiviasih mengatakan bahwa pengendara sepeda motor yang membawa korban melaju dari arah utara menuju selatan di jalur lambat.
Sementara pengendara mobil bergerak dari arah barat menuju timur.
Sama-sama dalam kecepatan yang cukup tinggi, tabrakan ini pun tak bisa dihindari oleh keduanya.
Dari kecelakaan ini, pengendara mobil diketahui tidak mengalami luka berat yang berarti.
Pengendara motor dilaporkan mengalami luka parah pada bagian dada dan kaki.
Sementara penumpang kendaraan motor mengalami luka parah pada bagian kepada dan sempat muntah darah.
Namun sayang, saat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif nyawa penumpang kendaraan motor tak terselamatkan.
Kecelakaan maut ini sungguh sangat mengejutkan pihak keluarga korban.
Pasalnya, sebelum tewas dihantam mobil, korban yang merupakan siswa SMA ini sempat menunjukkan gelagat yang aneh.
Berdasarkan kesaksian paman korban, I Ketut Dharma, korban hari itu kerap kali terlihat bersama dengan teman-temannya.
Kala itu korban mengaku ia dan teman-temannya tengah sibuk mengerjakan tugas sekolah.
Korban yang bernama Komang Ari (17) bahkan sempat pamit pada keluarga akan mengerjakan tugas sekolah bersama teman-temannya.
Awalnya tak terlihat gelagat yang aneh dari keponakannya itu.
Keponakannya yang masih duduk di bangku SMA itu terlihat seperti biasanya dan tak ada yang janggal dari sikap atau omongannya.
Mengutip Tribun Bali, korban pamit pergi dibonceng temannya, Putu Hari Juanda Pebriana (16) dengan motor Kawasaki sekitar pukul 11.00 WITA.
Baru di tengah perjalananlah, Komang Ari menunjukkan gelagat yang tak biasa.
Menurut pengakuan teman Komang Ari, Putu Hari Juanda Pebriana, remaja 17 tahun itu sempat membisikkan sesuatu yang aneh kepadanya saat tengah dibonceng.
Dengan posisi menunduk, Komang Ari berbisik di telinga temannya kalau ia punya firasat bahwa 5 menit lagi dirinya bakal meninggal dunia.
Tapi seolah mengatakan hal yang sambil lalu, Komang Ari tetap meminta temannya untuk fokus ke jalan.
"Di tengah jalan dia bilang ke temennya firasat mau meninggal. Terus dia bilang gitu. 'Udah jalan terus aja gitu, lihat nanti 5 menit lagi dah saya meninggal', " ucap sang paman korban menirukan cerita temannya.
Tak ayal, perkataan Komang Ari itu membuat sang teman terkejut dan sempat tak fokus.
Dan benar saja, 5 menit setelah Komang Ari membisikkan hal tersebut, tiba-tiba saja motor Putu Hari Juanda Pebriana menabrak bagian depan sebuah mobil yang tengah melintas.
Putu Hari Juanda Pebriana yang mengendarai motor langsung menghantam bagian depan mobil dengan tubuhnya.
Sedangkan korban, Komang Ari yang ia bonceng seketika terpental ke udara sebelum akhirnya jatuh menghantam aspal dengan bagian kepala lebih dahulu.
Kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 22.30 WITA di Jalan Mohammad Yamin-Mohammad Yamin V, Renon, Denpasar, Bali pada Kamis (21/11/2019).
Usai dilarikan ke Rumah Sakit Bros dan mendapat penanganan intensif, nyawa Komang Ari tak bisa diselamatkan dan menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 01.30 Wita, Jumat (22/11/2019).
Keluarga langsung memulangkan jenazah ke kediaman di Jalan Sedap Malam, Gang Kwangen, Denpasar Timur.
(*)