Sosok.ID- Warga Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan digegerkan oleh pemuda yang melompat-lompat seperti pocong.
Hal itu disebabkan oleh rantai yang mengikat tangan serta kaki pemuda tersebut.
Mansyur (26) yang diketahui memiliki keterbelakangan mental rupanya baru saja terbebas dari rumahnya.
Sepanjang jalan, Mansyur melompat-lompat sambil berteriak meminta tolong pada warga sekitar.
Namun, warga yang melihatnya justru bergegas masuk rumah dan mengunci pintu karena ketakutan.
Mereka mengira bahwa Mansyur adalah pemuda dengan kelainan jiwa yang baru saja lepas dari rumahnya.
Beruntung saat tiba di persimpangan jalan, ada sebuah mobil yang berhenti untuk menolongnya.
“Setibanya di persimpangan jalan, Mansyur meminta-minta tolong hingga akhirnya ada pemudi mobil yang menolongnya.
Baca Juga: Kisah Rahmadi, Dikurung di Dalam Kotak Selama 3 Tahun Oleh Orangtuanya, Kondisinya Memprihatinkan
Mansyur meminta tolong diantarkan ke kantor polisi untuk melaporkan kasus penyiksaan dan penyekapan yang dialaminya selama 9 tahun,” kata Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar, Tenri A Palallo kepada Kompas.com, Jumat (25/10/2019).
Kemudian, pengemudi mobil yang tak diketahui identitasnya itu membawa Mansyur ke Polres Bulukumba.
Lalu polisi berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bulukumba.
Selanjutnya, Mansyur dibawa ke Makassar untuk dirujuk ke RSUD Daya untuk mendapatkan perawatan medis.
Diketahui bahwa Mansyur selama 9 tahun terakhir dirantai dan disekap oleh kedua orang tua kandungnya sendiri di kamar mandi.
Sebab, mereka mengira bahwa Mansyur mengidap kelainan jiwa.
Namun, berdasarkan pemeriksaan dokter, Mansyur tidak mengidap gangguan jiwa.
Melainkan, ia mengidap keterbelakangan mental.
Baca Juga: Dapur Bobrok dan Kumuh, Warung Seafood Ini Mendadak Viral
“Dari dokter di rumah sakit dan layanan kesehatan home care Makassar menyatakan, Mansyur tidak mengidap kelainan jiwa.
Dia mengidap keterbelakangan mental, di mana ada fase yang terlewatkan sehingga seperti idiot,” jelas Tenri.
Berdasarkan keterangan Tenri, Wakil Bupati Bulukumba Tommy Satria Yulianto telah datang menjenguk Mansyur.
Tommy juga berterima kasih pada Pemerintah Kota Makassar yang dengan sigap memberikan pertolongan pada Mansyur.
Baca Juga: Bayi Tewas Usai Orangtuanya Teledor Tak Ganti Popok, Keadaan Pantat Bayi Sampai Seperti Ini
Namun, saat salah satu anggota keluarganya datang, Mansyur malah mengamuk.
Mansyur berteriak tak mau pulang.
“Sempat datang salah seorang keluarganya Mansyur juga, tapi malah mengamuk dan tidak mau pulang.
Dia teriak-teriak terus dalam bahasa Bugis tidak mau pulang.
Sehingga kami menenangkannya kembali dan dijanjikan tidak akan dipulangkan, barulah Mansyur tenang," ungkap Tenri.
Kini keadaan Mansyur sudah jauh lebih baik dan terlihat senang.
"Sekarang Mansyur sekarang senang disini, malah biasa ikut menyanyi-nyanyi kalau ada orang yang main gitar,” jelasnya.
Adapun ayah Mansyur kini tengah ditahan di markas Polres Bulukumba dan ibunya menjadi tahanan kota karena telah melakukan penyiksaan dan penyekapan terhadap anak kandung mereka.
Baca Juga: Isi Truk Kontainer Ini Gemparkan Publik, Polisi Sampai Begidik Mengetahuinya
Kasus serupa
Sebelumnya, telah diberitakan oleh Sosok.ID, seorang bocah 12 tahun yang dikurung di kandang ayam.
Tanpa mengenakan sehelai benang pun, Moh Effendi menghabiskan waktunya di kandang berukuran 1x0,5 meter tersebut.
Kedua orang tua Effendi, Hamzah (47) dan Latifah (36) terpaksa melakukan hal tak manusiawi tersebut kepada buah hatinya karena suatu alasan.
Yakni, Effendi seringkali berkeliaran ke tempat berbahaya dan hilang.
Selain itu, Hamzah dan Latifah harus bekerja di sawah dari pagi hingga sore.
Sehingga mengurung Effendi di kandang menjadi solusi terbaik agar mereka bisa tenang bekerja.
Walaupun hati mereka juga hancur ketika harus meninggalkan buah hatinya dengan keadaan demikian.
(*)