Jarang Diekspos, Aksi Istri DN Aidit Kibuli Aparat Keamanan Indonesia Usai Meletusnya G30S/PKI

Minggu, 29 September 2019 | 15:27
Intisari

Jarang Diekspos, Aksi Istri DN Aidit Kibuli Aparat Keamanan Indonesia Usai Meletusnya G30S/PKI

Sosok.ID - Ketua Central Comite PKI, Dipa Nusantara Aidit (DN Aidit) langsung jadi public enemy Indonesia semenjak peristiwa G30S/PKI 1965 meletus.

Hal ini lantaran dirinya merupakan orang nomor satu di PKI yang memang tahu adanya gerakan-gerakan di tubuh partainya.

Pihak Angkatan Darat langsung memburu Aidit dimana ia juga mencoba mengamankan dirinya dengan dibantu oleh simpatisan PKI.

Mengutip Tribun Jakarta, Minggu (29/9/2019) diketahui malam sebelum G30S/PKI terjadi, istri Aidit, Soetanti bertengkar dengan suaminya.

Baca Juga: Ciduk Aliran Sekte Sesat, Polisi Terkejut Mendapati Ritual Sadis Pengusiran Arwah yang Mereka Lakukan

Soetanti marah lantaran Aidit ngeyel mau pergi dengan para penjemputnya.

Meski demikian, Aidit tetap pergi.

Disinyalir Aidit hendak diamankan sesaat sebelum penculikan para perwira Angkatan Darat yang akan segera dilakukan.

Tiga hari setelah G30S/PKI meletus, Soetanti jadi sadar jika dirinya kemungkinan besar tak akan ketemu dengan suaminya lagi.

Baca Juga: Ironi! Hanya Demi Membeli Beras, Mbah Sadinah Harus Rela Menjualnya 3 Sendok Makan Sebagai Harta Kekayaan Terakhir Miliknya

Ia kemudian langsung meninggalkan rumah bersama dengan tiga anaknya.

Nyatanya Soetanti pergi ke Boyolali menyusul Aidit dan bertemu dengan Bupati Boyolali yang saat itu merupakan tokoh PKI.

Entah ia ketemu dengan Aidit atau tidak.

Lalu, Soetanti dan Bupati Boyolali berangkat ke Jakarta dengan cara menyamar sebagai suami istri.

Mereka juga membawa dua orang anak untuk menyempurnakan penyamarannya.

Baca Juga: Sepasang Pedagang Angkringan di Yogyakarta Membayar Biaya Sekolah Anak-anaknya Dengan Koin Pecahan Rp 100 Hingga Rp 500 Perak

Awal sandiwara mereka ini sukses namun kemudian tetangga mulai curiga karena sikap anak angkat yang tak pernah manja ke orang tuanya.

Bahkan aparat awalnya juga tertipu dengan penyamaran keduanya.

Usai diketahui jika Soetanti ialah istri Aidit, ia langsung digaruk oleh aparat keamanan Indonesia.

Semasa penahanan Soetanti mengalami perpindahan penjara dari satu penjara ke penjara lainnya sampai tahun 1980, diantaranya tahanan Kodim 66 dan Penjara Bukit Duri.

Lepas dari masa hukuman, Tanti sempat membuka praktek sebagai dokter.

Meski demikian, ia mengalami sakit-sakitan dan meninggal dunia tahun 1991.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Tribun Jakarta

Baca Lainnya