Pamer Slip Gaji di Medsos, Bupati Banjarnegara Ngeluh Gajinya Terlalu Kecil : Harusnya Rp 100-150 Juta lah!

Jumat, 04 Oktober 2019 | 11:10
Kolase gambar KOMPAS.com/Iqbal Fahmi dan Instagram/@kabupatenbanjarnegara

Pamer Slip Gaji di Medsos, Bupati Banjarnegara Ngeluh Gajinya Terlalu Kecil: Bupati Harusnya Rp 100-150 Juta lah!

Sosok.ID - Belum lama ini sosok Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono tengah jadi topik pembicaraan hangat publik.

Bagaimana tidak, Budhi Sarwono yang kini tengah menjabat sebagai Bupati Banjarnegara tersebut ramai diperbincangkan lantaran mengunggah slip gajinya ke media sosial.

Tak hanya mengunggah foto slip gajinya sebagai Bupati Banjarnegara secara terang-terangan, Budhi Sarwono juga diketahui ngeluh soal gajinya yang dirasa terlalu kecil.

Ditelusuri Sosok.ID, kabar terkait slip gaji Bupati Banjarnegara ini pertama kali diketahui dari postingan terbaru akun resmi Instagram Kabupaten Banjarnegara, @kabupatenbanjarnegara.

Baca Juga: Pengakuan Tukang Becak Bunuh Pemuda yang Jasadnya Ditemukan Sedang Bersujud dan Kronologi Lengkapnya

Dalam postingan yang diunggah pada Kamis (2/10/2019) tersebut terlihat amplop coklat yang bertuliskan nama Budhi Sarwono dengan jabatan sebagai bupati.

Sedangkan pada bagian bawah nama, tertulis 'Gaji Bulan Oktober 2019'.

Pada amplop slip tertulis besaran gaji bersih Budhi Sarwono sesuai draf adalah sebesar Rp 6,11 juta.

Namun yang dia terima setiap bulannya adalah Rp 5.96 juta karena dipotong zakat lewat BAZ sebesar Rp 152,9 ribu.

Baca Juga: Dicekoki Miras Hingga Mabuk, Siswi SMP Digilir 6 Laki-laki, Tiga di Antaranya Masih Belum Genap 17 Tahun

Tak ayal postingan tersebut pun menjadi pusat perhatian publik pengguna media sosial.

Banyak yang menganggap bahwa tidak seharusnya hal seperti slip gaji disebarluaskan melalui jejaring media sosial.

Karena pada kenyataannya, slip gaji adalah sesuatu yang pribadi dan bukan konsumsi publik bagi karyawan dengan jabatan apapun.

Berbeda dengan pendapat umum, Kasi Pengelola Informasi Dinas Kominfo Banjarnegara justru tak setuju dengan pandangan seperti itu.

Baca Juga: Berbanding Terbalik, Beberapa Warga Solo Gelar Aksi Dukung RUU KPK

Melansir Kompas.com, Kasi Pengelola Informasi Dinas Kominfo Banjarnegara, Khadir menilai publik harus tahu seberapa besar gaji yang diterima pejabat pemerintah.

Sebab itulah pihaknya mengunggah foto tersebut melalui media sosial.

Karena menurut Khadir, gaji bupati adalah salah satu informasi yang dapat diakses publik secara luas.

"Iya benar kami yang mengunggah slip gaji bupati bulan Oktober. Terkait slip gaji itu kami diberitahu langsung oleh bupati," kata Khadir melalui sambungan telepon, Kamis (3/10/2019).

Baca Juga: Bak Pepatah Ada Berkah di Balik Musibah, Korban Kebakaran Hutan Temukan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya

Khadir, mengatakan gaji yang diterima bupati terdiri dari gaji pokok dan tunjangan.

Ia merinci, gaji pokok yang diterima bupati sebesar Rp 2,1 juta, kemudian ditambah tunjangan istri sebesar 10 persen serta tunjangan anak sebesar 2 persen.

"Jadi gaji pokok ditambah dengan tunjangan istri, anak, tunjangan jabatan dan tunjangan beras totalnya Rp 6,11 juta . Dari jumlah tersebut dipotong zakat Rp 152,9 ribu jadinya Rp 5,96 juta" jelas Khadir.

Kendati demikian, Budhi Sarwono selaku bupati menganggap gaji yang ia terima setiap bulannya masih terlalu kecil.

Baca Juga: Mati-matian Ogah Komentar Soal Gosip Ayah Biologis Anaknya, Mayangsari Nyatanya Pernah Ngaku Hamil ke Adi Firansyah

Saking kecilnya, gaji yang ia terima tersebut bahkan masih lebih kecil dari uang saku anaknya yang duduk di bangku SMP untuk jalan-jalan ke Bali.

"Anak saya lagi duduk di samping saya, anak SMP kelas 2, baru tahu gajinya papanya segitu.

Kaget 'Pah berarti sama uang saku saya waktu kemarin ke Bali lebih banyak uang saku saya'. Itu kemudian difoto," kata Budhi Sarwono seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Itu sebabnya, Budhi Sarwono menyuruh Kasi Pengelola Informasi Dinas Kominfo Banjarnegara untuk mengunggahnya ke media sosial.

Baca Juga: Digebuki Selama Seminggu, Bocah 6 Tahun Tewas Usai Dianiaya Wanita Lesbian Pacar Tantenya

Budhi Sarwono mengaku tak mau memusingkan komentar warganet terkait dengan unggahan tersebut.

"Ada banyak yang komentar, katanya ada yang kasihan, banyak yang enggak senang juga.

Ya sudah enggak apa-apa, wong memang gajinya segitu," ujar Budhi.

Lebih lanjut, Budhi Sarwono justru ngeluh bahwa gaji yang ia terima setiap bulannya tersebut masih terlalu kecil.

Baca Juga: Viral, Penemuan Boneka Santet Beserta Sesajinya Menggemparkan Warga: Buat yang Bernama Ria Waspada!

Budhi berharap pemerintah lebih memperhatikan gaji para pejabat daerah.

Karena pada dasarnya ia mengatakan bahwa gaji ini tidak sebanding dengan pekerjaannya.

Bila anggota dewan bisa mendapatkan gaji sebesar Rp 30 juta per bulan, analaoginya bupati daerah idealnya mendapatkan gaji sebesar Rp 100 hingga 150 juta.

"Kalau anggota dewan saja Rp 30 juta, bupati ya Rp 100 juta atau Rp 150 juta lah," kata Budhi.

Baca Juga: Ogah Dimadu Tapi Sudi Jadi Istri Kedua Selama 19 Tahun, Nita Thalia: Gue aja Masih Cemburuan

Menurut dia kenaikan gaji kepala daerah diperlukan agar seimbang dengan gaji para pejabat atau kepala lembaga/institusi negara yang lain.

"Kalau sudah viral ya nggak papa. Mudah-mudahan pemerintah malu dan melipatkan 10 atau 20 kali (dari gaji sekarang)," tandas Budhi.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Instagram

Baca Lainnya