Sosok.ID - Dalam pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2024, hari ini Minggu (20/10/2019) TNI melakukan pengamanan maksimal.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan keamanan ibukota dalam keadaan kondusif menjelang pelantikan nanti.
"Saya menyatakan bahwa semua berjalan lancar dan keamanan terjaga untuk mendukung pelantikan presiden dan wakil presiden. Insya Allah semua berjalan lancar dan aman," kata Hadi di Graha Jalapuspita, Jakarta Pusat, Minggu, seperti dikutip dari Kompas.com.
Hadi menambahkan jika TNI mengerahkan alutsista terkini untuk mengamankan jalannya pelantikan.
Alutsista yang dikerahkan antara lain sejumlah helikopter, pesawat tanpa awak (drone), dan pesawat jenis Boeing untuk memantau keamanan melalui udara.
Teruntuk segmen Boeing, yang dikerahkan ialah Boeing 737 Surveillence dari Skadron 5 TNI AU.
Mengutip Majalah Angkasa, Boeing 737 Surveillence ini bukalnlah pesawat biasa.
Dalam tugas sehari-harinya, pesawat ini digunakan untuk melakukan patroli maritim di lautan Indonesia.
Selain itu, ternyata Boeing 737 TNI AU ini mempunyai kemampuan Air Intelligence.
Pasalnya di hidung pesawat ada radar double agent AN/APS-504 (V)5 yang berfungsi mendeteksi sasaran di permukaan atau udara dari jarak 256 Nautical Mile.
Untuk sistem navigasi, pesawat ini dilengkapi dengan INS LTN-72R yang terintegrasi dengan GPS.
Yang paling sangar tentu Boeing 737 TNI AU ini dilengkapi dengan peralatan SLAMMR (Side Looking Airborne Multi Mission Radar), suatu alat sensor dengan daya deteksi yang sangat kuat pada suatu daerah yang sangat luas.
Sangat kuat lantaran mampu mendeteksi wilayah perairan sangat luas yakni 85.000 mil persegi/jam.
Ditambah lagi dengan piranti lunak yang bisa menyadap saluran komunikasi macam email, telepon dan lainnya.
Ketika menjalankan tugasnya, Boeing 737 TNI AU diawaki oleh 64 kru.
Rinciannya yakni 2 pilot, 12 co-pilot, 16 juru mesin udara, 5 juru muat, 10 operator console, 3 juru foto udara dan 2 flight surgeon.
Jadi pengamanan pelantikan presiden kali ini benar-benar maksimal karena TNI dapat memonitor semua anomali di darat secara tersistematis. (Seto Aji/Sosok.ID)