Menhan Tak Boleh Sembarang Ambil Keputusan, Mengenal Buku Putih Pertahanan Indonesia yang Menjadi Pedoman Penyelenggaran Pertahanan Negara

Selasa, 12 November 2019 | 11:40
Kemhan.go.id

Menhan Tak Boleh Sembarang Ambil Keputusan, Mengenal Buku Putih Pertahanan Indonesia yang Menjadi Pedoman Penyelenggaran Pertahanan Negara

Sosok.ID - Adanya perdebatan antara Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto dengan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P Effendi Simbolon dalam rapat rencana dan program kerja Kementrian Pertahanan (Kemenhan) dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019) menyita perhatian publik.

Prabowo dan Effendi berdebat menyoal postur anggaran Kemenhan.

Mengutip Kompas.com, Selasa (12/11/2019) awalnya Effendi Simbolon meminta Prabowo memaparkan proyeksi anggaran Kemenhan Tahun 2020 sebesar Rp 131 triliun.

Walau proyeksi tersebut tercantum dalam kertas pemaparan yang diterima oleh semua anggota Komisi I, akan tetapi Prabowo tak menjelaskan secara lisan.

"Saya ingin meminta sekaligus dipaparkan karena di sini ada dukungan anggaran. Tapi saudara Menhan tadi tidak menyinggung, hanya visi-misi dan itu juga masih visioner. Jadi dukungan anggarannya seperti apa. Karena di sini ada, tolong disampaikan," ujar Effendi.

Baca Juga: Berita Militer : Jika Keadaan Memaksa, Prabowo Akan Perintahkan Masyakarat Indonesia Ikut Berperang Pertahankan Negara

Akan tetapi Anggota Komisi I dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha memprotes permintaan Effendi tersebut.

Ia mengatakan, sesuai kesepakatan rapat dengan Kapoksi, pemaparan terkait anggaran akan dilakukan secara tertutup.

Pernyataan Tamliha itu disetujui oleh Prabowo.

"Saya kira demikian. Saya katakan mengenai yang rinci, bersifat teknis dan anggaran saya mohon tertutup. Kita akan sampaikan, kita akan bahas," ucap Prabowo.

Baca Juga: Nikahi Berondong Beda Usia 15 Tahun, Artis Wanita Ini Ramai Dicibir Gegara Nekat Bekukan 15 Bagian Tubuhnya Demi Bisa Hamil

Tak terima begitu saja Effendi balas berkomentar "Selazimnya, Menhan itu menyampaikan apa yang menjadi program kerja, termasuk dukungan anggarannya. Bahwa nanti misalnya kita ingin bahas ini tertutup, ya itu kesepakatan kita. Tapi di bahan ini sudah terbuka," kata Effendi.

"Terbuka kepada Komisi I, tapi kita tidak terbuka kepada umum" timpal Prabowo.

Kompas.com/Garry Lotulung
Kompas.com/Garry Lotulung

Berita Militer : Jika Keadaan Memaksa, Prabowo Akan Perintahkan Masyakarat Indonesia Ikut Berperang Pertahankan Negara

Mengenai proyeksi pertahanan negara, semenjak tahun 2002 Indonesia sudah mempunyai apa itu yang namanya Buku Putih Pertahanan.

Namun sejak tahun 1995, Menhan Edi Soedradjat sudah memaparkan pertahanan negara serupa dengan Buku Putih Pertahanan yang ia namai 'Kebijakan Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia'

Lantas apa itu Buku Putih Pertahanan?

Buku Putih Pertahanan adalah salah satu produk strategis di bidang Pertahanan, yang merupakan suatu rumusan pernyataan dan kebijakan pertahanan sebagai pedoman bagi penyelenggaraan fungsi pertahanan negara.

Baca Juga: 2 Kali Cerai Hingga 11 Tahun Menjanda, Penyanyi Lawas Ini Pernah Nikah Cuma 4 Bulan, Usai Pisah Mantan Suami Hilang Bak Ditelan Bumi

Dalam Buku Putih Pertahanan dijelaskan secara terperinci mulai dari ancaman dari lingkup global, lingkup regional hingga lingkup domestik yang bisa mengancam keamanan dan kedaulatan Republik Indonesia.

Contoh saja dalam Buku Putih Pertahanan, Indonesia mempunyai dua ancaman, yakni ancaman keamanan tradisional berupa invasi militer negara asing dan ancaman non-tradisional seperti terorisme, gerakan separatis, imigrasi gelap, pembajakan, radikalisme, konflik komunal serta masih banyak lagi.

Di Buku Putih Pertahanan Indonesia, disebutkan pula penggunaan kekuatan, kebijakan, pembangunan, dan kerjasama pertahanan secara internasional.

Maka bisa dipastikan bahwasanya pertahanan Indonesia sudah mempunyai pedoman untuk kedepannya. (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com, Kemhan.go.id

Baca Lainnya