Sosok.id - Penemuan mayat dalam keadaan bersujud menghebohkan warga di Jalan Taman Sari, Perumahan VIP 1 RT 27 Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (19/11/2019).
Di samping mayat yang diduga adalah jasad mantan anggota TNI itu juga ditemukan cangkul, balok kayu, serta garpu tala yang berlumuran darah.
Melansir dari Tribun Kaltim, mayat tersebut merupakan jasad dari Triyanto (70).
Polisi menduga kuat bahwa Triyanto adalah korban pembunuhan karena di tubuh korban terddapat banyak luka dari benda tajam dan benda tumpul.
Kasatreskrim Polres Balikpapan AKP Costa Siahaan mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan Polsek Balikpapan Utara untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Ya, kita bekerjasama dengan pihak Kepolisian dari Polsek Balikpapan Utara untuk melakukan penyelidikan terkait motif penemuan mayat di Graha Indah.
Kami juga masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit jadi belum bisa kita pastikan secara jelas bahwa mayat itu adalah korban pembunuhan.
Karena kan belum ada hasil otopsi dari rumah sakit tadi," katanya saat dikonfirmasi Tribun Kaltim di ruang kerjanya, Selasa (19/11/2019) sore.
Adapun, saat ini jasad korban masih dilakukan visum di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
Kronologi
Jasad Triyanto sendiri pertama kali ditemukan oleh anaknya, Dwi Yudi.
Berdasarkan keterangannya, pada Sabtu (16/11/2019) Dwi sempat berkomunikasi melalui telepon genggam dengan ayahnya.
Diketahui bahwa Triyanto sehari-harinya bekerja sebagai penjaga lahan di kawasan Perumahan Graha Indah.
Karena penasaran dengan kabar ayahnya yang tak ada kabar sejak Minggu malam, Dwi pun berinisiatif untuk menengoknya.
Alangkah terkejutnya ketika Dwi justru mendapati ayahnya sudah tak bernyawa dengan posisi layaknya orang yang tengah bersujud.
Di sekitar jasad ayahnya yang tergeletak di pinggir lubang galian pagar itu juga ditemukan cangkul, garpu tala, dan juga balok kayu yang telah berlumuran darah.
Tangis Dwi pecah ketika petugas gabungan dari kepolisan dan timsar tiba di TKP.
"Sempat komunikasi jam 4 sore kemarin, begitu habis Magrib Minggu malam nggak bisa dihubungi lagi.
Ndak ada pulang ke rumah juga, saya berinisiatif susul ke TKP ternyata bapak saya sudah tergeletak dan meninggal," kata Dwi Yudi dengan wajah yang dibasahi air mata.
Sudah meninggal dua hari
Berdasarkan kondisinya, Wakapolsek Balikpapan Utara AKP Wiyono menyebutkan bahwa Triyoanto sudah meninggal dua hari sebelum jasadnya ditemukan.
"Dari bentuknya sepertinya korban sudah meninggal sekitar 2 hari yang lalu," ujar Wiyono.
Istri menduga Triyanto Dibunuh
Istri Triyanto, Tri Murti (60) meyakini bahwa suaminya dibunuh terkait dengan masalah sengketa lahan yang tengah dihadapi keluarganya.
Ia mengatakan bahwa komunikasi terakhir dengan Triyanto adalah Senin (18/11/2019) pagi.
Saat itu, melalui sambungan telepon, Tri yang tengah berada di Semarang, Jawa Tengah itu berpesan agar suaminya tidak pergi ke lahan sengketa seorang diri.
"Karena felling saya di sana (lokasi) itu banyak preman," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (21/11/2019).
Dilaporkan bahwa lahan seluas 500 meter persegi di Jalan Taman Sari, Kilometer 5,5, Graha Indah yang diklaim milik Triyanto itu telah diserobot oleh orang lain sejak 2016 lalu.
Baca Juga: Pergoki Istrinya Berciuman dengan Brondong SMA di Kuburan, Suami Ngamuk dan Tikam Selingkuhan
Pagar pembatas, patok, dan plang nama yang terbuat dari Kayu Ulin untuk membatasi lahan tersebut bahkan dirusak.
Adapun kedua belah pihak juga memiliki bukti klaim atas lahan tersebut.
Triyanto memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) sementara pihak lawan memiliki bukti segel.
Sejak perusakan pagar dan plang itu, Triyanto jadi rajin untuk meninjau lokasi sembari memperbaiki kerusakan yang ada.
Kasus ini juga telah dilaporkan ke Polda Kaltim sejak 2017 lalu, namun hingga kini masih belum selesai.
Menurut Tri, suaminya yang merupakan mantan anggota TNI itu tak memiliki rasa takut walaupun sering mendapat teror.
"Bapak juga sering dapat teror. Bilang jangan bikin pagar lagi. Tapi bapak ini kan mantan TNI, jadi nggak pernah takut," kata dia.
Namun, Tri mengaku telah memasrahkan kasus ini pada pihak kepolisian.
"Apa pun hasilnya kami keluarga tetap menerima. Kami sudah ikhlas," katanya.