Sosok.ID - Jujun Junaedi (42), seorang warga Kampung Cibubuay, Desa Damareja, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat sedang menjadi buah bibir.
Pasalnya ia hampir merampungkan sebuah karya dari tangannya sendiri dan biaya dari kantong sendiri.
Helikopter buatan Jujun sedikit lagi rampung, hanya tinggal perakitan baling-baling dan kemudian siap uji terbang.
Dilansir dari Kompas.com, rencananya pada akhir tahun 2019 atau awal tahun 2020 ini, hanya tinggal menunggu penyelesaian akhir.
Helikopter buatannya sendiri tersebut diberi nama Gardes JN 77 GM.
Dalam perakitan Helikoper Gardes JN 77 GM tersebut dilakukan di halaman depan rumah Jujun.
Semua proses sejak awal hingga berbentuk sebuah helikopter dikerjakan seorang diri dengan dibantu anak laki-laki pertamanya dan kerabat.
"Insya Allah saya inginnya pada akhir tahun atau awal tahun 2020 bisa melakukan uji terbang," ungkap Jujun saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Minggu (3/11/2019) yang dikutip dari Kompas.com.
Mesin yang digunakan sebagai motor penggerak baling-baling Helikopter pun juga bukan mesin khusus.
Jujun hanya menggunakan mesin penggerak generator set (genset) yang umum beredar di masyarakat.
Genset yang dipilih sebagai motor penggerak Helikopter itu memiliki spesifikasi berkapasitas besar yakni 24 PK, 700 cc dan dua silinder berbahan bakar premium.
Jujun mengaku saat merakit Gardes JN 77 GM tersebut ia merogoh kocek yang tak terlalu dalam.
Bahkan pekerjaan sebagai buruh bengkel bukan menjadi halangan untuk menabung sebagai modal merakit Helikopter itu.
Tak hanya sampai disitu, ia juga mengaku dalam merakit karyanya itu, ia tak mengganggu keuangan keluarga.
"Karena kan saya tidak mau mengganggu uang dapur," sebut pria yang pernah mendapat beasiswa waktu duduk di bangku SMK, dikutip dari Kompas.com.
Namun dalam perakitannya, memang memerlukan waktu yang cukup lama yakni setahun lebih tersebut karena kendala pengumpulan dana.
Proses perakitan dari tahun 2018 tersebut baru akan rampung akhir tahun ini atau awal tahun 2020.
"Makanya proses pembuatan helikopter ini lama karena untuk membeli barang yang dibutuhkan harus menunggu waktu, perlu menyisihkan," kata Jujun dilansir dari Kompas.com.
Diakuinya, ia sudah menghabiskan dana sebesar Rp 30 juta untuk pembuatan helikopter dengan rangka berbahan besi hingga saat ini.
Walaupun hanya seorang buruh bengkel yang memiliki pendapatan bulanan tak begitu besar ia memang berniat membuat alat transportasi udara itu karena keresahannya.
Ide membuat Helikopter tersebut muncul karena seringnya terjebak kemacetan saat akan berangkat kerja di daerah Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Bogor.
Hanya untuk berangkat dan pulang dari tempat kerja ia harus berjibaku melawan kemacetan jalan.
Kemudian ia pun melihat transportasi udara masih kosong dan melihat ada peluang besar.
Pria lulusan SMK tersebut kemudian mencari informasi mengenai bagaimana membuat Helikopter yang biayanya murah.
Jujun membuat riset kecil dengan berbekal pengetahuan minim yang dimilikinya saat duduk di bangku STM dan pengalaman kerja di bengkel alat berat serta berkonsultasi dengan sejawatnya yang mayoritas mekanik alat berat.
Selain itu, dia pun mencari tahu dengan riset dari konten-konten video pada YouTube yang menayangkan cara-cara pembuatan helikopter.
Namun, konten YouTube yang pernah dilihat dan dipelajarinya tidak maksimal.
"Kalau video dalam YouTube itu tidak ada penuntasan sampai ukuran yang diberikan. Makanya, saya harus mengolah sendiri," tutur ayah dari tiga anak itu, dikutip dari Kompas.com.
Itulah yang mendasari ide membuat Helikopter tersebut muncul di kepala Jujun hingga ia realisasikan. (*)