Sosok.ID - Indonesia sedang menuju kemandirian pembuatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).
Tiga BUMN utama dalam pembuatan alutsista, yakni PT.Pindad, PT.PAL dan PT DI terus berinovasi untuk memenuhi segala macam kebutuhan persenjataan TNI.
Mengutip akun Youtube KOMPAS TV dan Cerita Militer, Kamis (7/11/2019) dalam tayangan itu menunjukkan pasukan Paskhas TNI AU sedang melakukan latihan.
Latihan yang dimaksud adalah Pusdiklat Paskhas yang salah satunya Sniper Training.
Dalam latihan sniper tersebut, prajurit Paskhas menggunakan pakaian penyamaran (Ghillie Suit) agar keberadaan mereka tidak diketahui musuh.
Baik penembak (Shooter) maupun Observer, menggunakan Ghillie Suit untuk penyamaran.
Nah dalam latihan ini, prajurit Paskhas mencoba peluru besutan PT.Pindad, AX308.
Peluru berkaliber 7.62mm ini akan ditembakkan dari senapan penembak runduk jenis Accuracy International AX308.
Sebagai sasarannya ialah wajan teflon sebanyak lima buah yang masing-masing memiliki ketebalan 5mm disusun sejajar.
Sementara itu jarak antar wajan satu dengan lainnya berkisar 100 cm.
Sedangkan jarak penembak dari sasaran sejauh 300 meter.
Setelah dibidik dan kemudian ditembak maka hasilnya diluar dugaan.
Kelima wajan dengan total ketebalan 22mm tembus!
Wajan pertama dan kedua tembus secara normal.
Wajan ketiga dan seterusnya tembus secara tidak normal dimana laju proyektil sudah melebar.
PT.Pindad sendiri adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan memperkerjakan sekitar 3000 karyawan. Pada 3 Agustus 2016, Pemerintah melalui Kementerian BUMN menunjuk Abraham Mose sebagai Dirut yang baru menggantikan Silmy Karim.
Berbagai jenis kaliber peluru Pindad sudah mampu membuatnya.
Selain peluru, bermacam senapan macam SS-1, SS-2 dan Panser Anoa ialah produk andalan Pindad. (Seto Aji/Sosok.ID)