Sosok.ID - Pilih mencintai apa dicintai?
Kata yang tepat bagi mereka yang lagi kasmaran.
Parahnya orang yang lagi kasmaran menilai pasangan mereka adalah segalanya.
Mengutip World of Buzz via Intisari, Kamis (20/6/2019) seorang pria asal Taiwan yang tak disebutkan namanya berbagi kisah asmaranya di forum populer negara itu, Dcard.
Baca Juga: Setnov Hanya Kroco Kelas Teri, Ini Dia Koruptor Kelas Kakap yang Diburu Pihak Berwajib Indonesia
Pria tersebut mengaku dirinya jatuh cinta pada seorang wanita pelayan toko 7-Eleven yang ada di dekat rumahnya.
Namun sial baginya, ia tak tahu cara pedekate dengan gebetannya.
"Ketika mengejar seorang gadis, kita memang harus bergantung pada ketekunan untuk mendapatkannya," tulis postingan si pria.
Nah, ia kemudian mencari-cari cara bagaimana dirinya bisa sedekat mungkin dengan si cewek.
Salah satunya si pria saban hari wajib mendatangi toko tempat gebetan bekerja.
Baca Juga: Ini Sebabnya Artis Korea Terlihat Rupawan di Mata Netizen Indonesia, Bukan Karena Oplas
Di sana setiap harinya ia memesan secangkir kopi kepada pelayan incarannya.
Namun anehnya si pria selalu memesan segelas kopi dengan tambahan 5 sendok gula.
Hal ini ia sengaja agar dirinya selalu diingat oleh sang gebetan.
"Bukankah ini terlalu manis?" tanya wanita itu.
Dengan nada gombal si pria menjawab "Tidak semanis kamu."
Setelah mendengar ini, gadis itu tersenyum malu-malu dan berjalan pergi.
Baca Juga: Oplet Jadul Si Doel, Jika Dijual Sekarang Harganya Bikin Melotot, Ini Sebabnya
Semenjak itu dan seterusnya si pria selalu datang ke toko dan memesan pesanan yang sama.
Namun cinta tak dapat penyakit pun datang.
Si gebetan tak peka dengan kode pria itu malah penyakit diabetes yang menyukainya.
"Dua tahun kemudian, saya menderita diabetes," katanya.
Netizen yang membaca cerita ini mendadak geli lantaran sampai segitunya si pria memperjuangkan cintanya walau tak menghasilkan apa-apa.
"Terlepas dari ceritanya, ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga kesehatan ya..," tulis seorang netizen.
Namun banyak pula warganet yang menyangsikan kisah ini apakah benar atau tidak. (*)