Sosok Peneliti, Penulis Lepas New York Time Sekaligus Aktivis, Kawan Lekat Rocky Gerung Hingga Gus Dur, Dipanggil ke Istana Untuk Diberi Tugas, Jadi Menteri?

Selasa, 22 Oktober 2019 | 12:11
Instagram @FadjroelRachman

Sosok Peneliti, Penulis Lepas New York Time Sekaligus Aktivis, Kawan Lekat Rocky Gerung Hingga Gus Dur, Dipanggil ke Istana Untuk Diberi Tugas, Jadi Menteri?

Sosok.ID - Pernah memenangkan Lima Besar Khatulistiwa Literary Award 2007.

Sosok ini mulai dikenal publik setelah puisi-puisi perjalanannya di Eropa (Berlin dan Amsterdam) terbit dalam antologi puisi.

Antalogi Puisi tersebut diberi judul "Dongeng Untuk Poppy".

Ia adalah sosok yang lekat dalam masa pergerakan mahasiswa pra-reformasi 1998.

Jadi alumnus dari salah satu perguruan tinggi ternama, Institut Teknologi Bandung adalah sebuah anugerah bagi dirinya.

Baca Juga: Restu Keluarga Calon Istri Masih Belum Jelas, Cucu Ma'ruf Amin Rencana Nikah Usai Lebaran dengan Jokowi Sebagai Saksi

Hal tersebut tidak disia-siakan oleh sosok ini, ia tercatat gabung dengan puluhan kelompok aktivis bahkan menjadi pentolan dari kelompok-kelompok tersebut.

Dilansir dari TribunKaltim.com, Ia pernah aktif dalam kegiatan sastra, pers, kebudayaan dan kelompok studi.

Menjadi Presiden Grup Apresiasi Sastra (GAS), Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan (PSIK), KODIM Sabtu (kelompok Diskusi Mahasiswa), Badan Koordinasi Unit Aktivitas (BKUA) ITB, Pembelaan Mahasiswa (KPM) ITB, Kelompok Sepuluh Bandung, Hingga Pendiri sekaligus ketua dewan redaksi Majala Ganesha ITB.

Tak sampai disitu saja, ia juga ikut dalam mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada 7 Agustus 1994 di Bogor, Jawa Barat.

Ia bahkan berkawan dekat dengan tokoh-tokoh besar saat berada di Lembaga Think-Tank Forum Demokrasi, yakni lembaga yang dianggap kekuatan oposisi utama melawan Soeharto dan Orde Barunya.

Baca Juga: Inilah Sosok yang Membuat Raffi Ahmad Mantap Istirahat Dari Dunia Hiburan, Bahkan Tengah Malam Kirimi Pesan Suara: Syutingnya Jangan Capek-capek!

Di lembaga tersebut sosok ini aktif sejak tahun 1992 hingga berkawan dengan tokoh-tokoh luar biasa salah satunya adalah mantan presiden keempat Republik Indonesi, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Instagram @FadjroelRachman

Salah satu relawan Jokowi saat mencalonkan jadi presiden 2014 dan 2019

Tak hanya itu, Ketua KPU Arief Budiman, Marsillam Simanjuntak, Theodorus Jacob Koekerits (Ondos), Todung Mulya Lubis, Rahman Tolleng, Bondan Gunawan, hingga Rocky Gerung menjadi kawan seperjuangannya.

Sosok tersebut adalah Mochammad Fadjroel Rachma, atau yang sering disapa Fadjroel Rachman.

Pria kelahiran 17 Januari 1964, di Banjarmasin Kalimantan Barat ini adalah salah satu sosok yang diundang untuk datang ke Istana negera sehari setelah pelantikan Presiden.

Pria lulusan ITB tersebut ternyata berperan penting dalam usaha mahasiswa melengserkan kekuasaan Soeharto pada tahun 1998.

Baca Juga: Pansos, Hanya Ingin Dinilai Terpandang Seorang Pria Bergelar Profesor Nekat Beli Undangan Pelantikan Presiden Dan Wakil Presiden

Selepas dari ITB, Fadjroel melanjutkan studinya di UI dan menjadi menjabat sebagai Ketua Presidium Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia.

Bersama dengan ribuan mahasiswa, Ia kembali menuntut Soeharto untuk meletakkan jabatannya pada 18-21 Mei 1998.

Dengan kemampuan berpikir yang luar biasa dan gagasan serta ilmu yang telah ia kecap begitu banyak.

Sosok Fadrjoel disejajarkan dengan para founding father Republik Indonesia.

Dari Sutan Syahrir hingga Mohammad Hatta, sosok ini dianggap memiliki kesamaan dengan para pahlawan kemerdekaan tersebut.

Baca Juga: Dari Mengaku Sebagai Presiden Hingga Harus Dibangunkan Sebelum Ditangkap, Cerita Dibalik Pengamanan Pelantikan Presiden

Dilansir dari Kompas.com, jenjang pendidikan yang penah ditempuh oleh Fadjroel yakni lulusan S1 ITB, S2 dan S3 Universitas Indonesia dengan mengambil bidang Manajemen Keuangan dan Moneter.

Sosok ini juga dekat dengan kehidupan media, dari radio hingga televisi pernah ia jajaki baik sebagai presenter maupun bintang tamu.

Fadjroel aktif menjadi presenter acara talkshow di radio dan televisi: JakNews FM, RRI, TVRI, Indosiar, SunTV, JakTV, selain narasumber ekonomi-politik-hukum di SCTV, RCTI, MetroTV, NetTV, GlobalTV, KompasTV, dan narasumber tetap politik-hukum di Indonesia Lawyers Club TVOne yang diasuh Karni Ilyas.

Kolumnis yang sangat aktif di semua media nasional Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, bahkan menulis di The New York Times (6 Februari 2010) bersama aktivis 'kelas dunia' Wang Dan (China), Ko Bo Kyi (Myanmar), Nguyen Dan Que (Vietnam) untuk memperingati 20 tahun mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dibebaskan dari penjara Apartheid Afrika Selatan.

Dan sekarang Fadjroel Rachman menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Ia pun sukses dengan pembangunan LRT Jabodebek yang bisa dinikmati oleh masyarakat ibukota saat ini.

Pada Senin (21/10/19) siang kemarin, ia terlihat datang ke Istana negara memenuhi undangan Jokowi.

Ia mengaku diberi tugas oleh Jokowi, namun tugas apa yang akan diberikan secara spesifik ia tak mengungkapnya.

Baca Juga: Jadi Menteri Terhebat Se-Indonesia, Pria Ini Malah Tak Sanggup Bayar Tagihan Listrik PLN dan Atap Rumahnya Bocor

yang pasti ia bersedia untuk mengemban tugas membantu pemerintahan Jokowi dan juga mengabdi untuk bangsa.

"Ada tugas yang memang disampaikan oleh beliau, tetapi, mengenai bentuk tugasnya, nanti akan diberitahukan secara langsung saja oleh presiden," ucap Fadjroel kepada awak media. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Kompas TV, TRIBUNKALTIM.CO

Baca Lainnya