Sosok.id - Seorang gadis di Cina mengalami kondisi unik yang buat publik keheranan.
Sebab, di usianya yang masih 7 tahun, ia sudah mengalami perkembangan badan layaknya orang dewasa.
Dilansir dari media Cina via Oddity Centralpada Jumat (4/10/2019), perkembangan tak biasa itu telah dialami gadis tersebut sejak tiga tahun terakhir.
Di usianya yang ke 7, Dandan (nama samaran) sudah memiliki tinggi 1,2 meter.
Tinggi badannya itu dinilai melebihi rata-rata tinggi anak seusianya.
Semula, ibunya senang karena badan Dandan bertumbuh setidaknya 10 sentimeter tiap tahunnya.
Namun, suatu hari, ibunya mulai mencurigai ada yang salah dengan tubuh putrinya itu.
Yakni, ketika ia memandikan Dandan.
Saat itu, ia menyadari bahwa bagian dada putrinya telah tumbuh.
Padahal, untuk anak seusianya, kebanyakan pertumbuhan itu masih belum terjadi.
Ibunya lalu membawa Dandan ke rumah sakit untuk diperiksa.
Alangkah terkejutnya ibu Dandan mendengar pernyataan dokter terkait kondisi yang dialami putrinya itu.
Dokter menyebut bahwa Dandan telah mengalami pubertas dini.
Yakni, tiga tahun lebih awal dari kebanyakan anak-anak di dunia.
Dilaporkan oleh Zhejiang News, dokter juga mengatakan bahwa Dandan memiliki struktur tulang layaknya anak yang berusia 10 tahun.
Adapun, ovariumnya juga telah mulai bertumbuh.
Dokter menyatakan Dandan telah mencapai pubertas.
Walaupun Dandan telah mengalami pertumbuhan badan yang sangat cepat dalam setahun terakhir, dokter mengatakan gadis itu tak dapat tumbuh lebih dari 1,5 meter.
Ibu Dandan tidak dapat mempercayai apa yang telah didengarnya dan bertanya apa penyebab dari kondisi putrinya itu.
Padahal, selama ini ia telah melarang putrinya untuk makan gorengan, suplemen, atau minuman ringan.
Jadi, ia masih tak mengerti apa yang menyebabkan adanya perubahan hormon pada putrinya.
Dokter juga tidak memiliki banyak petunjuk, tetapi ketika bertanya kepada ibu Denden tentang kebiasaan putrinya, mereka bisa sedikit memperkirakan.
Rupanya, gadis 7 tahun itu memiliki kebiasaan tidur dengan kondisi lampu menyala tiap malam selama tiga tahun terakhir.
Orang tua Denden menginginkan putrinya untuk mandiri sehingga ia disuruh tidur sendiri.
Tetapi karena takut gelap, Denden akhirnya selalu menyalakan lampu kamarnya.
Diketahui bahwa produksi melatonin pada anak-anak paling tinggi terjadi pada malam hari.
Tetapi, adanya cahaya dapat mengganggu produksi hormon tersebut, dan kadang menekannya.(*)